Darl+11

258 36 1
                                    

Joy, Rose dan Lisa kini sedang di gazebo tempat para lelaki biasanya mengopi, namun kali ini mereka memakan mie instan cup yang sangat sehat.

"Asli itu temen baru, lo?"

Joy melemaskan bahunya, tak sanggup menjawab pertanyaan yang dilontarkan Rose.

"Ih, gapapa kali, udah berubah palingan." Kata Lisa.

"Mana ada uler berubah jadi orang bener."

Lisa mengendikan bahu nya tak peduli. Toh, tidak ada hubungannya dengan Lisa kembalinya admin lama yang tadinya telah di mutasi ke kantor cabang sebelah sanaan dikit.

Namanya Sohee, body semoknya ngalahin Joy, makanya Woozi mau mau aja dia balik ke divisinya, harusnya disuruh eling, padahal anak baru brojol.

"Ati-ati Mingyu di embat!"

Lisa terdiam sejenak memikirkan perkataan Rose, "Bisa apa manusia normal kaya gue? Tergantung Mingyu nya, mau milih tobrut ya gue gak masalah."

Dilihat-lihat, Sohee sangat oke, tapi tidak oke kalau jadi saingannya dalam mendapatkan Mingyu, yaah.. walaupun 80% Mingyu telah menjadi milik nya tapi tidak menutup kemungkinan mata Mingyu yang kadang belekan itu berpaling pada Sohee admin baru yang tidak baru juga.

***

"Lis, coba ke Woozi deh anterin ini."

Lisa berdecak, menatap Eight malas. Biasanya juga melangkah sendiri, mandiri. Mentang-mentang teh hijau china nya baru saja diantar oleh Endah sekarang jadi mageran.

"Ribet lo, bang. Banyak kerjaan gue." Tolak Lisa.

"Gue liat anak-anak belah duren dibelakang, ada Mingyu sama Seungkwan juga, datengin gih sekalian bawain sini kalo masih ada." Timpal Wonwoo.

Duh, Mingyu, godaan yang sebenarnya mampu Lisa tahan. Namun mengingat sekarang ada mbak-mbak tobrut jahat, hal itu mengganggu pikiran Lisa.

Lisa kemudian keluar ruangan sambil memegang berkas yang diberi oleh Eight tadi, langkahnya terhenti diruangan Rose, memutuskan untuk singgah melihat Rose yang sangat kesulitan dengan pekerjaan nya, ngeliatin doang sih, ngapain juga dibantuin.

Setelah dirasa cukup ejekan yang ia lontarkan didalam ruangan itu, ia melanjutkan langkah keruangan lainnya. Matanya melirik ke kanan saat melewati ruangan Mingyu, tapi kosong.

Tanpa memikirkan Mingyu yang sudah pasti memikirkan nya, Lisa mengetuk pelan pintu Woozi, kemudian membukanya.

Di dalam ada Woozi tentunya, dan Sohee, dan... Mingyu.

Apakah Mingyu sudah terpincut tobrut jahat?! Tidak! Lisa tidak bisa membiarkan Mingyu jatuh kepelukan ular sawah itu.

"Ini dari bang Eight."

"Taro disitu, ntar gue cek."

Di ujung mata Lisa, ia merasakan bahwa Sohee memperhatikan nya dari atas sampai bawah. Lisa tidak perduli, tidak ingin menengok, ia harus berlagak biasa saja.

"Lisa, kan? Admin nya Eight kan? Aduuh, dah lama banget ya."

Sohee bangkit, cipika-cipiki yang juga dilengkapi oleh pelukan kecil yang berdampak besar pada kepercayaan dirinya.

"Baru 2 tahun kok." Sahut Lisa kikuk, bagaimana lagi? Memang sebelumnya pun gak akrab-akrab banget, sama Seungkwan doang ni orang deket nya.

"Mingyu tau gak? Ini loh yang gue ceritain dulu, dia yang pacaran nya online. Lucu kan? Kok bisa gitu ya pacaran online haha."

Lisa hampir tersedak durian yang bahkan belum dimakan nya. Buset, darimana Sohee tahu? Kan mereka tidak dekat?

Lisa menengok perlahan kearah Mingyu yang ternyata juga menatap nya dengan wajah bingung.

Ditambah tawa Woozi yang menertawakan pacaran online nya, Lisa menjadi... Aaaahh gatau! Lisa jadi bingung dan malu, memilih keluar setelah menjawab seadanya.

Ketawa karir Sohee masih terdengar sampai Lisa menutup pintu, dengan dramatis memeremas plastik cucur semalam yang barusan dia ambil dari ruangan Rose. Maksudnya sih hadiah untuk Sohee.

Ternyata Lisa memang harus jadi orang baik, punya niat jahat dikit aja udah digagalin dan dibikin malu pula.

"Lisa, Lisa. Sekarang lo yang tergila-gila sama Jun?" Ejek Jeonghan.

Lisa memandang Jeonghan sengit, karna telah menambah panas kuping dan kepalanya. Siapa sih yang memilihkan tempat Jeonghan berapa didepan ruangan Woozi begini? Seperti sudah dirancang untuk meningkatkan emosi nya pada hari ini.

"Apa lo?" sewot Lisa.

"Itu buktinya plastik cucur basi yang kayanya udah jamuran masih lo bawa kemana-mana."

"Ngaco, jamuran darimana coba, masih bisa dimakan ini mah."

"Cobain kalo gitu, cepet."

Lisa langsung membuang wajah, sedang tak enak hati dan tak enak perut, mules, mendengar Sohee yang entah secara sadar atau tidak mengejek nya ditambah Mingyu yang diam saja dan sepertinya sudah kenal lama dengan Sohee.

***

"Pada dapet durian dimana sih?"

Lisa kali ini melupakan segalanya dan ikut bergabung dengan orang-orang perampok durian ini.

"Dokyeom tuh yang bawa dapet dari mana juga gatau, mana banyak banget." Jawab Jisoo sembali melirik Dokyeom.

"Gak usah banyak tanya, dikasih enak nya doang malah pengen denger cerita sedihnya."

Lisa berdecih, "Ini kalo durian haram gue gak mau makan!"

"Halal, tenang aja tenang. Percaya sama gue." Ucap Dokyeom menenangkan.

"Lo udah abis hampir 1 duren, sekarang nanya halal haram sambil ngemut biji duren nya?" Ucap Seungkwan tak habis fikir.

Maksudnya, jika ingin bertanya sesuatu seperti itu, berhenti makan kek, atau sebelum dimakan gitu. Setidaknya lebih masuk akal.

"Oke, gue percaya ini duren baik-baik, tapi gada salahnya kan nanya setelah gue tau yang bawa durian Dokyeom? Manusia medit kaya dia patut dicurigai dari mana asal kebaikannya."

"Ini hasil ngemis sama Sohee tadi, sedih banget dah gue kudu ngemis-ngemis kaya tadi biar dapet durian segini banyak nya."

Lisa terenyuh, saat dirinya berpikiran buruk tentang Sohee dan ingin menghadiahinya dengan sebungkus cucur batu, sekarang mulutnya sangat menikmati durian montok yang dibeli oleh Sohee, montong maksudnya, dengan mata berbinar-binar dan jiwa yang rakus? Maaf Sohee.

"Kenapa lo diem? Takut karna sahabat gue balik lagi? Takut kalah saing lo?" Ejek Seungkwan.

Lisa memicingkan matanya menatap Seungkwan penuh makna, sahabat? iya benar Seungkwan lah sahabat Sohee.

"Elo ceritain ke dia ya kalo gue dulu pacaran online?"

Seungkwan mingkem, berlagak santai, "Enggak tuh."

Lagi, Lisa mulai mendelisik kejujuran Seungkwan melalui matanya.

"Enggak, Lisa, lo kan sahabat gue juga, mana mungkin sih gue begitu, ya kan?"

"Iya kok, dulu lo pernah ngomong ke Sohee, kan gue juga disana, lo gak inget? Terus Sohee bisa nebak kalo yang lo ceritain itu Lisa karna lo kasih clue tai lalat Lisa kan yang dileher kan?" Jisoo memasang wajah serius menjelaskan pada Seungkwan yang dia kira melupakan pergosipan mereka dahulu.

Sebelum Lisa nyerocos, Seungkwan lebih dulu memutar otak. "Ya kan lo dulu bego, Lis. Pacaran online sama orang yang fotonya diedit-edit begitu, jadi gue tuh gemes pengen ngomongin itu."

Lisa diam, memegang durian dan memakan nya dengan pelan. Wanita itu bingung, entah harus berekspresi seperti apa. Umumnya, dalam kasus seperti ini Lisa harusnya mencak-mencak. Bukan karna pacaran online nya yang diketahui orang lain, tapi kenapa bisa sahabatnya pun menceritakan dirinya? Apakah Lisa harus marah? Tapikan Seungkwan sahabat nya? Dan Sohee juga sahabat Seungkwan.

"Tolol." Pada akhirnya Lisa memilih bersikap seperti biasa, toh ini hanya masalah sepele, kan? Kan? KAN?

~

Darl+ing! || Lisa X MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang