3. Unwanted News

144 17 2
                                    

Happy Reading
───────•°•❀•°•───────

Hari terus berganti hingga tiga bulan berlalu setelah kejadian malam itu. Cheng Xiao terpaksa cuti kuliah akibat trauma yang diderita. Remaja malang itu ketakutan jika bertemu dengan lawan jenis termasuk kakaknya sendiri, Xiao Zhan. Beruntung ada Jessica, adik kandung Yibo.

Peran Jessica sangat membantu di sini. Wanita berwajah cantik nan imut itulah yang menemani Cheng Xiao melewati hari-hari sulitnya. Tanpa kenal lelah, Jessica selalu menyempatkan diri mendampingi Cheng Xiao menemui psikolog secara rutin, mengurus semua keperluan Cheng Xiao dengan telaten sampai kondisi remaja malang itu bisa berangsur-angsur membaik seperti sekarang.

Jessica bahkan rela meninggalkan kediaman utama Wang, tempat tinggalnya bersama kedua orang tua untuk menetap di kediaman kakaknya, Wang Yibo. Semua itu dilakukan untuk mengefisienkan waktu.

Dengan tinggal di atap yang sama, Jessica akan lebih leluasa menemani Cheng Xiao, sekaligus mengawasinya. Takut-takut, remaja itu akan melakukan hal nekat pada diri sendiri. Mengingat hanya ialah yang bisa mendekati remaja bermata bulat tersebut di saat-saat krusialnya.

Tentu saja, tak hanya Jessica yang sibuk, Xiao Zhan dan Wang Yibo juga turut andil dalam mengurus segala kebutuhan Cheng Xiao. Keduanya tidak lepas tangan sama sekali.

Pasangan kekasih itu mengikuti saran psikolog untuk membangkitkan kembali kepercayaan Cheng Xiao pada mereka. Meyakinkan remaja malang tersebut jika keduanya berbeda dari si pemberi trauma.

Benar saja, walau kesabaran kerap kali terasa pahit, tapi buahnya tak pernah mengecewakan. Setelah semua upaya dilakukan, kini Cheng Xiao mulai berani bertemu keduanya dan mencoba berinteraksi lagi seperti biasa. Lama kelamaan, kondisinya pun sudah jauh lebih baik dari pada bulan-bulan sebelumnya.

“Mau ke kamar Xiaoxiao?” tanya Zhan ketika dirinya tak sengaja berpapasan dengan Jessica di tangga.

“Iya, Zhan Ge.”

“Terima kasih, ya, Jesi,” ucap Zhan tulus. Ia benar-benar berterima kasih pada wanita di depannya.

Jessica menggeleng pelan. “Tidak perlu berterima kasih, Zhan Ge. Kita ini satu keluarga.”

Xiao Zhan tersenyum hangat. Ia beruntung dapat menjadi kekasih seorang Wang Yibo yang digandrungi banyak orang di luar sana. Dapat bertemu dan mengenal pria tampan itu merupakan anugerah tersendiri untuknya.

Pria itu tak hanya menyediakan tempat pulang yang nyaman. Yibo juga menawarkan kehangatan keluarga yang telah lama tak dirasakan semenjak kedua orang tuanya meninggal sepuluh tahun lalu.

Xiao Zhan sungguh tak tahu jika di balik terbukanya kedua tangan orang tua dan keluarga sang kekasih, ada perjuangan besar yang dilakukan Wang Yibo agar dapat membawanya masuk ke dalam keluarga Wang yang terhormat dan terpandang hingga dapat diterima dengan baik seperti sekarang.

“Apa yang kalian bicarakan?”

Wang Yibo datang dari arah luar. Seluruh tubuhnya berkeringat parah. Mengingat ia baru saja menyelesaikan rutinitas pagi seperti biasa---jogging.

“Ah, tidak ada yang penting, Ge. Zhan Ge hanya mengucapkan terima kasih lagi padaku untuk yang ke sekian kalinya,” jelas Jessica.

Wang Yibo lantas mencolek gemas hidung mancung kekasihnya. “Sudah berapa kali kukatakan, hm? Jangan sungkan, kita ini keluarga. Bukankah keluarga sudah seharusnya saling membantu?”

“Iya, Yibo, iya!”

Xiao Zhan hendak bergelayut manja di lengan sang kekasi tapi pria itu bergerak lebih cepat. Yibo menghindar.

After That Night (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang