24

2K 274 36
                                    

"semuanya hentikan. Ini bukan kesalahan Ken, ada atau tidak adanya Ken, bahaya pasti akan mengikuti Kita semua. Zele tau, kalian pasti khawatir. Tapi sudahlah, ini memang sudah resiko menjadi seorang pebisnis sukses. Sekarang alangkah lebih baiknya jika kita segera membasmi seseorang di balik ini semua. Jujur saja, zele lelah jika harus hidup seperti ini selamanya" lirihnya

Semuanya terdiam mendengar ucapannya. Daddy dan para kakaknya juga memikirkan perkataannya.

Ketika mendengar kabar jika zele di serang ketika bersama Kendrick, membuat para pria Roduorges't itu marah karena khawatir. Meski ini bukan salah Kendrick, namun tetap saja zele hampir terluka karena pergi bersama Kendrick.

Namun setelah penjelasan zele, mereka sadar. Ini adalah kesalahan mereka yang tak bisa melindungi zele dengan pasti. Dan juga lalai dalam membasmi musuh mereka. Mendengar kata lelah dari zele benar-benar menyakiti hati mereka.

Pantas saja adik/putri mereka ini dulu sangat tak ingin di perkenalkan kepada publik. Itu karna ia menyadari, jika hidupnya tak akan pernah damai lagi.

"Ken, pulanglah. Kita akan berbicara lagi besok di sekolah. Dan terima kasih atas perjalanan indahnya. Aku menyukainya" ucapnya kepada Kendrick sambil tersenyum.

"Baiklah, dan maafkan aku karena gangguan yang kita terima tadi" sesalnya, bagaimanapun Kendrick tetap merasa jika ia yang salah.

"Ini bukan salahmu"

Kendrick hanya mengangguk dan menatap para pria Roduorges't yang tetap diam dengan aura dinginnya tersebut.

"Om, saya permisi" ucapnya sambil menganggukkan kepalanya.

Damian hanya mengangguk singkat dan menepuk pundak Kendrick singkat, hingga akhirnya Kendrick hilang dari pandangan mereka semua.

"Lain kali, kami akan benar-benar mengikutimu meskipun kau melarang" ucap Darren datar.

"Baiklah, lakukan apapun asal zele  tetap bisa bepergian ke lautan dan pantai" ucapnya kemudian segera berlalu menuju kamarnya.

"Daddy, kurasa kali ini Daddy harus lebih tegas lagi kepada orang itu. Ini Sudah kesekian kalinya ia membuat adikku dalam bahaya kematian. Berapa kalipun Daddy memberinya kesempatan, ia tak akan pernah menyadari kebaikan Daddy! Karna di mata dan pikirannya! Keluarga kita memang harus musnah!" Geram Kenzo.

Daddynya ini memang sangat luar biasa bahkan kejam dan sadis. Namun jika berhubungan dengan hubungan darah, ia akan sangat melunak.

"Baiklah, lakukan apa yang perlu di lakukan. Sudah cukup aku membiarkannya bertingkah" ucap Damian dingin sarat akan kemurkaan.

Kali ini, ia benar-benar tak akan mengampuninya lagi. Damian tak ingin nyawa putri dan anak-anaknya menjadi taruhan atas sifat lunaknya selama ini..

Sedangkan di kamarnya, zele sedang termenung sambil menatap langit malam dari balik jendelanya. Menyandarkan punggungnya pada sofa kamar yang menghadap langsung ke jendela.

Ketika ia berkata ia lelah, itu adalah benar adanya. Menjadi pasukan khusus ter-elit pada masanya bukan berarti ia baik-baik saja akan hal itu.

Terbiasa bukan berarti kau baik-baik saja.

Saat ini ia bukan lagi 1003. Ia bukan lagi agen elit yang hanya tau caranya bertempur ataupun membunuh. Ia bukan lagi seorang elit yang hanya menjalani hari-harinya untuk bertarung dan memusnahkan para zombie ataupun monster.

Meskipun ia telah menjalani itu selama belasan tahun bahkan seumur hidupnya dulu, terbiasa dengan rutinitas seperti itu. Bukan berarti ia baik-baik saja.

Mungkin, dulu ia di ciptakan sebagai manusia tanpa perasaan, yang di ciptakan hanya untuk bertempur layaknya manusia tempur. Di tuntut untuk melindungi wilayah mereka dan pemimpin-pemimpin di atas mereka. Hingga, layaknya robot. Di jiwanya tertanam, jika ini memanglah kehidupan yang harus ia jalani. Bunuh! Bunuh! Dan abaikan yang tidak bisa di selamatkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Figuran : Transmigrasi Pasukan KhususWhere stories live. Discover now