📍 Mature for Language Content 📍
SETIAP SERIES BERBEDA JALAN CERITA
Karyawan wanita itu mengalihkan perhatiannya sejak pertama kali menjadi sekretaris ayahnya. Membangkitkan sisi liar yang ada didalam dirinya.
Sejak melihat Sakura melakukan videoc...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sesuai janji 100 vote aku update. Happy reading guys. Menuju part 1 aku tunggu 100 vote lagi ya..
Bukannya apa, aku gini biar ada space time buat nulis. Beda sama itasaku yang harus ngedraft dulu. Kalo sasusaku selesai nulis langsung post.
Jangan gerah dulu, yang hawt masih ditahan😀
Sasuke Point of View
Jam istirahat masih berlangsung, dengan cepat aku keluar dari ruanganku untuk beristirahat di ruang gym. Kantor ini memang memfasilitasi, bahkan ada lapangan voli dan futsal agar ara karyawan bisa melepas penat sepulang kerja.
Tubuhku masih terasa lelah setelah melakukan penerbangan semalam, berakhir tidak tidur akhirnya aku putuskan untuk menunda jam makan siangku. Mataku butuh terpejam beberapa saat.
Setidaknya aku butuh tiga puluh menit karena setelah ini akan ada zoom meeting yang berlangsung selama satu jam. Melewati depan ruangan ayahku, Sakura tidak berada ditempatnya. Kemana si seksi itu?
Apa sudah istirahat duluan? Aku melihat ponselnya masih berada disana artinya wanita itu masih ada disini, mungkin ke toilet. Aku mencoba membukanya, aku sudah mencari tahu lewat shikamaru sehingga bisa bebas mengakses ponselnya ini. Dan Sakura bahkan tidak mengetahuinya.
Saking terobsesinya aku sampai menyuruh orang membuntuti Sakura selepas kerja dan melaporkannya padaku. Aku pasti sudah gila. Tapi begitulah adanya, hanya ingin tahu si cantik itu kembali ke apartemennya dengan kondisi utuh.
Khusus hari libur aku tidak melakukannya. Karena hari libur merupakan jadwal Sakura dengan kekasihnya bertemu. Untuk hal tersebut aku sendiri yang melakukannya, membuntuti mereka seakan-akan sebuah ketidaksengajaan.
Tidak ada yang aneh. Sampai sebuah chat yang baru masuk membuatku terpaku. Dari Shishui dengan emoticon love. Itu sepupunya.
Melihat namanya membuat moodku memburuk. Apalagi pria itu mengajaknya melakukan videocall setelah Sakura selesai makan. Suara pintu ditutup terdengar, aku langsung buru-buru mengembalikan ponsel tersebut dan berpura-pura mencari keberadaan Sakura.
Lihatlah! Dadanya yang membusung itu selalu membuatku panas dingin. Porsi tubuhnya yang curvy cocok sekali kalau berpacu penuh peluh diatas tubuhku. Sakura sangat menawan, dadaku berdebar melihat leher jenjangnya. Jadi membayangkan aku membenamkan wajahku disana saat orgasme menghantamku.
" Pak, belum istirahat? " Wajah cantiknya yang tengah kaget mengusikku. Sialan! Shishui bajingan yang sangat beruntung.
Mendapatkan Sakura tidaklah mudah. Waktuku beberapa kali tersita hanya untuk melihatnya. Aku bahkan seperti penguntit karena mengikutinya sepanjang hari.
" Baru mau turun. Kamu? " Sakura memperlihatkan kotak bekalnya padaku. Rupanya si cantik ini baru selesai makan bukan ke toilet.
" Baru selesai makan Pak " Jawabnya. Aku tersenyum singkat. Berlama-lama hanya membuatku terus membayangkan bagaimana saat penisku dijepit di kedua payudaranya. Sakura selalu membuat otakku berfikiran liar.
" Papa sudah kasih tugas ke kamu atau belum? Kemungkinan besok juga masih belum masuk " Sakura mengangguk padaku. Padahal aku sudah tahu kalau hari ini bahkan sampai Papaku kembali ia akan bekerja untukku.
" Beliau berpesan agar saya membantu Bapak juga. Hari ini tidak ada jadwal penting jadi saya bisa santai sedikit "
" Setelah istirahat kamu ke ruangan saya ya " Ia mengangguk penuh hormat padaku. Mungkin saat ini iya, di lain hari wanita itu akan bertekuk lutut dan memohon minta dipuaskan olehku.
Baru sepuluh menit terpejam aku dikagetkan oleh seseorang yang membuka pintu ruangan gym. Tidak banyak yang kesini saat jam istirahat karena kebanyakan akan dihabiskan di kafetaria yang ada dilantai dua.
Aku mengumpat dan bersumpah akan memarahi siapapun yang masuk. Begitu mendengar nada suara yang tidak asing aku langsung mengurungkan niatku dan malah bersembunyi. Tunggu! Untuk apa Sakura kesini.
" Semuanya sudah istirahat, sekarang aku diruang gym " Aku terpaku karena ucapan Sakura. Jadi mereka sedang melakukan videocall.
Perasaan marah langsung meliputiku. Sialan! Shishui pasti senang sekali karena Sakura menuruti kemauannya ini. Aku akui mereka cukup berani di tempat umum, apalagi saat mereka sibuk saling berciuman bahkan menghisap satu sama lain dibioskop dengan filmnya yang tidak terlalu banyak peminatnya.
Mereka tidak sadar kalau aku berada dibelakangnya menonton mereka yang saling mencumbu. Aku biarkan penisku mengeras sepanjang film diputar. Desahannya membayangiku.
" Buka pakaianmu " Jantungku langsung berdebar keras. Sakura berdiri didepan cermin besar dihadapannya, yang membuatku heran adalah belum melakukan apapun tetapi wajahnya sudah semerah itu.
" Apa? Tidak sayang, nanti ada masuk " Suaranya mengecil. Aku langsung mengeluarkan ponselku siapa tahu bisa mengabadikan sesuatu.
" Jadi lakukanlah sebelum ada yang masuk " Ucap seseorang yang tidak lain merupakan Shishui.
Aku hendak mengumpat melihat betapa penurutnya Sakura. Pikiranku berkelana, sambil mengambil video kurasakan penisku mengeras. Sakura membuka pakaiannya, sampai tidak ada satupun yang tersisa ditubuhnya.
Payudaranya persis seperti bayanganku. Pink, kenyal dan bulat. Dan juga vaginanya, mulus sekali. Berwarna pink dengan klitoris menonjol. Aku ingin menjilatnya, membuat gerakan memutar sampai si seksi itu belingsatan.
" Duduklah dibawah dan sandarkan ponselmu. Hari ini aku menjadi mastermu dan kamu harus menurut " Siksaan apalagi ini?
Sakura menyandarkan ponselnya di cermin besar. Bisa aku lihat wajah sepupuku itu tersenyum penuh seringai.
" Baik sayang " Sakuranya mengangkang. Aku tidak henti-hentinya kagum akan tubuh Sakura. Lebih indah dari yang dibayangkan. Video ini dipastikan menjadi bahan masturbasiku nanti malam.
" Sentuh vaginamu " Jarinya mengelusnya. Aku membulatkan mata melihat betapa beraninya Sakura. Wanita yang aku kira polos ternyata jauh lebih liar dari yang ku duga.
Wajahnya yang innocent itu menyimpan banyak kejutan untukku dan juga.. Sakura pasti bisa mengimbangi fantasiku yang aku rasa akan meledak sebentar lagi.
" Sekarang masukkan dua jarimu. Oh bagus sekali! Kamu bahkan sudah horny sayang " Suara Shishui masih terdengar namun aku sudah tidak fokus.
Aku mengeluarkan kejantananku bersamaan dengan lenguhan Sakura. Sialan! Aku bahkan hampir sampai hanya melihatnya mengangkang dengan kedua jarinya yang tertancap. Aku akan memuaskannya, setelah Sakura menjadi miliknya.
" Ya! I want more.. "
" Cukup! Kembalilah ke ruanganmu setelah lepas celana dalammu. Bekerjalah tanpa memakainya lagi " Aku terus mengocok milikku dengan cepat.
Tanpa sadar aku sudah hampir sampai. Membayangkan Sakura tanpa celana dalam disampingnya membuat dirinya semakin bergairah.
" Apa? Tapi aku akan membantu wakil CEO hari ini " Ucapnya. Aku tidak sabar ingin melakukan flirting. Pasti menyenangkan berduaan dengan Sakura yang tanpa memakai celana dalamnya.
" Sasuke tidak akan tahu kecuali kamu mengangkang untuknya. Aku tutup ya sayang! Aku telfon lagi sepulang kerja "
Aku orgasme! Cairanku mengenai sofa disamping persembunyianku. Sakura masih disana, masih dengan dua jarinya yang tertancap divaginanya. " Emhhh.. Ahhh "
Desahan manjanya membuatku tersenyum. Kesempatan yang kupunya tidak akan pernah aku sia-siakan. Setelah mengetahui bagaimana Sakura aku menjadi semakin bersemangat. Sepertinya tidak akan sulit menggodanya.
