"Setres gw belajar matematika yang beginian!" Ucap Raisya yang sedang belajar di meja belajarnya
"Huft.... Rokok gw abis,terus gw ngapain ya? Masa iya gw beli rokok ke warung biasa,bisa bisa jadi bahan gosipan tetangga lagi" ucap Raisya
Tiba-tiab sebuah ide muncul di benak nya,Raisya segera menuju kamar sang Abang tercinta. Tanpa mengetuk pintu,Raisya langsung membuka pintu dengan kasar.
*Brak!
"Astaghfirullah.... Ketok pintu dulu,dek" ucap Dareen dengan penuh kesabaran
"Hehe.... Maaf bang"
"Kenapa? Tumben ke sini,pasti ada maunya" ucap Dareen
"Gini bang,mumpung kak Sintia lagi di apartemen.... Balapan motor yok" ucap Raisya
"Ujian dek..." Ucap Dareen dengan kalimat yang cukup di tekan
"Please bang,biar adek gak setres bang" ucap Raisya memohon
"Enggak,kamu lagi ujian"
"Please bang,adek kan belum pernah balapan sama Abang" ucap Raisya
"Boleh ya? Ya? Boleh ya? Please. Kalau adek menang Abang harus beliin ice cream,kalau Abang yang menang... Serah deh Abang mau nyuruh-nyuruh adek,bebas pokoknya" sambung Raisya
"Gas keun dek!!"
***
Di arena balap,terlihat anggota Konda Keong Merem. Adrian,Zeno, dan Avaka,juga Raisya. Mereka tengah merokok.
"Lu yakin gak di marahin Dareen? Dareen aja gak ngerokok loh,Sa" ucap Avaka
"Iya... Gw takut dia ngamuk nanti" ucap Adrian
"Halah! Gw yang ngerokok ngapa lu pada yang takut?" Tanya Raisya
"Heh! Nanti Dareen ngamuk nya ke kita juga" ucap Zeno
"Iya kah? Gak peduli gw ngab" ucap Raisya
Saat ini Dareen dan Dylan sedang balapan,itu karena permintaan Dylan sendiri. Baru setelah itu Dareen akan berbalapan dengan Raisya adiknya.
"Awalnya gw pikir ini anak polos, sekarang kayaknya gw berubah pikiran" celetuk Avaka
"Hmm,gw tarik ucapan gw dulu" ucap Adrian
"Ucapan Lo yang mana bege?" Tanya Zeno
"Itu loh,yang 'adeknya si Dareen imut banget' ih Kunti bogel,kalau dia jadi adek gw beuh udah gw panggang dia di oven terus di makan" ucap Adrian mengulangi ucapan nya dulu,meski pada kalimat akhir dirinya mendramatis
"Sadis amat" ucap Raisya
Tak lama setelah Raisya mengucapkan hal itu,Dareen dan Dylan menghampiri mereka. Raisya pun langsung lemparkan batang rokok ditangannya,lalu menginjaknya hingga gepeng.
"Panik kan lu" ucap Avaka
"Bacot" cicit Raisya
"Apaan tuh? Kenapa di penyekin?" Tanya Dylan yang anaknya memang kepoan
"Enggak bukan apa-apa,ini cuman.... Cuman... Itu apa sih namanya tuh... Cicak yang tadi namplok di mukanya bang Zeno" ucap Raisya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF RAISYA
Teen Fiction{SEBELUM BACA HARAP FOLLOW AKUN AKU,SAMA VOTE AND KOMEN} ⚠️Cerita ini murni dari pikiran author. Kelanjutan kisah 'Dibalik senyuman yang indah' itu cerita lama author,jadi jangan salah tanggap ya! Akun author yang lama,kehapus. Makanya author bikin...
