Zhao Yao yang Megah /The Legend ~ 《招摇》 作者: 九鹭非香

Ch. 31-35

CHAPTER 31

Dalam beberapa hari terakhir, saya menunggu sarung Pedang Liu He Tian Yi selesai dibuat, jadi saya tidak ingin pergi ke mana pun.

Di pagi hari, Zhi Yan bermeditasi di Aula Zhuo Chen. Sementara saya dengan mudahnya mengkritik dia yang dulunya dimanja dan dimanja sejak kecil, tidak serius dalam latihan kultivasi, dan pengetahuannya tidak lengkap dari buku. Zhi Yan mengatupkan giginya sebagai tanda terima kasih. Sore harinya, aku mengirim Zhi Yan turun gunung untuk membakar kertas persembahan untukku. Ketika dia kembali, saya bertanya berapa banyak orang yang harus dia bakar untuk saya. Sekali lagi, saya dengan mudah mengkritiknya karena tidak memiliki karisma untuk memikat orang lain. Zhi Yan masih mengatupkan giginya karena diintimidasi.

Menjelang malam, tidak ada yang perlu dilakukan, jadi saya tidak ingin menguasai tubuhnya untuk pergi ke mana pun dan meninggalkan tubuhnya untuk digunakan sesuka hatinya. Zhi Yan merasa aneh, meninggalkan tubuhnya, dan mulai bertanya padaku: “Lu Zhao Yao, kenapa kamu bersikap tidak sopan hari ini, membuka mulutmu untuk mengejek orang? Apakah suasana hatimu sedang buruk, jadi kamu menindasku untuk mendapatkan kembali keseimbangan?”

Saya berbaring di tempat tidur dengan menyilangkan kaki dan melirik ke arahnya: “Tuanmu sangat bersyukur.”

“Apa yang membuatmu bersyukur?”

“Setidaknya untuk sekali ini, kamu akhirnya menyadari bahwa aku menindasmu.”

“…”

“Kamu hanya bisa menggangguku seperti ini.” Karena dia telah tinggal bersamaku selama beberapa waktu, Zhi Yan mulai menantangku untuk membalasnya. Dia berbalik ke arah tempat tidur untuk duduk dan melirik ke arahku, “Jika kamu memiliki kemampuan, pergilah menggertak Li Chen Lan. Jangan katakan padanya hal seperti ini, wanita muda ini akan mengakui kekalahannya. Raja Iblis Hebat sepertimu yang mungkin tidak benci kehilangan muka, tapi aku adalah muridmu yang masih benci kehilangan muka.”

Aku memejamkan mata, tidak marah padanya, dan dengan santai mengayunkan kakiku yang bersila maju mundur, “Jangan khawatir, begitu Pedang Liu He Tian Yi kembali, maka aku akan mencari kesempatan untuk membunuhnya.”

Zhi Yan mendengar kata-kataku dan tertegun untuk waktu yang lama. Tiba-tiba, dia langsung berbalik dan bertanya kepada saya, “Kamu ingin membunuhnya?” Nada suaranya hampir berfluktuasi. 

Aku melebarkan mataku dan menatapnya: “Oh, aku tidak memberitahumu?”

Zhi Yan dengan cepat duduk tegak menghadapku: “Bukankah kamu bilang kamu ingin merayunya? Maka buatlah dia dengan senang hati dan rela membantu membalaskan dendamku.”

“Kamu salah mengingatnya, yang aku katakan adalah kita berdua akan membicarakan kesepakatan bisnis.” Aku memejamkan mata dan terus mengayunkan kakiku, "Pinjamkan tubuhmu padaku, aku pergi dan melakukan sesuatu, lalu aku akan membantu membalaskan dendammu."

“Ya, tapi kamu tidak bilang ingin…”

“Tidak ada konflik antara membunuh Li Chen Lan dan membantumu membalas dendam.” Saya mengangkat tangan saya untuk menghentikannya, “Saat ini, kami telah merayunya hingga hampir sepenuhnya tergoda. Aku akan membuatnya membantu membalaskan dendammu terlebih dahulu, lalu aku akan membunuhnya. Atau aku akan membunuhnya terlebih dahulu, lalu membantu membalaskan dendammu; itu benar-benar semua satu atau dua hari kerja. Dalam dua hari ke depan, Anda harus menipu dia untuk memberi Anda beberapa Sembilan Pil Pembalikan, menipu dia untuk mengajari Anda suatu keterampilan, dan melatih tubuh Anda hingga mendekati kesempurnaan. Kalau begitu tunggu sampai aku mendapatkan Pedang Liu He Tian Yi, aku akan merasuki tubuhmu untuk menangani masalah ini dengan benar.”

Zhi Yan tidak berbicara lama.

Aku membuka mataku dan melihat alisnya berkerut dalam.

Saya duduk: “Apa? Anda berasal dari sekte lurus yang bergengsi dan Anda masih enggan membunuh iblis dari Sekte Wan Lu ini?” Saya mengangkat jari telunjuk saya untuk memberi isyarat padanya, “Setelah membunuhnya, sejak saat itu, reputasi dan popularitas Anda pasti akan meningkat pesat. Posisi Pemimpin Sekte Wan Lu akan diberikan kepadamu, apakah kamu tidak bahagia?”