Chapter 30

1.2K 54 32
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jagalah dirimu, kau tau yang menginginkan mu bukan hanya diriku. Mimpi mu terlalu besar untuk bersama nya, sementara dia menunggu orang lain

-Kisah takdir-

▪▪︎▪

Pagi harinya zera terbangun dari tidur, keadaannya sangat kacau saat ini, akibat pertempuran semalam. Ia mendengus kesal, feby bilang hingga jam 10, nyatanya jam 3 malam ia baru diperbolehkan tertidur

Zera menggeliat malas melihat jam baru menunjukkan pukul 5 pagi. Ia membangunkan suaminya perlahan, netral hitam itu terbuka, menampilkan bidadari yang sangat cantik itu. Apalagi penampilan zera saat ini yang membuat feby lagi lagi meneguk salivanya kasar

"Ayok a bangun" Ajak zera menyingkap selimut yang menutupi sebagian tubuhnya

Feby mengangguk merengkuh pinggah istrinya itu. Menyembunyikan dagunya di ceruk leher zera, membuat wanita itu menggeliat geli

"Aa ih!! Ayo cepet, nanti keburu fajar lho, udah siang ini"

"Iya sayang iyaa"

Keduanya beralih berjalan menuju kamar mandi. Berwudhu dan mulai melaksanakan shalat subuh, embun pagi menyapa keduanya, zera bersiap untuk pergi kesekolah

"Bareng aja sama aa kesekolah nya" Celetuk feby yang baru saja datang setelah melaksanakan sarapan paginya

Zera yang tengah mengeringkan rambutnya itu menoleh, mendapati tampilan feby yang sangat berbeda saat ini. Celana kain hitam ditambah kameja putih dengan lengan yang sengaja ia lilit hingga batas siku

Zera menggeleng "Ga usah a, kan beda arah"

"Gapapa sayang, beda dikit"

"Jauh a, gimana kalau kamu nanti telat Ke pesantren nya"

"Ga kok, jam ngajar aku nanti siang. Jadi bisa santai"

Zera mengangguk patuh "Yaudah" pasrah zera melanjutkan aktivitas nya kembali

"Sayangg, gimana keadaan kamu sekarang? Masih sakit?" Tanya feby gelisah

Zera terdiam "U-udah engga kok a"

"Serius? Gimana kalau hari ini jangan dulu masuk sekolah? Nanti aja kalau udah sembuh"

Zera menggeleng keras "Engga, ini kan hari pertama aku masuk sekolah, masa udah mau libur lagi sih"

"Tapi kan kamu masih sak—"

"Engga aa, aku udah engga sakit kok. Udah ah ayo"

Diperjalanan zera hanya diam memandang luar jendela, sedikit membuka jendela kaca mobil itu. Menikmati sapuan angin pagi yang menyeruak segar. Sedangkan feby fokus menyetir mobil

"Aa" Ujar nya memecahkan keheningan

"Hmm?

"Aku mau denger suara aa kalau lagi shalawat dong"

"Suara aa jelek" Tolak halus feby sembari tersenyum manis kearah zera

"Ga boleh ngerendah kayak gitu, suara aa bagus, aku tau itu"

Kisah Takdir [END+REVISI]Where stories live. Discover now