Bab 3 - Menarik Banyak Pasang Mata

37 17 64
                                    

Mama yang tengah menyiapkan sarapan untuk Malya, seketika mendapat ketukan.

Tokhh tokhh tok.

"Assalamualaikum."

Seketika Mama pun bergegas membukakan pintu. "Iya, wa'alaikumsalam."

Mama terkejut. "Nak Bagas?"

"Pagi Tante," ucap Bagas sumringah.

Mama mengernyit. "Tumben Nak Bagas datang?"

"Mau ajak Lya bareng Tan," ucap Bagas sembari menunjuk ke arah dalam.

"Ohh yauda, yuk masuk," ucap Mama sembari mempersilahkannya masuk.

"Oya Tante aku bawa bubur ayam buat sarapan Lya sama Tante." Bagas menyodorkan dua styrofoam di tangannya yang berisi bubur ke Mama Malya.

"Ya ampun Nak, gausah repot-repot." Mama menggeleng lalu meraih styrofoam tersebut.

Bagas menggeleng dan tersenyum. "Ahhk sama sekali nggak merepotkan kok Tan."

Mama mempersilahkan Bagas untuk duduk. "Kamu tunggu di sini ya, Tante buatkan roti dan susu coklat, mau kan?"

Bagas mengangguk. "Iya boleh Tante."

Bagas yang tengah menatap dinding-dinding sisi kanan dan kirinya, seketika mendapati Malya yang hendak turun menuruni tangga. "Princes gue cantik bener," gumamnya.

Malya terheran. "Bagas kok di sini?"

"Lupa ya, kan kita mau bareng sayang," ucap Bagas manis sehingga dari kejauhan tampak lesung pipinya. Mendengar ucapan dari Bagas, membuat Malya terkejut dan refleks menoleh ke arah Mama yang berada di dapur. Malya memberikan tatapan tajam serta isyarat untuknya diam. Husssttt.

Malya pun beranjak ikut duduk menemani Bagas, seketika Mama datang membawa dua susu coklat beserta roti isi selai di sana.

"Ayuk, silahkan disantap."

"Makasih Tante," ucap Bagas sumringah.

"Buburnya kalian makan saja ya, masih ada waktu kan?" tanya Mama.

"Nggak makasih Tan, aku udah sarapan kok," ucap Bagas lalu mendegukkan susu coklat.

"Udah sarapan tapi masih keliatan laper ya Mah," ucap Malya berbisik ke telinga Mama.

"Husstt kamu ini."

"Lya mau kok Mah buburnya," sahutnya sembari meraih bubur.

"Bubur itu Bagas yang bawakan Lya."

"Ohh, makasih ya Bagas." Malya tersenyum.

"Iya my heart," ucap Bagas sumringah.

"Apa itu artinya?" tanya Mama.

Dengan cepat dijawab oleh Malya. "Ahh bukan apa-apa kok Mah," ucapnya dengan mengunakan isyarat tangan tidak.

Beberapa saat, Malya telah selesai mengabiskan buburnya. Lalu mereka pun beranjak hendak berpamitan, untuk berangkat ke sekolah. Mah, Lya pamit dulu ya, ucap Malya yang dibarengi salim dan mencium pipi Mama.

"Hati-hati ya sayang."

Diikuti oleh Bagas dengan salim, "Pamit ya Tan."

"Hati-hati ya Nak bawa motornya, jangan ngebut-ngebut," ucap Mama sembari memegang pundak Bagas.

"Siap Ibu mertua," ucap Bagas sembari memberi penghormatan.

Mendengar perkataan dari Bagas, Mama hanya refleks menggeleng-geleng kecil. Seketika Malya memberikan pukulan pelan pada lengan Bagas. Yang dipukulnya pun hanya diam dan senyum-senyum.

Benci Raka Cakrawala || TERBITWhere stories live. Discover now