5.me

6.7K 554 4
                                    

"terus Leon Mau, nya apa?"

Zexilion berusaha sabar,ia bertanya lembut pada Leon yang duduk di ranjang rumah sakit sambil memainkan tangannya.
Adu jotos tangan kiri dan kanan.....

"Lo ga usah Deket Deket gw bisa?"

"Leon,saya itu Daddy kamu!, panggil yg benar"

Leon melongok, melirik zexilion,apa apaan pria itu,sok saja.
Pikirnya....

"Makan ya"

"Jangan bubur!"

Zexilion mengangguk pasrah,tadi Leon menolak dispons,jadi anak itu hanya ganti pakaian dan pakek deodorant.

Entah kesadaran dari mana ,kini duda 4 anak itu(5 termasuk yg di pungut) menuruti semua inginnya si bungsu,entah hidayah atau malah khilaf.

"Daddy..., sama telur ya"

Zexilion tertegun sejenak, panggilan lemah dari Leon tadi seolah membius,hati nya meleleh lebur.

Pria itu tak bisa menahan euforia bahagianya,ia membuka kotak bekal dari mansion membelakangi Leon sambil tersenyum gila.
Sory Daddy Leon agak tremor.

"Apa Leon?"

Oh pura pura tidak dengar dia.

"Sama telur,ya dad"

Zexilion tidak menjawap, setelah menaruh nasi dan beberapa lauk pauk di piring,pria itu langsung berbalik dan membawanya untuk di makan Leon.

Leon menerima piring itu,lalu makan,suapan pertama ia masih santai, suapan ke dua kok enak,nah suapan ke 3 ini agak terburu-buru, soalnya enak,Leon itu anaknya suka makan, sakit gak sakit napsu makan nya besar.

"Pelan Leon"

Zexilion tersenyum kecil memperhatikan Leon,ia sedikit menyesal melihat tubuh kurus Leon yang terlihat rapuh, seperti kapas,murni dan putih.

" Ngomong ngomong,Daddy kenapa pungut si Dio?, kurang ya 4 anak,nikah lagi aja si enak kalo 4 kurang, apa lagi proses buat nya"

Ujar Leon santai, zexilion yang mendengar itu tersedak ludahnya sendiri,pria itu kalang kabut, bingung mau menjelaskan apa .

"Oh ya, ngapain coba Daddy main pistol pistol itu sakit anjir,entar gw gak bisa jalan gimana?"

Leon berbicara,gio sih yang menggerutu,gak enak dong transmigrasi malah cacat, mending ke tubuh awal dong,kalo Leon asli bisa jadi tambah seneng tuh,kan dapat perhatian walau ngorbanin kakinya.

"Leon, daddy minta maaf ya, Daddy gak gitu lagi"

"Awas Lo tembak tembak lagi,elo yang gw suruh ganti in kaki gw buat jalan"

Zexilion hanya tersenyum,Leon memberikan piring kosong pada zexilion,lalu minum di botol yang sudah dari tadi dipeluknya.

"Leon mau kan maafin Daddy?"

Zexilion bertanya , wajahnya penuh harapan,hal itu membuat Leon atau lebih tepatnya gio terdiam.

Ia gio bukan leon, jadi apa haknya untuk menjawab pertanyaan aneh itu ...
Zexilion aneh kan?

"Gw.... Anu,gak tau"

Leon menggeleng pelan, zexilion langsung memeluk nya erat, pria itu menghirup rakus aroma manis dari Leon.

Gio terpekik kaget,ia mendorong bahu zexilion.

"Jangan peluk peluk"

Wajahnya memerah,hei dia ini gak mau jadi sugar baby nya orang didepan nya ini,ia ini gio ,anak  yang sudah SMA yang keren,malu dong dipeluk duda.

Zexilion menahan senyum, wajah memerah Leon sangat manis.

"Daddy tunggu jawapan kamu Leon, sekarang Daddy yang akan berjuang"

Leon melototi zexilion.

"Kayak mau nembak cewek aja Lo!"

Zexilion menghela nafas, bahasa kasar Leon harus di rubah,ia pikir itu karena amnesia yang membuat nya hanya ingat percakapan yang sering Leon lakukan, sedang kan Leon tidak pernah bercakap dengan keluarga nya , mungkin anak itu hanya ingat saat bercakap dengan temanya disekolah...

Tidak tau saja kalau Leon tidak punya teman.

"Leon kalo bicara sama Daddy Dan orang yang lebih tua itu pakai aku kamu,kali gak giu panggil nama"

Nasehat zexilion,gio mencibir,pas ditubuh awalnya sih ia sopan ,lah ini sopan sama orang yang dikit dikit dor,agak gak iklas jadinya.

"Udah,Leon mau tidur, Daddy pulang aja"

Zexilion tersenyum,mana mau ia pulang,orang dirinya rela rela buang kerjaan buat liatin si bungsu Manis ini.

Namun pria itu tetap berdiri, mendekati Leon, memastikan anak itu tidur nyaman,lalu beranjak keluar kamar,bukan pulang, melainkan mau merokok di lantai atas sendiri, menatap langit, kegiatan favorit zexilion.

Tepat pintu ditutup,Leon langsung membuka mata,menyibak selimut lalu berjalan pincang keluar kamar,ia langsung menuju tempat resepsionis, yang beruntung nya sepi.

"Mbak mau tanya apa ada pasien yang namanya gioniel givandra??"

"Sebentar dek, Saya cari dulu"

Mbak mbak itu mulai berkutat dengan komputer depannya,Leon menggerutu,dia dipanggil dek,mas kek,bang kek.
Dah lah

"Ada,ini di kamar 26 anggrek lantai 20"

"Makasih mbak"

Mbak mbak itu mengangguk,lantas kembali dengan kesibukan nya,Leon langsung menuju lift dan cys ke lantai 20.

Sampai nya ,ia mulai menyusuri lorong lorong rumah sakit, suasana serba putih itu mendominasi, sedikit heribg disini, kebanyakan kamar kamar yang disewa khusur pasien yang parah atau tidak bisa dicampur.

Anggrek 26

Leon terdiam didepan kamar bertulisan itu,menghela nafas, menatap Lamat Lamat pintu,masih ragu,akan masuk atau mengintip saja.

Ceklek

Pintu terbuka,Leon terjingkat kaget,orang yang membuka pintu dari dalam pun terlihat kaget melihat Leon.

"Tuan muda Leon, bagaimana anda bisa disini"

Geon jongkok didepan Leon, perbedaan tinggi mereka membuat kesusahan.
Leon berkaca kaca, tubuhnya gemetar,ia tak tega sungguh tidak tega.

Geon terlihat tidak baik baik saja dengan wajah kusam,bibir pecah pecah,kantung mata menghitam,juga ekoresi sayu.

"Tuan muda tidak apa apa kan?"

"A-ay-.....anu,itu siapa?"

Leon membelokkan kata yang hampir ia ucapkan,geon sama sekali tidak merasa curiga,pria itu justru mengusap air mata Leon yang luruh.

"Mau masuk tuan muda?"

Leon mengangguk,ia kembali menghapus iar matanya dengan lengan,ia masih tak berani bucar pada geon.

2 orang itu masuk,geon membukakan pintu,terlihat ada seorang anak lelaki yang terbaring lemah dengan tubuh yang dililit alat alat aneh.

Leon menatap jeri, astaga dirinya naas sekali.

"Ini gio tuan muda,putra saya satu satunya....."

Geon mengecup kepala jasat gio,Leon semakin sesak melihat itu,ia tak mampu lagi.

"Anu,gw duluan ya"

Leon berucap lalu segera pergi dari sana,tepat saat dirinya membelakangi geon,lelehan iar matanya mengucur deras.

Tuhan.....
Ia tak mampu, tolong jaga ayahnya tuhan ,juga..

"Semoga aku tidak mati...."

24,Apr,24
23:50

Gio's Power of Destiny(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang