2. Alesandroo Leo

50 12 5
                                    


" 𝕷𝖚𝖐𝖆 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖕𝖆𝖑𝖎𝖓𝖌 𝖘𝖚𝖑𝖎𝖙 𝖉𝖎 𝖘𝖊𝖒𝖇𝖚𝖍𝖐𝖆𝖓 𝖇𝖚𝖐𝖆𝖓 𝖐𝖊𝖈𝖊𝖜𝖆 𝖙𝖆𝖕𝖎 𝖙𝖗𝖆𝖚𝖒𝖆"

~~~~~~

~~~~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~o0o~

Pagi ini Agastya berangkat ke sekolah dari rumah sakit. Ia kemarin mendapat kabar bahwa kakeknya sakit dan di rawat di rumah sakit.

"Agastya berangkat dulu, cepet sembuh" ucap Agastya pada sang kakek.

Pria itu mengangguk mengiyakan perkataan cucunya. Adibrata Hartadi. Panggil saya Pak Hardi, beliau adalah ayah dari Audriana Priyanka Sarasfati dan kakek dari Agastya.

"Sekolah yang pintar Agastya, kurangi juga kenakalan mu. Dipta sering berkata pada saya bahwa kamu sering bolos" ucap Kakeknya sambil menatap Agastya tajam.

Ia menatap penampilan Agastya dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tajam.

"Kamu mau pergi ke sekolah dengan penampilan seperti ini Agastya?" Tanya kakeknya, Hardi menatap cucu kesayangannya itu dengan tajam. Ia tidak habis pikir dengan Agastya.

"Baju mu itu masukan! Rambutmu juga yang rapi!" ucap Hardi sedikit membentak.

Agastya memutar bola matanya malas, tapi ia tetap menuruti permintaan kakeknya itu.

Hardi memang suka kedisiplinan. Tidak heran sih, dia dulunya memang mantan seorang perwira. Jadi kedisiplinan memang bagian hidupnya.

"Jangan marah-marah mulu. Anda itu sudah tua, takutnya cepat berangkat ke sana" ujar Agastya sambil menunjuk ke atas dengan jarinya.

Hardi tersentak kaget ketika Agastya mengatakan itu.

"Dasar cucu kurang ajar kamu!" Hardi menatap Agastya dengan tatapan tajamnya. Andai dia tidak sakit sudah di pastikan ia akan menghukum cucunya ini.

"HAHAHHA"

Tawa mereka berdua pedah, seperti inilah kedekatan Hardi dan Agastya. Saling mengumpati satu sama lain.

"Udah, saya mau berangkat sekolah." Kembali ke setelah awalnya, Agastya berhenti tertawa dan kembali menampilkan wajah tanpa ekspresinya.

"Apakah cucuku ini butuh uang tambahan?" Tanya Hardi sambil memasang senyum tengil dna menggoda Agastya.

"Tidak, simpan saja uang itu untuk biaya pemakaman anda!" Setalah mengatakan itu Agastya berlari ke luar ruangan sambil tertawa puas.

Aagastya (On Going)Where stories live. Discover now