19, sekuntum bunga

15 6 0
                                    

Hallo gyus , terima kasi kalian mampir dan membaca novel RINDU 4.0 TAHUN , jangan lupa comen and vote yaa.

🍀🍀🍀

" Selamat membaca "

NB ; dari author " jangan berhenti baca disini saja / bab ini saja, tapi lanjutkan baca hingga bab seterusnya karna apa , jika kalian baca bab selanjutnya maka kalian bisa merasakan apa yang dirasakan oleh author dan juga misteri yang harus kalian selesai "

Salam sehangat pelukan.....

" Emm oma tapi gimana yaa,..aku mau tidur dimana Oma?! " dengan wajah luguh kebingungan, Arzan melihat Tiara langsung memanglingkan wajanya ketika Tiara menatap balik tatapan Arzan.

" Apa gue anter Rah?! " celetuk Arzan kepada Tiara, oma mendengarkan cucunya berkata seperti itu memukulnya sembari berkata " Uda cukup, Tiara tidur sama omah titik gak pakek koma!".

Tiara mendengarkan perkataan oma terkejut, hingga pada akhirnya...

Omah menyuruh cucunya 'Arzan untuk kekamarnya untuk istirahat, Tiara masuk kedalam ruangan dan beristirahat, Tiara cuci muka dan menunggu omah kedalam masuk kedalam kamar, ia berfikir kenapa ia tidak tidur dikamar tamu aja, kenapa harus tidur dikamar Oma, Tiara melihat seisi ruangan kamar milik Oma sangat rapi dan serba besar.

Suara pintu terbuka, Tiara melihat oma dengan tampilan menyegarkan dan duduk disamping Tiara, Oma menanyai Tiara.

" Kenapa kamu Masi tidur nak ?" Tanya omah kepada Tiara.

Tiara hanya tersenyum dan menarik selimut dan tidur ....omah mematikan lampu kamar ....seketika suasana hening, aku merasakan Oma tidur disampngku.

Aku baru kali ini ada seseorang yang baru aku kenali, akan tetapi telah menganggapku seperti keluarganya sendiri, aku tersenyum bahagia, setelah masalah yang ku hadapi begitu berat, dan aku berdoa semoga hari ini dan kedepannya menjadi lebih baik lagi.

****************

Cahaya mentari memeluk diriku dengan hangat, aku terbangun hingga terukir senyunku, aku beranjak dari tidurku dan kaki mungilku turun dari kasur, aku berdiri menuju balkon, mataku tertuju pada burung-burung yang sedang menari-nari.

Aku mencium aroma masakan' yang dari aromanya begitu lezat, aku melihat sepasang pakaian suda tergeletak rapi diatas kasur, aku melihat sekeliling kamar, tidak kudapatkan Oma, aku berfikir mungkin ia suda bangun terlebih dahulu.

Tiara mandi, air itu mengalir disetiap lekuk tubuh Tiara membuat nya tenang dan nyaman damai, usai mandi ia melihat cermin dan tas mungilnya, ia hanya lihat lip balm dan dompet saja, Tiara hanya bisa menghela nafas sambil mengelus-elus dadanya.

Tiara turun dari kamar, ia berjalan entah kearah mana sangking luasnya rumah ini, ia hanya bisa mencium aroma lezat dan berjalan menuju aroma masakan' itu dan Tiara terhenti...

Ia melihat seorang lelaki tinggi tegap dan postur tubuh yang sempurna, kulitnya putih bersih cerah,  hidungnya Bangir, Arzan. Tiara melihat Arzan sedang memasak, Tiara berjalan dengan pelan dan tangannya langsung menutup mata Arzan.

Arzan tersenyum sembari berkata " hmmm, gue tau ini pasti elo Rah!".

Arzan langsung membalikan badan membuat Tiara kaget,  tangan nakal Arzan memegang pinggang Tiara, Arzan menatap Tiara dengan mata indahnya, dan mereka saling dekat diwaktu itu juga, jantung mereka berdetak kencang.

RINDU 4.0 TAHUN (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang