6

77 12 0
                                    

Sean menuruti keinginan lan yibo, dia menggali tanah itu dengan kuku-kukunya hingga berubah warna. Sementara Lan yibo terkikik sendiri melihat nya.

"Kenapa kau tertawa aibo?” tanya Sean tanpa menghentikan acara gali menggalinya. Lan yibo terdiam, ia hanya berkedip-kedip polos seolah tak mengerti.

Tak butuh waktu lama sean akhirnya menemukan sesuatu dalam lubang galiannya, ia menatap pemuda disamping nya, rumit, yang ditatap menganggukkan kepalanya antusias.

Sean mengeluarkan benda itu, ditaru di pangkuannya. Tepatnya ketika ia akan membukanya, sebuah tangan mungil mencekal tangannya, mencegah.

"Sebelum zhan ge melihat apa yang ada di dalam nya Ibo mau mengatakan sesuatu" Sean mengangguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebelum zhan ge melihat apa yang ada di dalam nya Ibo mau mengatakan sesuatu" Sean mengangguk.

"Sean ge.... Zhan ge.... Apa gege ingat, saat gege masih 10 tahun. Kita pernah bertemu" Sean bergeming tapi ia tetap diam tanpa menyela, fokus sepenuhnya pada yang lebih muda.

"Saat itu aku yang akan pulang sekolah, dibuli teman-teman karna aku tidak punya ibu. Mereka mengatai ku anak pungut hiks,,, mereka bilang aku anak yang tidak diharapkan. Hiks.. Ibu pergi setelah aku dilahirkan hiks..." Lan yibo mulai menangis. Sean langsung menarik pemuda itu dalam pelukan, membelai punggungnya lembut. Guna menenangkan.

"Tapi hiks... Saat itu gege datang menyelamatkanku. Aku senang, terimakasih ge..." Sean masih bergeming, pikiran nya mendadak blank.

"Sejak saat itu kita menjadi teman, kita selalu bermain bersama. Gege selalu menjemput ku pergi ke sekolah, walaupun sekolah kita berbeda. Bahkan kelas kita pun berbeda, saat itu aku masih di taman kanak-kanak sedang kan gege sudah sekolah dasar kelas 6. Jika mengingat nya sekarang itu terasa sangat lucu" Lan yibo menghapus air matanya dan terkekeh kecil. Sean diam seribu bahasa.

"Aku ingat, ketika kita libur musim panas. Gege membawaku ke tempat ini dengan membawa benih pohon kecil"

Flashback....

"Sean ge kenapa kita kesini? Kenapa gege bawa pohon? Apa kita akan melakukan penghijauan hutan? Tapi ini bukan hutan?" Rentetan pertanyaan dari bocah itu membuat anak yang 5 tahun lebih tua darinya itu terkekeh. Anak yang akan menginjak remaja itu menurunkan tas ranselnya, meletakkan nya di atas rumput.

"Wang yibo mari kita buat sumpah" Ucapnya tiba-tiba. Ia mengeluarkan sekop kecil dari tasnya "Huh?" Bocah kecil itu tidak mengerti, dia hanya berkedip-kedip polos.

"Mulai sekarang, tempat ini jadi tempat rahasia kita. Tempat ini merupakan pemberian ayah ku sebagai hadiah. Jadi tidak akan ada yang datang kesini" Jawab Sean Zhan, berbisik di telinga yang lebih muda. Wang yibo kecil  mengangguk, tapi dia masih tidak mengerti.

Perfect Doctor with Naughty PatientWhere stories live. Discover now