𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆

112 12 7
                                    

Siang itu terasa sejuk karena peralihan musim panas ke musim gugur telah tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siang itu terasa sejuk karena peralihan musim panas ke musim gugur telah tiba. Daun-daun pohon maple yang menghiasi jalan mulai rontok satu persatu dan memenuhi ruas jalan. Terlihat begitu sejuk nan menenangkan di mata pejalan kaki, tetapi terlihat menyebalkan di mata para tukang sapu jalanan.

Kaki yang terbalut sepatu sekolah lusuh itu terus berlalu menyusuri trotoar. Sesekali kaki jenjang itu melompat saat melewati genangan air bekas hujan semalam sambil bibir indahnya bersenandung.

"Hap! Hap! Hap!" senandungnya setiap kali berhasil melompati genangan air.

"Hap! Hap! Hap!"

Ketika mendengar suara orang lain kontan membuat langkahnya terhenti. Gadis itu mengedarkan pandangannya, tetapi tak temukan orang lain di sekitarnya. Berdecak, ia lanjutkan langkah, tetapi suara itu kembali terdengar.

"Hap! Hap! Hap!"

Dengan cepat [Name] berbalik dan ia temukan seorang gadis SMP berdiri di belakangnya. Ia tatap tubuh gadis itu dari atas hingga bawah lalu kembali berbalik ke posisi semula. Tubuh gadis itu penuh dengan darah dan terlihat di beberapa bagian tubuhnya penuh dengan luka robek.

Bertemu hantu di siang bolong seperti ini adalah hal tak mengenakan.

"Kau bisa melihatku, kan?!"

Pertanyaan seperti itu sudah biasa terdengar ketika [Name] menyadari kehadiran mereka.

Sosok anak SMP itu berpindah dan berdiri tepat di hadapan [Name]. Kali ini tubuhnya bersih tanpa darah sedikitpun. Terkadang, mereka suka sekali menunjukkan wujud terakhir kali sesaat sebelum meninggal untuk menakut-nakuti. Lalu ketika tahu [Name] bisa melihat mereka, mereka akan berubah wujud menjadi bersih dan rapi tanpa darah serta luka sedikitpun untuk menyampaikan banyak permintaan.

"Jika butuh bantuan datang ke orang lain saja, ilmuku belum tinggi untuk membantu kalian." Kalimat tersebut berhasil memutus komunikasi [Name] dan sosok anak SMP tersebut sehingga ia merasa lega setelahnya.

Tak lama gadis bersurai hitam itu tiba di halte. Terlihat beberapa orang lain juga turut duduk di halte bus guna menunggu bus tiba. Menurut jadwal yang tertera di halte, bus akan tiba sekitar lima belas menit lagi.

Sembari menunggu bus tiba, ponsel pintar ia keluarkan dan melihat beberapa referensi dekorasi kelas untuk menyambut Bunkasai bulan November nanti. Semalam dirinya terpilih menjadi panitia persiapan festival Bunkasai sesuai harapan.

Ada begitu banyak referensi yang sudah dipilih untuk segera direalisasikan. Ada tema budaya barat, ada tema anime bahkan gilanya ada tema Perang Dunia II. Semua tema referensi yang sudah ia persiapkan ini benar-benar menarik dan bagus jika direalisasikan dengan baik. Sungguh tak sabar sekali gadis itu untuk segera bekerja.

Lima belas menit berlalu, bus tiba dan sang Gadis berambut sebahu itu bergegas naik lalu turun di depan rumah sakit saat sampai di tempat tujuan. Tak perlu berlama-lama di depan gerbang rumah sakit, gadis itu segera pergi menuju kamar Ibu yang telah menjadi tujuannya setiap pulang sekolah.

𝐄𝐓𝐄𝐑𝐍𝐀𝐋 𝐌𝐄𝐌𝐎𝐑𝐈𝐄𝐒 || Blue Lock x Reader Where stories live. Discover now