Kasus 1 : Misteri Sel Isolasi

3.3K 199 14
                                    


Suasana sepi di kantor polisi setelah tengah malam berakhir ketika mobil yang membawa terdakwa tiba. Dua polisi masuk dan menahan pemuda yang tampak tenang. Mereka menjelaskan bahwa dia adalah terdakwa pembunuhan. Tapi polisi yang sedang bertugas di kantor sedikit meragukan karena pemuda itu terlihat polos itu.

"Orang-orang pasti akan mudah tertipu karena wajahnya, tapi kita tidak pernah tahu apa yang ada di dalamnya."

Pemuda itu akhirnya digiring masuk ke dalam sel tahanan, setelah melewati beberapa sel lainnya. Suasana di dalam kantor polisi sangat senyap hingga dia bisa mendengar suara sepatu yang bergema setiap kali kakinya menyentuh lantai. Pemuda itu melihat ke kiri dan kekanan karena ketakutan. Saat berjalan ke depan sel paling dalam, sepasang mata indah itu melihat sudut dinding bagian dalam. Suasana sel penjara iani berbeda dengan sel sebelumnya : gelap, dingin dan senyap.

Suara pintu sangkar baja terbuka berderit keras dan membuat telinga sakit. Petugas polisi yang bertanggung jawab, melepaskan borgolnya dan mendorong punggung pemuda itu agar masuk ke dalam.

"Tunggu disini, jangan menimbulkan kekacauan sampai petugas forensik datang."

"Oh, maafkan aku, tapi... tapi apa aku benar-benar harus berada disini sendirian?"

"Kau adalah tersangka kasus pembunuhan. Kalau tidak berada dalam sel, dimana kau pikir akan ditempatkan?"

"Maksudmu, aku hanya akan sendirian disini?"

"Kau terlalu banyak bertanya!"

Pemuda itu perlahan-lahan duduk di lantai. Tangannya menempel erat pada jeruji besi, sementara matanya sedikit gemetar sebelum dia mulai melantunkan mantra dengan lembut.

"Namothassa bhagavato araha-"

'Seharusnya aku membunuh kalian semua. Seharusnya tidak ada lagi yang tersisa!'

"Arahato sammasambuddassa namodassa-" Pemuda itu melafalkan mantra sambil melihat kejari kakinya.

'Aku tidak ingin dikurung, lepaskan aku!!!'

"Bhagavato a Arahato sa sammasambuddhassa." Sensasi yang menggelitik, menyebabkan pemuda itu mulai melantunkan mantra yang tidak jelas. Suara gerakan tubuh yang berasal sesuatu, membuat telapak tangannya yang indah berubah sampai pembuluh darah menonjol.

Suara gerakan di belakangnya semakin menjadi, tapi pemuda itu berusaha mengabaikannya. Suara sesuatu yang sedang diseret dan diikat terus terdengar bersamaan dengan seseorang yang berusaha berontak. Dia tidak mau menebak apa yang sedang terjadi.

Tangisan memilukan terdengar keras, membuat pemuda itu buru-buru menutup telinganya. Suara pakaian saling bergesekan, suara tubuh saling bertabrakan, dan pekikan penuh penderitaan terdengar seperti orang-orang yang tercekik, bercampur menjadi satu.

Suara itu terus bergema selama hampir empat menit sampai akhirnya semuanya kembali sunyi.

Pemuda yang gemetar itu perlahan menjauhkan tangan dari telinganya. Di sudut matanya, dia tidak bisa melihat apapun di kejauhan, dan sedikit demi sedikit, dia memberanikan dirinya untuk melihat ke belakang. Namun, yang dia dapat hanyalah sebuah ruang kosong dan pemuda itu menghela nafas lega.

Namun, setetes air jatuh di atas dahinya, membuat jantungnya kembali berdetak kencang. Pemuda itu bernafas dengan berat dan perlahan melihat ke atas. Dan apa yang dilihatnya, membuat jantungnya seolah berhenti berdetak dan tubuhnya mati rasa di saat yang sama.

Gambaran seorang pria mengenakan pakain robek, tergantung pada balok di atas dengan tali tebal yang menahan lehernya.

Matanya melotot keluar dari rongganya dan wajahnya berwarna hijau tua, tidak seperti seseorang yang baru saja meninggal. Dan air yang menetes di dahi nya berasal dari mulut yang menganga dengan lidah yang menjulur keluar.

สิงสาลาตาย - GODDESS BLESS YOU FROM THE DEATH [INDO]Where stories live. Discover now