13. Kotak Kebenaran

313 53 1
                                    

ORACLE
Lazy_Monkey

|||

Vote & komen


------------------------------🌹----------------------------

------------------------------🌹----------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
































Hari mulai beranjak malam namun, suara-suara teriakan menggema disana-sini. Seorang senior muncul ke tengah lapangan, membawa satu kotak kaca transparan dengan ukiran-ukiran abstrak yang tak biasa berisi gulungan kertas-kertas kecil. Beberapa menit lalu yang Jennie tahu, sebuah arahan diberikan. Mereka akan memainkan sebuah permainan. Sesuatu seperti malam keakraban yang Jennie pikir akan dimulai ketika masa Orientasi selesai. Lapangan saat ini bukan hanya dipenuhi oleh mahasiswa baru, selain senior yang mengadakan acara, beberapa senior yang lebih tua, yang terlihat dari wajah mereka, ikut datang memasuki lapangan tersebut.

“Nama permainan ini seperti polisi dan buronan. Tapi, karena buronan terlalu buruk, kami akan menggantinya dengan nama-nama yang lucu.” Kakak tingkat bermata biru berkata, rambutnya gelap dan tebal kontras dengan warna matanya. Ketika dia berbicara, siapapun tahu itu berisi godaan. Sedari tadi Jennie menangkap kedua mata itu liar menatap para adik tingkat perempuan. “Tak terkecuali adik tingkat, kami para senior juga akan ikut bermain. Tapi tentu, yang lebih tinggi akan mendapatkan posisi terkuat. Para senior akan menjadi harimau ataupun serigala. Beberapa yang beruntung diantara kalian, bisa menjadi salah satunya. Pilih identitas terbaik di dalam kotak ini, lalu pergi ke kelompok masing-masing yang kalian dapatkan nanti. Kami juga telah menyiapkan beberapa hal yang menarik.” Kedua matanya mengerling nakal dan sesuai perintah, barisan pertama mulai disuruh bergerak mengambil gulungan kertas secara acak.

“Mereka sengaja melakukan ini...” Daehwi berbisik, memulai sesi bergosipnya lagi. “Permainan ini seperti jebakan.” Jennie menolehkan kepala menatap Daehwi, lelaki itu pasti tahu sesuatu. Mengingat harimau dan serigala diibaratkan sebagai makhluk paling kuat di dalam hutan. Keduanya memiliki posisi terkuat yang sangat tidak adil jika hanya dimiliki oleh mereka yang berada diatas. Dan Jennie juga merasakan itu, ada sesuatu yang tak baik dari permainan ini.

Seorang gadis pertama beranjak dari barisan, tubuhnya mungil dan rambutnya berwarna cokelat keemasan. Ia berada di barisan terdepan, sebagai yang terkecil mungkin dan Jennie merasa beruntung, dia bukanlah satu-satunya disini yang memiliki aura gadis yang gampang ditindas. Gadis itu melangkah ke depan dan semua orang memperhatikan. Ia tampak tak nyaman dan Jennie mengasihani perasaan seperti ini, seolah dirinya menjadi tontonan. Para kakak tingkat tampaknya gemar memberi aura intimidasi, tepat di depan kotak tersebut, si kakak tingkat bermata biru itu menahan lengannya yang hendak mencelupkan tangan ke dalam kotak.

“Tunggu sebentar dulu. Mari lihat bagian paling menarik.” Dia berkata, menatap pada kotak di depan mereka, lalu mengujarkan suatu kalimat seperti lirihan pelan dan kotak tersebut perlahan-lahan mengeluarkan sebuah sinar biru menyala-nyala seperti api. Semua orang terkejut tak terkecuali Jennie. “Ah, aku lupa mengatakan sesuatu. Kotak ini dapat melihat karakter dari mereka yang mengambil gulungan kertas di dalamnya. Jadi, tak ada tulisan apapun di kertas-kertas ini. Mereka akan terlihat ketika kalian meraihnya, lalu karakter yang akan kalian mainkan tertulis disana. Seperti takdir, tak ada kata curang dalam permainan ini.”

ORACLEWhere stories live. Discover now