Chapter 5/5

149 18 2
                                    



Sunoo kecil begitu menyukai sosok mafia pembasmi kejahatan yang ada di serial Jepang yang biasa ia tonton di rumah tetangga. Sosok lelaki kuat, tangguh, pemberani, jago bela diri itu menjadi kebanggaan Sunoo, ia berandai andai suatu hari bisa menjadi seperti tokoh itu, atau jika tidak, ia bisa bersama lelaki yang mirip seperti Kaito Shion agar bisa melindunginya dari kerasnya dunia.

Hinaan, caci maki, dan kekerasan yang didapat Sunoo setiap hari perlahan membuatnya muak dan ingin mencari pelarian, ia memikirkan bahwa dirinya adalah Kaito Shion si pemberani membuat Sunoo tanpa sadar terlalu mendalami peran itu.

Suatu hari Sunoo menemukan dirinya bermain di pinggiran sungai sambil menyelamkan seekor kucing, Sunoo tidak tahu kenapa ia bisa berada di sana, ia bahkan takut pada kucing.

Hari-hari Sunoo kemudian semakin asing, ia merasa kehilangan control dirinya.

Sunoo mulai berani menjawab ayahnya, mulai berani memukul ayahnya saat ia dipukul.

Dan puncaknya, Sunoo yang saat itu 12 tahun berkelahi dengan ayahnya.

"Kau yang memintaku lahir, dasar brengsek!" Sunoo memukulkan kembali botol kaca itu ke kaki lumpuh ayahnya. "Sunoo, apa yang kau lakukan?" Ibu Sunoo malah membela ayahnya dan ikut menampar Sunoo.

"Kau! Jalang yang melahirkanku!"

"Kalian yang memintaku lahir! Kalian juga yang mengataiku pembawa sial! Bangsat! Aku tidak pernah minta dilahirkan!" Sunoo mengamuk, matanya berapi-api, tidak ada rasa takut di sana, hanya ada kebencian dan kemarahan.

"Mati kalian, bangsat!" Setelah mengatakan itu Sunoo lari dari rumah.

Ketika ia pulang, ibunya meninggal gantung diri. Sunoo asli menangis histeris. Namun semakin ia menangis, semakin ayahnya memukulnya. "Gara-gara kau, anak sial!" Ayah Sunoo memukulkan botol kaca ke kepala Sunoo sampai pecah.

Kepala Sunoo berdarah namun anak itu malah tetawa keras. "Mati kau!" Sunoo, yang saat itu telah memiliki Shion dalam dirinya menusuk ayahnya dengan pisau sebanyak tiga kali. Darah bersimbah, ruang tamu itu berubah menjadi merah.

Sunoo masuk ke kamarnya setelah membersihkan diri, ia tersenyum puas. "Mulai sekarang tidak akan ada lagi yang menyakitimu."

Setelah kematian kedua orang tuanya, Sunoo tinggal di panti asuhan, di sana ia hidup dengan nyaman dan terjamin.

Tibalah Sunoo sekolah ke jenjang menengah pertama, lagi-lagi ia dirundung karena perawakannya yang kecil dan wajahnya yang seperti perempuan. Shion mengambil alih tubuh Sunoo selama sekolah menengah pertama, memastikan bahwa Sunoo tidak dirundung lagi.

Shion, sosok pemberani, tangguh, jago bela diri itu melindungi Sunoo dari segala kejahatan. Shion menanggung semua perundungan yang diterima Sunoo selama sekolah menengah pertama hingga akhirnya di kelas 9 tidak ada lagi yang berani mengganggu Sunoo.

Selama liburan kelulusan Shion berolahraga untuk membentuk tubuhnya, ia belajar giat untuk memperoleh beasiswa ke jenjang SMA, hingga akhirnya takdir gelap yang dilihat peramal akan masa depan Sunoo mampu dipatahkan rasa optimis Shion.

Saat Sunoo diterima di SMA Favorite di kota kecil itu, Shion merasa tugasnya sudah selesai. Ia tidak pernah muncul lagi, hanya jadi pengamat dan memastikan Sunoo tidak diganggu.

Trauma Sunoo akan masa kecilnya perlahan terlupakan, digantikan kenangan baik saat SMA dan kuliah karena Sunoo siswa yang berprestasi dan menjadi idola di kampus.

Shion puas melihat pencapaian Sunoo ketika diterima bekerja di sebuah perusahaan besar di kota Seoul. Ia senang meski Sunoo tidak sadar akan kehadiran dirinya selama ini karena ia akhirnya juga ikut menikmati manisnya hasil dari pahit masalalu mereka.

Shatter Me | SunSunWhere stories live. Discover now