1. Dia Calvander Navior Tenggara

9.7K 527 523
                                    

Masih sehat, kan?

Oke, tangannya juga pasti sehat dan gak rugi lah kalo tekan bintang di pojok kiri bawah, hehe:)

Silahkan di vote dulu, dan komen seiring kamu membaca!

Aku bakal up tergantung dari respon kalian terhadap cerita ini.

Caranya gampang!

Banjiri komentar kamu di setiap paragraf, aku bakal rajin dan semangat up jika itu tuntas, hehe🤭💖💖

Tembus 100 vote + 200 komen, sanggup, nggak??

BTW, UDAH BACA CERITA AKU YANG SATUNYA GAK, GESS?

🍂•••Happy Reading•••🍂

1. DIA CALVANDER NAVIOR TENGGARA

•••🥀•••
"Orang kejam tidak selamanya akan kejam, semua pasti ada alasan di balik itu."
•••🥀•••

"LO ADA NIAT GAK SIH, MASUK TRAVELOS, HAH?!!"

Aura mencekam memenuhi keheningan di dalam satu ruangan itu. Tidak ada seorang pun yang berani angkat bicara ketika teriakan lantang dari lelaki ber headband biru langit itu menggema di dalam sana.

Di depannya kini terlihat satu di antara mereka yang berlutut dengan sekujur tubuh yang gemetaran di depan sang ketua. Ketua bengis yang tidak mengenal rasa kasihan.

Dia adalah Calvander Navior Tenggara. Lelaki dengan sejuta ketampanannya. Sekali ada orang yang berani mengusiknya atau mengganggu ketenangannya dengan perkara kecil sedikit pun tidak akan diberi ampun. Tidak ada yang berani menentang lelaki yang satu itu, ketua dari Geng Motor bernama TRAVELOS.

Sayangnya, ketampanannya itu tidak setara dengan sifat yang dimilikinya. Lelaki kejam dan super dingin itu kerap membuat orang takut untuk mendekatinya. Hanya orang-orang tertentu saja yang berani, dan mereka adalah keluarga dan sahabat-sahabatnya sendiri yang berasal dari anggota inti tersebut.

"Sepertinya nyawa lo mau gue bercandain, hah?! Lo gak sayang sama nyawa lo?!"

Ucapan dari seorang bernama Calvander—kerap dipanggil Calvan—itu berhasil membuat lelaki tersebut ketakutan.

"M—maaf bos, sa—saya minta maaf. Tolong lepaskan saya. Saya masih mau hidup bos," pinta lelaki itu memelas.

"Ck, sampah!" decih Calvan pedas. Membuat lelaki itu semakin takut.

"Kenapa gue harus lepasin manusia pengkhianat kayak lo?" Calvan menekan kata 'pengkhianat'. "Lo lupa sama janji lo hah, lo berkhianat siap mati! Lo lupa?!"

"Saya tau bos, maaf."

"MAAF LO GAK LAKU, ANJING! LO UDAH BUAT KESALAHAN BESAR! LO PIKIR NGATUR STRATEGI ITU MUDAH, HAH?! DAN LO DENGAN SANTAINYA BOCORIN ITU KE MUSUH BESAR GUE DENGAN MULUT SAMPAH LO ITU! LO GAK MIKIR KONSEKUENSINYA APA?!!"

Amarah Calvan sudah memuncak membuat orang-orang yang ada di sana ikutan takut juga. Begitulah kepribadian seorang Calvan. Makanya tidak ada seorang pun yang berani mengajaknya bercanda atau bermain-main dalam hal yang menurutnya serius, meskipun bagi mereka tidak serius.

CALVANDER; My Possessive Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang