2- Happiness

102 53 46
                                    

Happy reading 😊
.
.
.
.

💎💎💎

"Queen? I'm back" 

"Gak...gak..gak mungkin"

"AAAAA.......GAK MUNGKIIIIIN..."

"MOMMY.............."

Huh...huh...huh

Seorang gadis, langsung terbangun dari tidurnya dengan napas yang tak teratur, lagi-lagi seorang pria misterius itu datang ke dalam mimpinya, mimpi yang selalu membuat tidur gadis itu terganggu, sebenarnya siapa pria itu? Ada kalanya gadis itu terbangun saat tengah malam karna mimpi tersebut, dan hal itu, bukan membuat gadis itu takut, tapi malah kesal, kenapa pria misterius itu selalu datang ke alam mimpinya? Kenapa tidak datang ke mimpi saudara-saudaranya? Mengganggu tidur nyenyaknya saja.

Gadis itu menghembuskan napasnya pelan "Badut jelek" sentaknya saat mengingat pria bermasker yang selalu mendatangi alam mimpinya.

Alexa Fellysia Argaretha, nama gadis itu. Kita panggil dia Felly. Gadis cantik yang sekarang sedang duduk di bangku SMA kelas 11. Anak bungsu Argaretha, dari lima bersaudara.

Felly melihat jam yang tertempel di dinding kamarnya, waktu menunjukkan pukul enam pagi. Gadis itu menyugar rambut panjangnya ke belakang, lalu beranjak ke kamar mandi untuk bersiap pergi sekolah.
.
.
.

Para maid sibuk mondar-mandir ke sana ke mari di kediaman Argaretha, sibuk menyiapkan kebutuhan para tuannya.

"Gue maunya nasi goreng tanpa kecap, ini kenapa ada kecapnya? Gue juga pengen telurnya diceplok, ini kenapa lo gabungin sama nasinya"? Pria berseragam SMA itu mengomeli maid yang mempersiapkan sarapannya. Alvaska Ferdinand Argaretha, kita panggil cowok itu Aska, anak keempat dari lima bersaudara dan mempunyai kembaran.

"Ribet banget jadi orang" celetuk pria lainnya yang sudah sibuk memakan sandwich kesukaannya. Dia, Alvaro Ferdinand Argaretha, kita panggil dia Varo, saudara kembarnya Aska, hanya beda tujuh menit saja. Kedua orang tua si kembar itu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah keduanya.

Aska hanya melirik sinis pada kembarannya "Bikin lagi, sesuai yang gue mau"

"Baik tuan muda" maid itu pamit undur diri untuk membuatkan nasi goreng yang baru untuk tuan mudanya.

"Dad, berkas yang kemarin Ale kasih udah daddy periksa?" Pria tampan dengan setelan kantornya datang ikut bergabung untuk sarapan sambil membawa tas kantornya. Pria itu, Alejandro Fernanzdo Argaretha, kita panggil dia Ale, anak pertama di keluarga Argaretha. Di usia mudanya, Ale sudah dipercaya oleh Denza selaku Daddy nya untuk menjadi CEO muda di perusahaannya.

"Udah, nanti kamu tanyain aja sama sekretaris kamu" Ale mengangguk mengerti.

"Kak. Alva sama Felly mana, kenapa belum turun?" Tanya Zelin selaku nyonya Argaretha kepada putra tertuanya itu.

"Felly lagi rewel Mom, dia pengen sama Alva katanya" jawab Ale. Saat tadi melewati kamar adik bungsunya, dia melihat Alva yang sedang menyisir rambut adiknya. Sifat manja adiknya itu mungkin sedang kumat .

"Ale pengen salad buah" pinta Ale kepada maid yang siap siaga berada di dekatnya.

"Baik tuan muda"
.
.
.
"Nyisirnya pelan-pelan kak, sakit ih" protes Felly kepada kakak keduanya itu. Alvares Fernandez Argaretha, kita panggil dia Alva. Seorang mahasiswa semester akhir. Alva hanya menghembuskan napasnya pelan, dia harus sabar menghadapi adik kesayangannya ini.

"Kakak udah pelan, sayang" ungkap Alva.

"Oh iya kak. Tadi malam, Felly mimpi badut jelek lagi loh" beritahu Felly pada kakaknya itu. Sudah kebiasaan Felly, jika bermimpi pria misterius itu dia pasti akan menceritakannya kepada para saudaranya. Alva mendadak menghentikan kegiatannya setelah mendengar yang di ucapkan Felly, dia menatap lamat wajah cantik adiknya di cermin.

ARGARETHA Where stories live. Discover now