XII

430 52 13
                                    

*Happy Reading :)
.
.
.
.
.
.
Hujan yang mengguyur jalan raya itu tampak semakin deras,sepertinya sang hujan tengah merindukan sang bumi sampai-sampai dia enggan untuk reda.

Di sepanjang perjalanan hanya ada hening dan suara gemercik air hujan yang tak henti-henti nya menghantam atap mobil.

Sampai saat di rasa sudah cukup jauh melaju, akhirnya Freya yang lebih dulu membuka suara,itupun karena dia ingin memastikan apakah jalan menuju rumah Fiony searah atau ada persimpangan lain yang mengharuskan dia berbelok arah.

''Jalan rumah Lo bener ke arah sini kan Fiony?''tanya Freya sedikit menoleh ke arah Fiony.

''Iya,udah bener kok''jawab Fiony mengangguk.

''Kalo harus lewatin belokan bilang yah,takutnya kelewatan''ujar Freya.

''Enggak kok,kayak nya kita emang satu arah jalan pulang deh,cuman beda komplek aja kyak nya''balas Fiony menjelaskan.

''Ooh sukur deh kalo gitu''ucap Freya datar.

Setelah beberapa menit kemudian tampak sebuah rumah bertingkat dengan gerbang berwarna hitam polos.

''Nah Free itu rumah aku,kamu bisa..'',
saat Fiony tengah berbicara sambil menunjuk ke arah rumah nya,tiba-tiba ucapan nya terhenti ketika melihat wajah Freya yang tampak pucat dan berkeringat dingin.

''Eh..kamu kenapa Freyana,kok muka kamu pucet gitu?''-mengusap pundak Freya-''kamu sakit yahh?''tanya Fiony dengan nada gelisah sambil terus mengelus pundak Freya.

''Enggak..gwe gak papah kok..nah udah sampe,yang ini kan rumah lo?''jawab Freya menepis pertanyaan Fiony.

''E..i..iya ini,tapi kamu seriusan gak papah,kalo kamu sakit,kamu bisa istirahat dulu di rumah aku kok,jangan di paksain,bahaya tau''ajak Fiony memaksa.

''Udah gak usah,,gwe gak papah kok,ini lambung gwe kayak nya lagi kambuh aja''ujar Freya menolak.

Dirasa kondisi lambung nya yang semakin terasa perih Freya yang tadinya hanya terlihat pucat,sekarang tampak berkeringat dingin di iringi dengan tangan dua tangan nya yang terlihat melingkar di perut nya.

Fiony yang melihat itu semakin khawatir di tambah wajah Freya yang meringis menahan perih.

''Freyana kamu istirahat dulu di rumah aku aja yah,nanti kalo kamu udah mendingan baru pulang,lagipula dengan kondisi kamu yang kayak gini,mana bisa kamu ngemudiin mobil''ujar Fiony sambil keluar dari mobil tanpa menunggu jawaban dari Freya.

Saat dia keluar pak Narto tampak berlari ke arah nya sambil membawa payung untuk memayungi Fiony,dia berlari kecil di bawah payung yang di pegang pak Narto menuju pintu kemudi mobil,kemudian memapah Freya keluar dari mobil menuju rumah nya.

Saat sampai di teras rumahnya pak Narto dengan sigap membuka kan pintu rumah,dan saat Fiony hendak masuk ke dalam rumah.

''Pak Narto,tolong parkirin mobil temen aku di garasi mobil yah''ujar Fiony sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

''Iya Non''jawab pak Narto.

Saat Fiony memasuki rumah tampak Oma nya yang sedang duduk di sofa berjalan menghampiri nya yang tengah memapah Freya.

"Eh..kamu udah pulang,loh ini temen kamu kenapa?muka nya pucet banget,ayo bawa ke atas ke kamar kamu biarin dia istirahat terus jangan lupa kamu kasih obat juga yah,kasian kayak nya dia kesakitan banget"Ujar Oma Fiony yang tampak khawatir sambil sesekali mengelus pundak Freya.

"Yaudah Fiony ke kamar dulu yahh Oma,ayo Free"jawab Fiony singkat sambil bergegas memapah Freya ke kamar nya.

Sesampainya di kamar,Fiony pun membaringkan tubuh Freya yang tampak masih terus melingkarkan kedua tangan nya ke perut nya yang tengah Perih.

Soulmates arent just lovesWhere stories live. Discover now