📍 Mature for Language Content 📍
SETIAP SERIES BERBEDA JALAN CERITA
Karyawan wanita itu mengalihkan perhatiannya sejak pertama kali menjadi sekretaris ayahnya. Membangkitkan sisi liar yang ada didalam dirinya.
Sejak melihat Sakura melakukan videoc...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
So faster!!! Kayanya aku harus balikin genre begini ditulisanku wkwk
Untuk double update nya nanti malem lagi ya.
Pembicaraan mereka terjadi begitu lama. Mikoto dan Fugaku senang karena Sakura adalah orangnya. Sasuke sedikit syok karena mereka agak memaksa untuk segera menyusul. Mereka harusnya menghargai Sakura yang baru putus.
Saat Sasuke menjawab demikian keduanya malah diceramahi. Keduanya bilang Shishui suka flirting dan tidak pantas ditangisi.
Mikoto masih menahan ucapannya dihadapan Sakura yang mana dirinya mengetahui tabiat keluarga Shishui. Tetapi suaminya..
Ia membuat Sakura menelannya mentah-mentah. Bahkan Mikoto dan Sasuke terlihat tidak enak hati dengan Sakura. Walaupun sedikit menitikkan air mata Sakura tetap tegar. Wanita itu bilang tidak apa-apa menghinanya, asal jangan kedua orangtuanya. Mereka sudah susah karena harus menyelesaikan biaya pendidikan Sakura yang tidak murah.
Datang ke ibukota untuk mengadu nasib agar kedua orangtuanya dapat menikmati jerih payahnya. Mereka yang menghina hanya tidak tahu bebannya.
Ia pernah sekali bertemu dengan keluarga Shishui. Mereka memang tidak menyambutnya hangat. Sakura bahkan dicueki seperti angin lewat. Pulang dari sana ia menelfon kedua orang tuanya.
Sakura ingin sesekali pulang. Andai ia bisa ambil cuti ia ingin tinggal tiga atau empat hari di desanya. Mungkin setelah Sasuke menjadi CEO ia mampu memberanikan dirinya untuk mengajukkan. Jadwal pria itu pasti akan sangat padat setelah menjabat. Ia jadi kecil hati.
" Makan siang dulu sayang " Sakura harus pulang. Ia mau mencuci pakaiannya yang menumpuk.
" Maaf Mama, mungkin lain kali. Aku harus mencuci pakaianku " Sahutnya.
Sakura dilarang formal pada mereka berdua. Ia seharusnya senang namun masih saja sungkan.
" Dengar Sasuke! Mama tidak mau kamu macam-macam dengan Sakura! Kalau Sakura sampai menangis kamu akan.. "
" Ya Ya Ya, kalian akan menggantungku! Ayo sayang, Tidak kusangka Mama dan Papaku lebih menyayangimu " Sakura tertawa pelan karena ucapan Sasuke. Pria yang kelihatannya selalu serius itu bahkan mampu membuatnya terhibur.
" Cepatlah pulih agar Papa bisa kembali ke kantor " Sasuke melotot atas ucapan Sakura. Entah kenapa ia lebih senang Papanya pensiun saja. Itu obrolannya beberapa hari yang lalu.
Jadi ia bisa flirting dengan wanitanya. Masalahnya meja kerjanya butuh kehangatan tubuh Sakura.
" Sepertinya ada yang tidak senang aku kembali " Sasuke memang sudah mengetahui rencana ini. Dan hal tersebut akan sangat menguntungkannya.
Posisinya akan semakin kuat dan juga.. Ia bisa memonopili Sakura didalam ruangannya. Menguncinya seharian dan melakukan hal-hal mesum dengannya.
