ka dalapan

90 19 7
                                    

Yooo yang masih nunggu
Meski cuma seuprit tapi saya tetap lanjut
👍🏻













Pasang mata tertuju luar ruang mobil. Alunan musik terdengar mengiringi perjalanan sepasang pengantin baru, yang sesekali ada suara nyanyian dari pria yang tengah mengemudikan mobil. 

Bangchan sesekali menatap kearah samping, dimana Hyunjin terduduk manis dengan selbet yang terpasang apik di tubuhnya, sehingga tonjolan perut buncit itu semakin terlihat jelas karena nya. 

Nampaknya dia yang terduduk menikmati pemandangan di luaran sana. Bangchan tak ambil pusing, malah dia sedikit senang karena istrinya begitu penurut tanpa ada penolakan sama sekali. 

"Kamu gak ngantuk?" Tiba-tiba Chan bertanya demikian, yang jelas membuat istrinya menoleh dan menghembuskan nafasnya. 

"Suka, tapi itu dulu."

Alis mengernyit heran, Bangchan melirik sekilas pada Hyunjin yang masih tetap menatapnya. 

"Dulu aku suka tidur kalo lagi di perjalanan, tapi sekarang aku gak mau tidur." 

"Kenapa?" 

Hyunjin menggeleng kecil, bukan lagi rahasia meski Bangchan harus bertanya. Suaminyapun sebenarnya tahu jika sang istri begitu takut akan dunia luar, bahkan sebelum berangkat Hyunjin sedikit memohon-mohon guna mereka tak jadi berangkat pergi jauh. 

Namun apa daya, kala Bangchan tetap bersi keras mereka akan pergi dengan dalih berbulan madu.

Maka seperti saat inilah Hyunjin yang bertahan dari rasa kantuk takut sang suami sama bejat nya seperti Jeongin. 

Berawal perjalanan jauh untuk pergi ke bandara, namun kenyataan ia dibawa kesebuah pedalaman yangmana disekelilingnya begitu banyak pepohonan yang ia kira itu hutan. 

Dirinyapun menjadi sasaran mpuk kala dulu di sandera untuk dijadikan budak sex nya sang sepupu. Entah bagaimana juga bisa setelah sekian lama benih menjijikan bagi Hyunjin tumbuh kala ia kabur dari sana. 

Mengingat masa itu, Hyunjin benar-benar ketakutan luar biasa hingga tanpa sadar meremas ujung baju miliknya. Pandangannya lurus namun kosong dengan mata yang mulai berair. 

Bangchan yang melihat itupun segera menepikan mobil, dia melepas selbet yang terpasang pada dirinya dan mencondongkan diri kearah sang istri. 

"Hyunjin!" panggilnya yang mana tak ada respon sedikitpun dari sana. 

Beberap kali Banchan memanggil hingga dengan perasaan yang entah bagaimana, ia tarik arah pandang istrinya sedikit memaksa untuk menatap kearahnya. 

"Hyunjin!" 

"Chan." Barulah kini lirihan itu terlontar, Hyunjin langsung mencengkram kuat lengan suaminya. 

Tangisnya pecah seketika, yang mana si suamipun lekas memeluk istrinya. Memang sedikit susah mengingat mereka terhalang persneleng mobil, dimana selbet milik Hyunjin juga masih terpasang apik. 

"Tenang, sekarang kamu aman sama aku oke! Aku suami kamu, aku bakal jaga kamu!" ujarnya berharap Hyunjin akan sedikit lebih tenang. 

Monolog Renjana // ChanJinWhere stories live. Discover now