27

1.5K 224 34
                                    

Zele terbangun di sebuah lingkungan yang sangat ia kenali. Kedua matanya bergetar saat melihat tempat yang tak lagi asing baginya.

"Captain, apa lagi yang terjadi pada manusia di masa dulu?" Ucap seorang wanita berambut keriting tersebut.

Di sebelahnya, terdapat seorang wanita beraut wajah datar dan dingin sedang memejamkan matanya.

Hingga akhirnya mata itu terbuka dan menatap acuh seluruh pemandangan di hadapannya.

Ia menoleh kepada wanita di sebelahnya. Mungkin, mereka bisa di katakan lumayan dekat?.

Di saat prajurit yang lain memiliki emosi yang sama atau bahkan tanpa emosi apapun. Wanita di sampingnya itu, justru terlihat penuh energik dengan rasa keingintahuan yang tinggi.

Mungkin gen yang ia dapatkan memang agak berbeda dari Mereka semua? Entahlah.

"Selain keluarga, mereka semua memiliki nama untuk setiap orang" acuhnya. Dengan malas kembali memejamkan matanya walaupun dengan posisi terduduk.

"Apa itu nama?" Bingungnya.

"Seperti kode yang kita miliki. Kau adalah 1100. Jadi itu adalah namamu" ujarnya.

"Oh! Begitukah? Lalu seperti apa nama-nama mereka? Apakah sama seperti kita juga yang menggunakan angka sesuai kekuatan yang kita miliki?" Tanyanya penuh rasa keingintahuan.

Ia membuka matanya, dan menatap 1100 di sampingnya, kemudian memiringkan kepalanya bingung.

Sebenarnya, iapun tak tau.

"Entahlah, namun kebanyakan dari mereka menggunakan sebuah kata atau kalimat. Tidak angka seperti kita" ucapnya lagi mengingat kembali apa yang telah ia baca dan lihat. Walaupun kini wajah itu di penuhi keraguan.

"Benarkah!!! Seperti apa nama-nama mereka?!" Semangatnya.

"Hm, ada yang seperti Melisa, Melinda,Monika. Kemudian entahlah, itu adalah nama yang kudengar di salah satu video" ucapnya lagi. Membuat mata 1100 berbinar-binar kala mendengar nama-nama tersebut.

"Monika!! Bukankah kata itu terdengar indah?! Mulai sekarang namaku adalah Monika" ucapnya sambil tersenyum lebar.

Membuat ia hanya menatap kegembiraan 1100 di sampingnya.

"Bagaimana dengan captain? Bukankah memiliki nama seperti itu menyenangkan? Bagaimana jika kita memiliki nama masing-masing, hanya di antara kita berdua" ucapnya sambil tersenyum lebar.

"Apa gunanya? Pada akhirnya, semua hanya akan memanggilku captain" malasnya sambil kembali memejamkan matanya.

"Mika?! Bagaimana dengan itu?. Mulai sekarang aku akan memanggilmu mika. Ingat!! panggil aku Monika okey?!" Riangnya sebelum berlari dari sana, karna ada misi yang memanggilnya.

Mata dinginnya hanya menatap kepergian 1100 yang mungkin kini harus ia panggil Monika?

Zele tersenyum tipis menatap pemandangan tersebut.

"Bodoh! Bagaimana bisa wajahmu begitu dingin 1003?" Ucapnya.

Benar, apa yang ia lihat adalah dirinya di kehidupannya dulu.

Hingga akhirnya, pemandangan di hadapannya berganti. Dan kini ia berada di atas reruntuhan gedung terbengkalai.

Dapat ia lihat, dirinya dan Monika yang tengah menghadapi segerombolan zombie.

Hingga matanya terbelalak kala melihat Monika yang tak menyadari adanya zombie yang siap menerkamnya dari belakang.

"Monika! Awasss!! Menyingkir!!" Teriaknya sekuat tenaga.

Figuran : Transmigrasi Pasukan KhususWhere stories live. Discover now