Dua Puluh Lima

855 64 14
                                    


Zhan dan Yibo datang bersamaan ke sekolah. Mereka menjadi pusat perhatian para murid-murid wanita karena akhir-akhir ini keduanya selalu datang bersamaan.

Keduanya melakukan ujian seperti biasa. Zhan selalu membantu dan memberikan jawaban pada Yibo sehingga pria itu dengan mudah menyelesaikan ujiannya.

Menghabiskan waktu 3 jam untuk ujian, setelah itu semua murid akan pulang dan melakukan aktivitas masing-masing.

Zhan dan Yibo berjalan beriringan menuju parkiran kemudian Yibo menancapkan gas motornya menuju Qwert restauran untuk mengantar Zhan bekerja.

"Nanti malam aku akan menjemputmu," ujar Yibo seraya mengelus kepala Zhan.

Zhan tersenyum dan mengangguk lalu ia melangkah masuk seraya melambaikan tangan.

Zhan segera mengganti pakaiannya dan melakukan pekerjaannya seperti biasa.

"Kau benar-benar menjalin hubungan dengan Wang Yibo?" tanya Xu Kai tiba-tiba.

"Ee...iya," jawab Zhan ragu-ragu.

Xu Kai hanya manggut-manggut saja dan kembali melakukan pekerjaannya. Ia masih tidak menyangka ternyata pria itu adalah kekasih Yibo. Padahal ia ingin mendekatinya tetapi sudah lebih dulu sadar diri.

✿•✿•✿

Sehun tengah termenung di ruangannya dengan senyuman yang terus terukir sejak tadi. Ia tersenyum salah tingkah kala mengingat wajah pria kemarin yang tanpa sengaja ia temui.

"Sial, aku jatuh cinta padanya," batin Sehun disertai dengan senyuman yang kian melebar.

"Pak?" panggil Dilraba yang sejak tadi tengah berdiri memperhatikan sang atasan.

"Ah! Ya?" sahut Sehun terkejut.

"Jadi bagaimana dengan beasiswa yang akan diberikan kepada siswa unggulan?"

"Lanjutkan, itu akan sangat membantu mereka."

"Baiklah, universitas kita membutuhkan biaya sebesar 900 juta Yuan."

"Kau bisa mengurusnya dengan bendahara, aku akan pergi," Sehun beranjak dari kursinya seraya mengenakan jas nya dan berjalan pergi.

"Tapi, pak? Bagaimana dengan meeting hari ini?"

"Undur jadwalnya."

"Pak?"

Sehun melenggang pergi begitu saja menuju parkiran. Dengan sigap supirnya langsung ingin mengantar tetapi Sehun melarangnya dan berkendara sendiri menuju Qwert restauran.

Setelah mengemudi selama 15 menit akhirnya ia tiba di tempat tujuan. Sehun dengan senyuman lebar melangkah masuk tak sabar.

Senyumannya kian melebar saat melihat sosok yang sudah bertengger di pikirannya sejak kemarin malam hingga sore hari ini.

Sehun berjalan mendekat ke arah Zhan yang tengah membersihkan meja. Dan pada saat itu, kaki Zhan tersandung dengan kursi hingga membuatnya nyaris terjatuh jika saja Sehun tidak langsung menangkapnya.

Zhan tertegun terkejut dengan mata terbelalak kemudian ia dengan cepat mendorong tubuh Sehun.

"Kau selalu saja tersandung," ujar Sehun menatap Zhan khawatir.

Loving Your HurtsWhere stories live. Discover now