#54

2 1 0
                                    

Pulang.

Kata itu mengajarkanku sebuah pengalaman hidup yang sangat berharga. Ia mengajarkanku apa makna dari pergi itu sendiri. Tentang jauh yang kadang tanpa sadar menciptakan rindu. Tentang harap yang sering muncul kala sepi itu menyeruap pada perasaan akan pulang. Aku seperti menerima pesan dari Tuhan bahwa kesadaran akan alam membuat kita lebih dekat dengan diri kita sendiri. 

Pulang ku, membuatku lebih emosional akan arti keluarga sesungguhnya. Aku abdikan diriku padanya, karena kurasa seperti pada buku - buku yang telah ku baca bahwa takdirku itu sudah tertulis untuk dijalani saja. 

Pengalaman sangat berharga, dan memang benar seperti kata dalam film Greatest Night at Pop bahwa nikmatilah pulang karena mungkin nanti kita tidak bisa pulang. Atau pulang nanti akan terasa berbeda karena rumah itu tidak ada, iya itu orangnya. 

Pulangku kemarin seperti meditasi bagiku, bertemu seorang yang begitu berat menjalani hidup demi mencukupi keluarganya hingga harus mempertaruhkan dirinya sendiri. Tapi, disisi lain seperti Tuhan pesankan padaku. Bersikaplah baik pada setiap orang yang sekiranya menjalani takdirnya dan hidupnya. Mungkin ia sedang berjuang untuk melawan yang seharusnya tidak ia lakukan, mungkin harinya cukup berat. 

Pulangku, sungguh filosofikal berbicara tentang hidup dan tujuan serta maksud dari setiap berjalanan bersama karib kecilku. Momen itu sungguh menyenangkan, menikmati malam, mata sepenggal ingin terlelap hilang, nyatanya aksara masih saja mampu keluar dari mulut kita bersama. Tentang hidup, tentang rasa, tentang pertemuan, dan tentang tanda. Tuhan selalu memberi tanda. Dan aku mulai menyadarinya dengan sederhana, melalui syukur. 

Aku kembali ke perantauan, pulang mengajarkanku apa arti rumah, apa arti perjalanan. Bukan tentang waktu, bukan tentang tempat, semua adalah takdirku. Aku hanya menjalani takdir yang termaktub. Semoga jalanku selalu dilindungi dan dikuatkan, seperti Sang Alkemis. Semakin jauh diriku berdiri dari rumah, semakin kuat kakiku melangkah untuk berkelana, untuk bercerita. 

Semua pada intinya tentang tanda yang membawa pada takdir. Kenapa sejauh ini aku. Karena Tuhan ingin aku menjalani takdirku. 

Aku bersyukur Tuhan. Lindungilah apa yang terbesit pada benaku, ku doakan hal baik selalu mengiringi langkah setiap orang yang menjalani takdir dan berjuang pada hidupnya. Tuhan terimakasih.

KISAH 100 HARIKde žijí příběhy. Začni objevovat