Chapter 1 - Perpustakaan Waktu

14 0 0
                                    

Bintang-bintang sentiasa menyinari di malam hari, Mataku tak dapat lari dari keindahannya, inilah keindahan Bumantara.

Suara bising kelas menganggu fokus ku kepada novel yang kubaca, aku menghela nafas dan menutup novel lalu meletakkan kembali ditasku. Aku melihat jadual pelajaran hari ini, "Selapas ini... Hmm... Matematika!?" Jujur aku suka matematika namun gurunya killer jirr. Aku melihat ke jendela luar melihat langit biru pekat diluar.

"Jadi kelas, segitu dulu untuk pelajarannya, jangan lupa PR nya." Jam menunjukkan waktu pulang, para murid pun segera mengemas barang-barang mereka dan bergegas pulang begitu juga denganku. Aku keluar dari sekolah namun seseorang dari belakang menepuk pundakku. "Feri, ini novel yang kupinjam kemarin," dia memberikan novel padaku dan saat aku melihat 

nya ternyata dia adalah Sena.

Seorang Wanita berambut biru dengan tinggi sekitar 157 cm bernama Sena adalah satu-satunya temanku di ekskul sains, jujur saja dia bodoh namun aku tak tau bagaimana dia dapat masuk di ekskul sains, dia juga pencinta novel sepertiku dan sering meminjam novelku."Dah, aku pergi dulu," Ucapnya dan segera berlari ke teman-temannya, akupun menguap kerana mengantuk dan ingin segara pulang untuk tidur, perjalanan ku di jalan kota kinabalu sangat panas kerana telah memasuki musim kemarau sejak akhir bulan maret lalu hingga april ini.

Aku akhirnya sampai ke rumah dengan berkeringat dan naik keatas menuju ke kamarku, dengan lelah aku segera berbaring di kasur ku, namun sangking empuknya serasa seperti surga dan membuatku tertidur lelap.

"Zzzz....zzz....zzzz, Ouch!" Aku membuka mataku yang beratnya seperti mengankat dua gunung sekaligus, ternyata aku jatuh dari kasurku kerana tidur terlalu lelap, "Jam berapa ini?" Aku membuka hpku dan melihat jam, waktu sudah menunjukkan jam 3 petang, aku berdiri kemudian mandi, ganti baju dan segera keluar untuk menuju ke suatu tempat.Aku pergi ke perpustakaan umum yang tak jauh dari rumahku dan disana aku mencari novel 

untuk kubaca, saat asik mencari novel aku menemukan buku "Perpustakaan Waktu".

"Buku apa ini? Kelihatannya menarik."

Mata ku tertarik menatap suatu buku yang sepertinya seru, aku menjijitkan kaki untuk mengambil buku itu. Aku pergi ke salah satu meja dan membaca buku itu.

Ada sebuah Perpustakaan bernama Perpustakaan Waktu yang terletak di angkasa dan berada dimensi lain, ada penghubung antara kedua dunia ini yaitu sebuah buku yang terletak antara kedua dunia.  

Saat sedang asik membaca tiba-tiba di halaman seterusnya kertas kosong dan sama sekali tiada satu tinta pun di halman itu begitu juga dengan halaman lainnya. Penulis ya mabuk atau gimana, namun saat aku mencoba berdiri sebentar buku itu mencatat seluruh tindakan ku, aku

kaget dan mundur ke belakang tidak percaya apa yang terjadi.Aku pun berlari keluar dan bergegas menuju rumah, aku masuk ke kamar ku dan mengunci pintu, aku pergi ke kasurku dan berselimut disana selerti kura-kura di dalam cangkangnya, ketakutan telah menyelimuti diriku, kejadian supernatural di film-film kini terjadi di hidup ku.Mataku terasa mengantuk dan entah kenapa sangat berat, aku tak mampu menahan dan 

akhirnya tertidur.

Mataku terbuka sedikit namun rasanya seperti bukan di kamar namun di lantai, "Dimana ini?" Aku menggosok mataku dan melihat sosok laki-laki dengan baju alah anak metal disana, "Apa kepala mu pusing?" Dia melihat kondisi tubuh ku, Aku bangun dari lantai keras itu, "Tidak apa-

apa kepalaku baik-baik saja," Jawabku kepada laki-laki itu.

"Ayo, coba berdiri dulu," Dia menyuruhku berdiri dan saat aku berdiri tubuhku seperti tak seimbang, namun setelah beberapa lama aku mengimbangkan tubuhku dan berjaya berdiri dengan normal, saat aku melihat sekeliling aku melihat sekumpulan rak buku besar didalam sebuah ruangan dengan dinding transparan dan terletak di tengah-tengah angkasa!?

"Aku dimana ini!?" Teriakku dengan kaget

"Tenang kau tidak diculik," Laki-laki itu memperkenalkan dirinya, "Hai, namaku Alteneldy, salam kenal,", Aku pun ikut memperkenalkan diriku, "Namaku Feri, salam ke-kenal juga," Tidak aku memang sulit memperkenalkan diriku sendiri kepada orang lain!? Secara tiba terdengar 

suara keras dari salah satu rak buku.

"Ouch!", Äku kaget kerana ternyata ada orang lain disini, "Siapa itu!?" Neldy pun bergegas berlari ke arah suara itu dan aku mengikutinya, "Eva apa kau tidak apa-apa?" Aku melihat seorang wanita dengan gaya fashion dengan serba pink dan tulis idol di bajunya? jujur saja itu gaya yang cringe walaupun aku tau dulu aku pernah pakai gaya jamet.

"Sudah tidak apa-apa, btw siapa anak itu," Dia menanyakan kepada Neldy tentangku, "Oh, dia sepertinya dia orang baru disini," Jawab Neldy, "Anak baru? lama sekali tidak mendengar kata itu diperpustakaan ini," Wanita itu lalu berdiri dan memperkenalkan dirinya, "Hai, namaku Eva, salam kenal."

"Namaku Fe-Feri," Gila aku semakin gugup, Aku masih tidak terbiasa di tempat ini, bagaimana aku bisa bernafas diluar angkasa dan bagaimana ada perpustakaan diluar angkasa? semua pertanyaan itu terus lalu dikepala ku seperti kereta dijalanan, lalu aku menanyakan pada mereka tentang tempat ini, "A-Aku saat ini dimana ya?" Tanyaku dengan gugup.

"Kalau kau sudah mengambil buku itu mungkin kau tau sekarang kau dimana," Jawab Neldy

" Sebentar jangan-jangan!?"

"Yap, ini perpustakaan waktu!"

Aku serasa tidak tau ingin berekspresi apa, ingin bilang wow tapi ini juga menakutkan, ingin teriak tapi ini mengagumkan. semua hal yang diluar pemikiran manusia terlintas di kepalaku, "Mungkin kau belum terbiasa disini, tapi kau masih baik-baik saja bukan?" Tanya Eva padaku, "Ya, mungkin saja.." Mana mungkin seorang remaja 17 tahun yang berpindah dimensi akan baik-baik saja ketika masuk ke alam lain!?

"Tapi apakah aku bisa keluar dari sini sekarang," Tanyaku pada mereka, Neldy lalu melihat jam tangannya, "Tunggu 2 jam lagi baru kau boleh keluar dari sini," Hah? yang benar saja, Aku masih ada PR!? "HAH!? Lama bener! gua masih ada PR bang!?" Ucap ku dengan kesal dan sebal kerana jika aku tak mengerjakan PR maka guruku akan mengeluarkan pembaris yang sakitnya membuatmu seperti dipukul palu 2 kilo.

"Tenang saja, waktu dunia nyata takkan bergerak kok.." Ucap Eva padaku, "Maksudnya apa?" Waktu dunia nyata tidak bergerak? Apa aku time traveller atau semacamnya? "waktu perpustakaan ini dengan dunia nyata tetap tidak bergerak walau seberapa lama kau disini," Eva menjelaskan padaku jika waktu dunia nyata itu berhenti? aku 2 jam disini dan aku bangun 2 detik kemudian?

"Apa kau tau apa-apa tentang ini," Tanyaku

"Entahlah aku tidak  tau apapun disini yang pasti semasa kau disini kau akan berada selama 8 jam sejak kau tidur," Jelas Eva padaku.

Sebentar jadinya kalau aku tidur lambat bisa-bisa aku sendirian disini dan stress seharian, walawei!? "Sudahlah tenang saja mending baca buku disini," Diapun melanjutkan baca bukunya begitu juga dengan Neldy dan akhirnya aku pun ikut membaca buku. sudah 2 jam berlalu, waktu itu memang cepatnya.

Secara tiba-tiba mataku menjadi mengantuk berat, aku bahkan tak bisa bangun, aku terjatuh dan mataku tertutup sepenuhnya, saat aku membuka mata aku bangun dari kasurku dan melihat sekeliling, aku berada dikamar ku dan aku saat ini berada di dunia nyata dan saat melihat jam waktu menunjukkan jam 4 petang persis dengan waktu aku tertidur tadi.

                                                                                              ***
Chapter ini telah di revisi untuk menyesuaikan alur cerita di novel ini agar terasa tidak membosankan, begitu juga dengan chapter lainnya hingga chapter 4, jadi tungguin aja hingga chapter 5 rilis nantinya selepas proses revisi selepas bye stay tune!👋

Bumantara[COMPLETE]Where stories live. Discover now