4. Rose...

65 6 0
                                    

Jisoo kini sedang duduk dikursi yang terdapat diruang cctv.

Ia masih sangat shock tentang apa yang ia lihat saat tadi, kejadian yang sungguh diluar dugaan.

Ia melamun, tatapannya kosong. Jisoo meneteskan air matanya, ia tidak bisa lagi menahan air matanya sekarang.

"Eomma...."

"Aku gagal menjaga anak Eomma yang paling ceria, Lisa..." Ucap Jisoo sambil menangis.

Tok tok tok

Terdengar suara ketokan pintu, Jisoo segera menghapus air mata yang membasahi pipinya itu.

"Siapa?" Tanya Jisoo.

"Rose"

"Boleh aku masuk?" Tanya Rose untuk memastikan bahwa ia dibolehkan untuk masuk keruangan.

"Iya.." jawab Jisoo.

Rose membuka pintu dan melihat Jisoo dengan tatapan bingung.

Jisoo juga ikut bingung dengan tatapan Rose, "Kenapa?"

"Tidak mengecek cctv? Hanya duduk dan diam?" Rose mendekat kearah Jisoo.

Jisoo diam sebentar, ia tidak mungkin mengakui bahwa tadi ia menangis, Jisoo terlalu gengsi untuk hal itu. "Ini baru mau mengeceknya"

Rose menahan tangan Jisoo yang ingin mengecek cctv. "Tidak perlu, aku sudah tanya pada Lisa tadi siapa yang melakukan itu padanya."

"Siapa?"

"Appa, kata Lisa Appa seperti orang mabuk tadi."

Jisoo kaget mendengar hal itu, "Mabuk? Appa tidak pernah mabuk, apa Lisa salah lihat?"

"Entahlah..." Rose menundukkan kepalannya, ia tak menatap mata Jisoo sekarang.

"Aku sangat percaya bila Appa yang melakukan itu, karena sifat Appa sudah sangat berubah." Ucap Jennie yang tiba-tiba datang dan ikut membuka suara.

Jisoo melihat Jennie dengan tatapan kesal. "Jennie, kamu bisa ketok pintu dulu."

"Untuk apa? Lagi pula siapa suruh pintunya tidak ditutup." Lalu Jennie keluar dari ruangan cctv tersebut.

"Ayo" ajak Jisoo pada Rose.

Jisoo keluar dari ruangan dan diikuti oleh Rose, lalu Jisoo mengunci ruangan tersebut.

Jisoo melihat kearah Rose, "Kembali ke kamarmu."

Rose tidak menjawab, ia melakukan apa yang diperintahkan oleh Eonni nya itu, ia kembali ke kamarnya.

Jisoo memperhatikan punggung Rose yang kini hendak menghilang dari pandangannya. Jisoo benar-benar memperhatikan sampai ia melihat Rose masuk kekamarnya.

Sesudah memperhatikan Rose, Jisoo tidak balik kekamarnya, ia justru pergi menuju kamar Lisa.

Tok tok

Suara ketukan pintu membangunkan Lisa yang sedang beristirahat.

"Siapa? Masuk saja, tidak dikunci..." Lisa masih sangat lemas sekarang, tidak ada tenaga untuk berteriak.

Jisoo membuka pintu kamar Lisa.

"Bagaimana? Sudah membaik?" Tanya Jisoo.

Lisa mengangguk pelan, "Sudah..."

"Jangan terluka lagi, kau menyusahkan kami." Jisoo lalu menutup pintu kamar Lisa dan pergi menjauh dari sana.

Lisa melihat pintu yang sekarang sudah tertutup, "Jadi sebenarnya Eonni khawatir atau tidak, sih?"

Lisa melihat pintu yang sekarang sudah tertutup, "Jadi sebenarnya Eonni khawatir atau tidak, sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I MUST BE PERFECT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang