Cinta Mati

801 61 3
                                    

~Cintaku sedalam samudra
Setinggi langit di angkasa
Kepadamu..
Cintaku sebesar dunia
Seluas jagat raya ini
Kepadamu~
Ahmad Dani feat Agnes Monica~

Rony dan keluarganya sedang makan malam bersama. Ada Papa, Mama, adek dan kakak laki-lakinya. Rony sengaja mengajak keluarganya untuk merayakan kesepakatan dia dengan Pak Tom.

"Ron Papa bangga kamu bisa sesukses ini. Cuma kemarin Papa ketemu Tom di kantor Papa. Dia ingin menjodohkan kamu sama anaknya."

Rony sangat terkejut mendengar ucapan Papanya. Jangan sampai Papanya setuju dengan perjodohan bodoh ini.

"Kamu gimana sayang? Hubungan kamu sama Salma kayak nggak ada masa depan gitu." Ujar Mamanya.

"Ma .. Kenapa nggak ada masa depan. Kita sepakat untuk memperbaiki diri dulu sebelum menikah." Ucap Rony. Dia bingung mencari alasan yang tepat untuk memperkuat pendiriannya.

"Coba kamu deket dulu sama anaknya Tom. Biar ada pembanding."

Kali ini ucapan Papanya membuat dia terperangah. Bisa-bisa beliau meminta membandingkan Salma dengan wanita lain.

"Pa Ma.. Salma itu segalanya buat Rony."

"Ron, lo dengerin aja dulu Papa. Jalan dulu kenalan sama anaknya Pak Tom." Ujar Jonathan.

Kepala Rony terasa sakit. Kenapa keluarganya tidak mendukung hubungannya dengan Salma. Dia meletakkan sendok dan garpu. Pencernaannya tidak akan mampu mencerna makanan di saat seperti ini.

"Sayang, Mama tau kamu dan Salma udah lama pacaran, tapi kenapa Salma belum siap menikah. Mama dan Papa udah tua. Pengen nimang cucu dari kamu."

Apalagi ini? Cucu? Dia belum sempat berpikir tentang anak. Meyakinkan Salma untuk menikah saja butuh perjuangan. Apalagi langsung punya anak setelah menikah. Itu pasti ide yang buruk untuk Salma.

Rony mengusap bekas makanan di mulutnya dengan lap yang dia ambil dari meja. Setelah itu dia meneguk air putih dan beranjak dari duduknya.

"Rony pergi dulu. Harusnya Mama Papa dukung hubunganku sama Salma. Tapi apa ini. Tessa orang baru. Dan Rony diminta nikah sama orang baru Ma Pa?"

"Ron.. Duduk sayang. Bukan maksud Mama gitu."

Rony tidak menerima pembelaan apapun dari Mamanya. Dia langsung pergi setelah membayar tagihan di meja kasir. Dan tujuan berikutnya adalah apartemen Salma. Hampir tiga hari dia tidak bertemu Salma karena harus mempersiapkan kontrak kerja sama dengan Pak Tom.

"Sayang" Ujar Salma saat melihat wajah lesu Rony dari balik pintu. Ekspresi terkejutnya jadi hilang menjadi ekspresi khawatir. Dia tau kekasihnya sedang ada masalah.

Setelah Salma membuka pintu Rony langsung memeluknya sangat erat. Dia hanya merasa nyaman dan tenang di samping Salma. Tidak akan ada yang bisa membuatnya meninggalkan Salma selain kematian.

Salma mengelus pelan punggung Rony, "Kenapa sayang? Ayo masuk dulu."

Rony melepas pelukan Salma, "Kamu nggak kangen sama aku?"

"Ya kangen lah. Mana mungkin nggak kangen. Kamu sibuk mulu pas aku libur."

Rony menarik pelan tangan Salma agar masuk ke apartemen. Dia duduk di sofa sambil membuka dua kancing teratas kemeja karena terasa sesak.

"Mau minum kopi?"

"Nggak usah. Sini duduk temenin aku."

Salma merasa ada yang aneh dengan Rony. Masalah apa yang membuatnya sampai selelah ini. Tapi tanpa berpikir panjang Salma segera duduk di samping Rony.

FOREVER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang