8- Diam-diam menyukai

34 17 9
                                    

Baca pelan-pelan aja yah.
.
.
.
Happy reading

💎💎💎

Setelah insiden Felly jatuh di sekolah, dan mengakibatkan kakinya keseleo. Para kakaknya, menjadi super protektif kepadanya. Bahkan, Felly tidak boleh turun dari ranjang barang sedikitpun. Semua yang diinginkan adiknya, para saudaranya yang melakukan, ya kecuali, jika Felly ingin ke toilet.

Pagi ini, sebelum berangkat sekolah. Aska dan Varo menyempatkan untuk ke kamar adiknya. Untuk hari ini, Felly tidak akan dulu berangkat sekolah, karna kakinya yang sedikit masih terasa sakit.

"Dek, gimana kaki kamu?" Tanya Aska.

"Udah rada mendingan kok kak"

"Inget, jangan bangkit dulu dari tempat tidur, kalau pengen apa-apa, panggil maid aja" peringat Varo dengan nada posesifnya, Felly mengangguk-anggukkan kepalanya malas, kakaknya ini sangat berlebihan menurutnya.

"Ya udah, kita berangkat sekolah dulu" ucap Aska.

"Hati-hati di rumah" lanjutnya. Sebelum pergi, Aska dan Varo silih bergantian mengecup kening adiknya itu. Rasa hangat di hatinya mengalir merasakan betapa manisnya perlakuan para kakaknya.

Felly tersenyum sumringah melihat kepergian Aska dan Varo. Gadis itu merasa sangat beruntung, sudah terlahir di keluarga yang sangat menyayanginya.

"Felly sayang kalian" Gumam Felly, masih dengan senyuman yang masih belum luntur dari bibirnya.

Setelah kepergian Aska dan Varo. Kakak tertuanya datang ke kamarnya. Felly menatap bingung pada Ale, yang masih berpakaian santai, bukannya kakaknya itu harus berangkat kerja.

"Kakak kok" ucap Felly sambil menunjuk ke arah Ale, Ale tersenyum kepada adiknya, dia menaiki kasur lalu duduk di sebelah Felly..

"Kenapa"?

"Kakak gak berangkat kerja?" Ale menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Pria itu memutuskan untuk menjaga adiknya, kebetulan hari ini, Mommy dan Daddy-nya akan pergi berkunjung ke rekan kerjanya. Dan Ale tidak mungkin meninggalkan adiknya sendirian di rumah.

"Kakak mau jagain kamu aja"

"Emang gak papa kalau kak Ale gak berangkat kerja"? pertanyaan Felly sedikit membuat Ale tertawa, dia ini CEO di perusahaannya, jadi bebas mau masuk kerja atau tidakpun.

"Kakak bosnya, kalau kamu lupa" timpal Ale sedikit sombong.

Ale merebahkan tubuhnya mencari posisi nyaman, rasa kantuk tiba-tiba menghampirinya, tadi Ale terbangun pada pukul tiga pagi dan tidak bisa tidur lagi. Mungkin, itu sebabnya sekarang Ale merasa ngantuk.

"Kak, gimana sekarang kakak sama kak Wilo?" Tanya Felly, dia sangat penasaran akan kelanjutan kisah cinta Ale dan Wilona. Saat terakhir kali Ale mengumumkan kepada keluarganya, bahwa dirinya akan bertunangan dengan Wilona, setelah kejadian itu, Felly tidak melihat Wilona lagi.

"Nanti siang dia ke sini" jawab Ale yang sudah memejamkan matanya.

"Kakak suruh kak Wilo ke rumah?" Ale bergumam sebagai jawaban.

"Felly kangen banget sama kak Wilo. Btw, kakak benerankan mau tunangan sama kak Wilo?"

"Bener lah, udah lama banget kakak nunggu momen itu"

"Kenapa dulu bisa putus coba?"

"Itu udah lalu. Yang penting, sekarang kakak udah dapetin Wilona lagi"

ARGARETHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang