Chapter 35

812 34 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Butuh waktu beberapa tahun aku mengenalmu, namun hanya butuh satu detik bagiku untuk menjatuhkan cinta untuk mu

-Kisah takdir-

▪▪︎▪

Dua hari sudah berlalu. Keadaan zera saat ini sudah sangat membaik, bahkan dari kemarin pun ia sudah dinyatakan sembuh. Hari ini zera ingin pergi kesekolah, saat ini pun perempuan itu tengah meminta izin kepada suaminya

"Aa boleh ya?" Izin zera berusaha membujuk suaminya itu

"Aa takut kamu kenapa napa lagi humaira, dua hari lagi kamu istirahat dirumah baru aa izinkan kesekolah" Ujar feby fokus mengancingkan kameja nya

"Lama aa, aku udah bener bener sehat. Masa harus diem dua hari lagi sih"

"Demi kesehatan kamu sayang"

"Tapi zera udah sembuh a, mau sampai kapan zera dirumah terus? Bosen tau, ga bisa ketemu temen temen"

Feby menarik nafasnya panjang. Ia sungguh sangat khawatir dengan keadaan istrinya, memang feby melihat perkembangan baik zera, namun tetap saja ia sangat khawatir

"Tapi ada satu syarat" Ujar feby

"Apa?" Pekik zera antusias dengan bola mata yang sudah berbinar senang

"Dua syarat deh"

"Ish! Kok nambah? Jangan macem-macem yah" Ucap zera memicingkan matanya curiga

Feby mengangguk "pertama, kamu harus jaga diri kamu disekolah. Jangan sampai kamu drop lagi karna kecapekan oke? Yang kedua, nih" Ujar feby menunjuk kearah pipi kanan nya

"Apa itu?" Tanya zera mendadak lemot

"Ini sayangg" Tunjuk feby kepada pipi kanannya

"Modus itu mah!!"

"Mau apa engga nih? Kalau engga sih yaudah, kamu istirahat dirumah selama dua hari lagi"

"Yang lain atuh syarat nya"

"Ga ada yang lain lain! Cukup satu ini aja, mau ga nih? Kalau engga aa tinggal kam-"

Cup

Zera berjinjit mencium pipi kanan suaminya. Meskipun malu tetap zera lakukan, toh dari pada ia tidak diizinkan untuk pergi sekolah?

Feby tak kuasa menahan senyumnya. Lengkungan tercipta diwajah tampan pria itu, tak bisa dipungkiri bahwa feby tengah menahan gejolak rasa di hatinya

"Satu lagi" Ujar feby sekarang menunjuk ke arah pipi kirinya

"Ga ah! Modus!!"

"Dosa lho sayangg"

"Kan syarat nya cuma satu. Ga adil kalau gitu mah"

"Iya deh iya"

Cup

Cup

Cup

"Dari pada ga dicium kamu, mending aku yang cium kamu. Iya ga?" Ujar jahil pria itu

Zera tak kuasa menahan salah tingkah nya. Sudah dapat dipastikan kedua pipi nya bersemu merah. Feby mencium kedua pipi nya, dan yang terkahir bibir nya

"Kenapa sayang? Salting ya?" Ujar jahil feby

"Ish apaan sih aa, udah ah ayo jalan"

"Cieee istri aku salting"

Kisah Takdir [END+REVISI]Where stories live. Discover now