[12].🎥 Asa hanya milik Dain

1.1K 108 80
                                    

Di ruang kepala sekolah, terdapat 5 orang gadis yang duduk dengan menundukkan kepalanya. Tepat di hadapan mereka ada Pria paruh baya yang merupakan kepala sekolah ENM Nasional School.

Tak hanya mereka, di sana juga ada Asa, Rora, Hyein, Chiquita dan Ahyeon. Dimana Rora selaku korban, sementara Hyein, Chiquita dan Ahyeon merupakan saksi meskipun tidak melihat semua kejadian, tetapi mereka melihat dengan jelas bagaimana kondisi Rora saat itu.

"Babe liat deh muka si Yunah, dah kek kucing ketahuan nyuri ikan"bisik Chiquita pada Ahyeon yang berada di sampingnya. Ahyeon hanya terkekeh mendengar ucapan Chiquita barusan.

"Hyein, Eomma lo jadi dateng?"tanya Ahyeon dengan suara pelan.

Hyein menggeleng, "takutnya nama sekolah keluarga Nona Asa yang jadi buruk gara-gara ulah 5 kecebong itu"balas Hyein tak kalah pelannya.

"Saya sudah mendengar semuanya dari Nona Asa sebelum kalian tiba di sini. Saya sangat menyayangkan dan tidak mentolerir sikap kalian yang seperti ini. Jangan karena orang tua kalian sangat berpengaruh di kota bahkan negara ini, kalian jadi merasa paling berkuasa!"ucapan kepala sekolah itu, sontak membuat kelima gadis menjadi semakin menunduk takut.

"Yunah, kamu adalah anak anggota dewan, sangat di sayangkan kalau kamu sampai merundung murid lain. Dan Moka, Papa sangat tidak suka kamu ikut serta dalam hal seperti ini! Papa tidak pernah mengajarkan kamu untuk berbuat kasar bahkan sampai melukai orang lain"ucap kepala sekolah itu lagi dengan menatap Yunah dan Moka bergantian.

"Papa, bukan Moka yang mukul Rora. Tapi Yunah Pa"balas Moka membela diri.

"Apa benar begitu nak Rora?"tanya pria paruh baya tersebut sembari menatap Rora.

Rora mengangguk, "Nee Seonsaengnim, Kopi Moka it-, eh maksud saya Moka sama sekali tidak memukul saya. Dia hanya mencengkeram tangan saya dan menahan pergerakan saya karena memberontak"

Pria paruh baya itu mengangguk paham, "Kalian harus meminta maaf pada Rora sekarang! Untungnya ini hanya luka ringan, kalau sampai lebih dari ini mungkin Komite Anti kekerasan akan datang ke sekolah dan bisa saja mengeluarkan kalian dari sekolah ini!"

Moka yang lebih dulu menghampiri Rora, "Ra gue minta maaf ya, gue cuman di suruh Yunah doang"ucap Moka tulus.

Rora mengangguk tersenyum, "Gwenchana Moka, untungnya lo nahan gue, kalau enggak Yunah bisa habis gue jambak"balas Rora dengan memelankan kalimat terakhirnya. Asa yang berada di samping Rora tentu saja bisa mendengar itu. Gadis itu hanya tersenyum atas perkataan Rora barusan.

Setelah itu keempat gadis lainnya ikut meminta maaf. Rora yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung itu tentu saja memaafkan mereka.

"Atas tindakan kalian, saya akan menskorsing kalian! Yunah kamu akan di beri hukuman Skorsing selama dua minggu dan yang lainnya 10 hari di mulai besok dan setelah dari sini kalian boleh langsung pulang"

Yunah yang mendengar itu ingin protes tapi ia menghentikan niatnya karena ada Asa di situ.

Setelah urusan di ruang kepala sekolah tersebut selesai, ke lima gadis yang di Skors tersebut langsung pulang ke rumah masing-masing.

Di depan ruang kepala sekolah, Asa, Rora, Hyein, Chiquita dan Ahyeon nampak baru saja keluar setelah berterima kasih pada kepala sekolah. Kelimanya berjalan beriringan di sebuah koridor, lagi-lagi Hyein harus melihat pemandangan yang membuatnya sedikit kesal.

ALL FOR LOVE°•RORASAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt