15. SILAHKAN MENANGIS

26 3 0
                                    

Maaf banget kalo lama up😞🙏

Millo lagi ujian🤗🤍

Happy Reading all💐💐

***

Hari ini, seperti biasa Rayline memaksakan diri untuk sekolah dengan kondisi yang sangat menyedihkan. Bagaimana tidak? Kedua tangannya di perban serta wajahnya yang babak belur seperti habis berkelahi padahal kenyataannya dialah yang dipukuli.

"Ternyata masih kuat lo ke sekolah" Ujar Helena yang tiba tiba menghadang dengan wajah sinisnya.

"Kayaknya belum kapok deh" Sahut Rona ikut memanas manasi.

"Luka segitu aja diperban" Ujar Helena sambil tersenyum remeh ketika melihat tangan Rayline, tiba tiba ide yang jahat pun muncul di otaknya.

Dalam sekali tarikan, perban di tangan Rayline berhasil terlepas membuat Rayline seketika mati rasa.

"AKHH SAKIT NA!" Seru Rayline sambil melihat darahnya yang bercucuran keluar hingga menetes ke lantai.

"Lebay amat lo" Ujar Rona dan langsung menarik perban yang satunya lagi.

"S-sakit kak" Ujar Rayline terlihat seperti orang pasrah.

"Sampai kapan kalian bakal giniin aku terus?" Tanya Rayline yang sudah mulai lelah, sangat lelah!

"Sampai lo menjauh dari Jaegar" Jawab Helena yang kelewat santai.

"Sampai gue puas, dan kalo bisa sampai lo mati" Rona melanjutkan ucapan Helena, setelah itu mereka berdua pergi meninggalkan Rayline yang terduduk sambil menunduk di koridor sekolah, ia bisa bebas karena saat ini pelajaran sedang berlangsung jadi tidak ada siswa siswi yang berkeliaran.

"Aku cape"

"Aku muak"

"Aku marah, marah banget sama mereka"

"Tapi aku gabisa apa apa!"

"Aku bodoh banget karena gabisa lawan mereka" Ujar Rayline mengeluarkan semua unek uneknya yang selama ini ia pendam sambil tertawa miris.

"Aku emang pengecut!"

Ia meringis ngilu sambil menatap lukanya yang tak henti hentinya mengeluarkan darah, tanpa ada sedikitpun niatan untuk mengobatinya. Biarlah luka itu mengering dengan sendirinya, ia sudah sangat lelah, bahkan untuk sekedar dan berteriak mencaci maki mereka.

Rayline memilih untuk pergi ke ruang musik dan memutuskan untuk bolos hari ini, meskipun ia tahu apa akibat dari perbuatannya ini. Namun ia tidak peduli, semuanya sudah ia anggap biasa saja.

***

Brak

Tendangan yang kasar pada pintu pun mengagetkan Rayline sehingga membuatnya reflek menghentikan permainan pada pianonya.

"Ternyata lo disini anjing! Gue udah cape cape nyariin lo!" Bentak Jaegar emosi, seperti biasa ia akan membully Rayline hari ini tanpa ada sedikitpun rasa kasihan karena kemarin Rayline sudah dibully habis habisan oleh Helena dan Rona.

Apalagi ditambah teman teman Rayline yang membuatnya naik pitam karena sangat acuh ketika ditanya dimana keberadaan Rayline karena mereka tidak ingin Jaegar mengetahuinya.

Dan sekarang ia akan melampiaskannya pada gadis malang itu. Mungkin ini akan menjadi puncaknya.

"K-kenapa nyari a-aku k-kak?"

JAEGAR ALASKAWhere stories live. Discover now