//Pemilihan//

7 3 0
                                    

Kini kelas 11 di suruh kumpul untuk mengsuport para perwakilan dari kelas mereka. Ada sekitar 4 laki laki perwakilan dari kelas 11. Raisya sedikit terkejut saat ternyata,
Fikri menjadi perwakilan kelas nya.

Fikri kelas 11 MIPA S1
Sean dari kelas 11 MIPA S2
Steven dari kelas 11 MIPA 1
Hendry dari kelas 11 MIPA 2

"Gw harap Lo sama Sean" Ucap Rahel

"Kenapa harus sama Sean?" Tanya Raisya

"Cocok aja" ucap Rahel

"Kata lo si Raisya lebih cocok sama Fikri! Gimana sih Lo?!" Cetus Raihana

Rahel tak menjawab sama sekali,hanya tersenyum diam dengan tatapan kosong. Alias bengong.

Singkat padatnya mereka berempat di tes di ruang seni. Cukup menghabiskan banyak waktu hanya untuk pemilihan seni tari yang harus berpasangan itu,Raisya cukup bosan karena dari tadi tak ada satu pun yang terlihat memiliki kesalahan.

Masa iya dia harus dilakukan tarian dengan ke empat empat cowok itu? Yang benar saja? *Rugi dong

Akhirnya setelah jam menunjukan pukul tujuh sore,tes pun dis selesai kan. Sebelum menentukan siapa yang akan di pilih sebagai perwakilan seni tari,mereka melalukan sholat berjamaah di sekolah Anggartama. Tentu nya sekolah elit seperti ini mempunyai mushollah yang cukup luas dan mushollah ini juga umum. Jadi banyak orang sekitaran sekolah itu yang selalu melakukan sholat berjamaah di mushollah itu.

Setelah selesai,guru guru langsung pergi menuju ruang guru untuk berbincang-bincang tentang hal ini. Tentunya mereka tidak akan langsung memilih begitu saja tanpa pengetesan. Tidak seperti sekolah kita yang asal memilih,mau bisa atau enggak tetap di pilih. Sekolah elit mah beda.

Sean yang duduk dengan wajahnya yang masih basah karena sehabis berwudhu itu duduk disebelah Raisya yang tengah melipat mukenanya.

"Menurut Lo,siapa yang bakal kepilih?" Tanya Sean sembari menatap Raisya

"Entahlah.. gw gak peduli siapa dia,yang penting dia mau di ajak kerja sama,dan gampang di atur" ucap Raisya

Sean terdiam sejenak,lalu tersenyum kecil. "Gw tau,pasti orang orang bakal milih Fikri. Karena dia cocok sama Lo" ucap Sean

"Tapi boleh gw akui,tadi Lo juga bagus kok. Lo itu cukup keren bagi gw" ucap Raisya,kini ia menatap Sean

"Tapi... Gw gak sebaik dia" lirihnya pelan

"Ngomong apaan sih Lo? Lo itu baik anjir! Jangan ngerasa Lo itu gak sebaik Fikri,lo sama Fikri itu beda" ucap Raisya

"Iya,beda. Fikri pinter,sementara gw bodoh" ucap Sean

"Anjrit! Lo ngejelek-jelekin diri Lo lagi gw tampol sumpah,Sean!" Cetus Raisya

"Heyo kalian berdua" ucap siswa yang bernama Hendry dia juga datang dengan Steven.

"Gw udah nyerah" ucap Steven

"Nyerah? Maksudnya?" Tanya Raisya tak mengerti maksud Steven

"Gw nyerah,pasti gak bakal kepilih sih. Apalagi tadi gw ada sedikit kesalahan" ucap Steven

"Lo udah mau jadi perwakilan dari kelas Lo aja,harusnya udah bangga dong. Lo udah mau nyoba,dan bekerja keras. Dan itu murni dari kerja keras Lo,bukan paksaan sahabat Lo" ucap Raisya panjang lebar

"Ya... Gw tau" ucap Steven

"Jangan nyerah,bro. Gw yakin di tahun depan nanti,Lo yang bakal kepilih" ucap Raisya sembari menepuk pundak Steven

"Thanks" ucap Steven

"Kalau si Steven mah kan,Murni kemauan dia... Lah gw di paksa coy!" Cetus Hendry

THE STORY OF RAISYANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ