Chapter 5 - Masa

2 0 0
                                    

Aku membuka mataku dari mimpi Perpustakaan Waktu itu, setiap hari dan malam aku terus mengalaminya, aku sudah merasa biasa akan hal ini. Semalam ialah hari dimana Neldy menyatakan cintanya, harus kuakui keberanian sangatlah hebat dan mengagumkan walaupun mendapatkan bantuan daripada kami.

Mataku kembali terlelap tidur, hingga saat terbuka kembali alarm jamku kembali berbunyi dengan keras yang dapat memecahkan gendang telingaku, aku menumbuknya dan bangun dengan lemas dari tidurku dan menggosok mataku, saat padanganku yang kabur mulai menjadi jelas.

Aku melihat kamarku seperti biasanya, aku berdiri dan mengambil Hp layar sentuh di atas meja belajarku, saat kubuka aku melihat jam dan sudah menunjukkan jam 7.00 pagi yang berarti aku telat kesekolah, "OI, KENAPA TIDAK MEMBANGUNKANKU!?" Teriakkanku menyebar ke seluruh rumah seperti letusan gunung berapi.

Aku segera memakai celanaku dan adik perempuan ku Feli masuk ke kamar dengan menggosok matanya dan memakai baju tidur, "Oi, apa kau tidak sekolah?" Dia masih mengenakan baju tidurnya dan sama sekali tidak peduli sekolah, padahal selalunya dia yang membangunkanku, "Sekolah? Hari ini libur bang." 

Jawapannya itu membuatku mengerutkan kening dengan ekspresi kebingungan, "Oi, apa kau masih mimpi? hari ini 22 april, sudah senin," Tidak mungkinkan dia mimpi, padahal setiap hari dia yang bangun paling awal. "Hari ini masih 21 April, minggu bang.." Sebentar? Minggu bukannya kemarin waktu sih Neldy baru berpacaran sama Aliyah.

Aku menunjukkan ekspresi aneh pada adikku membuatnya mundur sedikit menjauh dariku, "Abang kenapa sih?", Aku bergegas mengambil Hp ku, saat aku membukanya, mataku seakan tak percaya kerana hari ini benar-benar 21 April, "Sudahlah lebih baik abang tidur saja," Ucapnya dan menutup pintu meninggalkanku sendiri.
                              *                                                                *                                                                *
Rencana tentang Neldy itu pun juga berjalan seperti biasa dan mirip seperti waktu itu, Aku mengiranya hanya khayalan, namun saat aku kembali ke perpustakaan waktu dan mencoba menanyakan tentang apakah mereka  mengalami hal yang sama sepertiku mereka semua menjawab Tidak.

'Mungkin memang benar, itu khayalan saja' Keluar dari perpustakaan waktu, aku tidur seperti biasa dan saat bangun kembali tidak ada yang berubah. Hari ini tetap 21 April. Semua berjalan seperti biasa, perbicangan kami di perpustakaan waktu berjalan biasa juga. Namun apa yang sebenarnya terjadi.
                               *                                                                *                                                                *

Sudah 8 Hari berlalu dan aku masih di 21 April, semua berjalan seperti biasanya dan sepertinya aku terjebak disebuah Time Loop. Namun kenapa ini terjadi, Saat rencana cinta Neldy berakhir, mereka semua pulang seperti biasa namun saat Sena mengajakku pulang, aku menolaknya "Aku ingin bersantai dulu, kamu pergi saja," Ucapku padanya dan lalu pergi.

Aku pergi ke sebuah kursi kayu di taman dengan daun kemarau yang bertebangan, dengan lelah aku duduk disana dan menghela nafasku, 'Bila ini akan berakhir..'  Aku mengelu dibawah sebuah pokok kemarau dan berharap agar semuanya berakhir, Namun saat aku melihat kearah kanan, aku melihat Aliyah berjalan kesini.

"Lah, dia belum pulang," Gumamku.

Lalu dia mendekatiku dan berdiri dihadapanku, "Kenapa? ada masalah," Seharusnya dia sudah pulang tapi kenapa dia disini, sebentar! "Feri, kau juga mengalaminya bukan?" Pertanyaan itu berarti kami berdua terkurung dalam time loop ini. Alisku terangkat dan badanku mulai tegang sedikit, "Ya, aku baru sedar itu," aku pun menundukkan sedikit badanku, "Apa kau bisa jelaskan kenapa ini semua terjadi,".

Dia juga terjebak dalam time loop ini tapi kenapa hanya kami berdua, Namun saat aku melihat bajunya aku sadar jika saat pertama kali bertemu dia memakai baju pink namun sekarang memakai baju ke abu-abuan. Sialan aku harusnya sedar hal itu. "Aku pun tidak pasti kenapa," Lagi-lagi kejadian supernatural yang tidak kupercayai.

"Apa kau benar-benar tidak pasti?" Kata Aliyah sambil mengerukan keningnya, "Ya" dia hanya menghela nafas dan pergi dari sana, aku masih memikirkan kenapa Aliyah bisa juga sadar di timeloop.

Malamnya, saat kami di perpustakaan waktu aku sedikit mengelu tentang mereka, "Kamu ini, kenapa pergi ke toko baju lama amat," Mereka pergi ke toko baju 2 jam loh, tapi kenapa baru sekarang aku permasalahkannya, mungkin sebab aku tidak peduli, Namun jawapan mengejutkan datang dari mulut Eva.

"Hah? kami cuma pergi selama 15 minit loh setelah itu kembali," Jawapan itu membuatku sadar jika di toko baju itu ada sesuatu, Aku tersenyum sedikit dan  mengankat tangan kananku menopang daguku sudah memikirkan sebuah rencana.

Keesokannya aku masih berada di time loop itu, namun itu tidak apa-apa kerana rencana ku akan bermula sebentar lagi, saat aku menunggu Eva dan Sena aku melihat sekeliling dan daun yang berjatuhan sama sekali tidak bergerak. Aku baru sadar setelah 9 hari untuk hal sepele ini. Aku bergegas berlari ke toko baju yang mereka kunjungi dan saat aku dibandar.

Semua orang benar-benar berhenti bergerak seakan waktu benar-benar berhenti, binatang pun sama, tidak satu objek atau entiti apapun yang bergerak, aku terus berlari melewati orang-orang, dan saat aku tiba di toko baju itu, aku melihat seseorang yang bergerak sendiri diantara gantungan baju, Sena dan Eva disana juga tidak bergerak.

Begitu juga Neldy dan Aliyah, aku mengejar orang itu, dia mendengar langkah kaki ku berlari dari sana, aku mengejarnya terus menerus namun anehnya dia memakai baju yang sama denganku, mungkin itu hanya kebetulan aku terus mengejarnya hingga sampai di taman tempat aku menunggu sebelumnya.

Dia tercegat disana dan aku pun berhenti, Dia menghadap kebelakang tidak memandangku, "Pandang aku sini, sialan," Ucapku, dia adalah kunci kenapa kami terjebak selama ini, namun saat dia menghadap ku ternyata dia adalah diriku!?.
                                 *                                                                     *                                                                    *
Kok bisa Feri ketemu diri sendiri, waduh cerita udah masuk final arc nih, tunggu terusnya kelanjutannya!

Bumantara[COMPLETE]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant