2. |Cowok Nyebelin

90 58 9
                                    

"Kenapa lo bisa ada disini, anjir?!" Tanya Maria dengan kesal.

"Emang gue ga boleh ada disini? Lagian, lo gak ada hak buat ngelarang gue sekolah disini kan?" Jawab Favian dengan santai yang semakin membuat Favian kesal.

"Sudah, sudah, Favian, Maria. Ibu nggak tau ada masalah apa dengan kalian, tapi sekarang waktunya untuk belajar. kalo kalian masih ribut, silahkan keluar dari kelas." Maria dan Favian akhirnya duduk dikursi masing masing

Tringgg...

Bel istirahat berbunyi menandakan pelajaran pertama telah selesai, banyak siswa siswi yang memilih pergi kekantin dan ada juga yang memilih untuk menetap dikelas.

"Mar, kantin yok?"

"Duluan aja. Gue masih chatan sama Dhafi, ntar gue nyusul."

"Bucin amat lo sama Dhafi, gue sempet mikir, Mar. Gimana nanti kalo lo ditinggalin sama dia, lo nggak bakalan bundir, kan?" Ujar Kyla dengan penuh drama.

"Nauzubillah, Kyla. Lo kalo doa itu yang bener aja, lagian nih ya asal lo tau aja Dhafi itu nggak mungkin ninggalin gue." Jawab Maria dengan penuh percaya diri.

"Yaaa.. Siapa tau kan, takdir tuhan itu nggak ada yang tau." Sahut Kyla sembari menaikankan bahunya

"La, mending lo keluar. Pergi kekantin sana, berisik lo disini. Gue butuh keheningan."

"Yaudah, kekuburan aja sana. kan disana hening tuh."

"KYLA PER-" Teriakan Maria terpotong karena Kyla yang kabur.

"Eits...sebelum lo teriak, gue pergi dulu ya. Byeeee..." Ucap Kyla lari meninggalkan Maria yang hampir darah tinggi akibat ulahnya.

TING
(My Love) : Sayang kamu ada waktu ngga weekend ini? Ada yang mau aku omongin sama kamu.

(Maria) : Ada kok sayang, emang kamu mau ngomongin apa?

(My Love) : Ada lah pokoknya weekend nanti aku jemput ya.

(Maria) : Iya Beb

Ketika Maria lagi asik asiknya chattingan, tanpa sengaja dia mendengar suara dari arah kursi belakang.

SREKK...
SREKK...

"Apaan tuh bunyi bunyi, perasaan gue sendirian dikelas." Ucap Maria dalam hati, Maria pun langsung mengecek ke sumber suara dan tiba tiba...

"ANJIR!! MAMAH, MAMAH, TOLONGIN MARIA! MAH, ASTGAFIRULLAH MAH! ADA HANTU BERKAKI TIGA MAH, TOLONGIN MARIA!!!" Teriak Maria karena kaget dan memukul seseorang didepan nya.

"Woii, woii, ini gue jangan dipukul, anjir. Gue manusia, bukan hantu." Jawab Favian sembari menahan tangan Maria yang memukulnya.

"Lah, lo sejak kapan ada dikelas?" Tanya Maria.

"Semenjak lo senyam senyum sendiri, kayak orang kesambet." Favian pun melepaskan tangan Maria.

"Lo ada masalah apa sih sama gue? Dari awal ketemu, lo selalu aja nyari masalah sama gue." Kesal Maria.

"I don't know, gue nggak merasa ada bikin masalah tuh." Jawab Favian dengan senyum diwajah nya.

"Gilak lo, nyebelin banget lo jadi cowo." Ucap Maria yang ingin memukul Favian lagi.

Ketika Maria dipuncak rasa kesalnya, salah satu siswi datang dan memanggil nya.

"Maria, lo di cari pak kepsek tuh. Ditunggu diruangannya. Oh, iya. Favian juga disuruh kesana."

《Lanjut Bab Selanjutnya》

HARSA (On Going)Where stories live. Discover now