11. perdebatan kecil

145 15 6
                                    

Happy Reading

🔨

📜

Sekembalinya Zeta dan Kaela dari indojuly kini keenamnya malah belajar bersama, ya gak salah kok mereka belajar. Alasannya? Mereka hanya sedang bingung ingin melakukan apa dan karena kebetulan trio rusuh ada tugas -walau tugas Kobo beda sendiri- akhirnya mereka meminta bantuan senpai mereka untuk membantu menyelesaikan tugas.

Kalo kata author 'gunakanlah sesuatu selagi sesuatu itu ada' contohnya menggunakan otak kakak kelas (meminta bantuan) untuk mengerjakan tugas dari guru.

Enam gadis itu sangat tenang dalam mengerjakan tugas-

"Kepala aku pusing."

"Bentar tadi rumus nya apa?"

"Aaaaaa senpai ini maksudnya apa?"

"Ini di kali apa di bagi."

"Nomor tujuh tadi contohnya apa ya?"

"Kalo di tambah jadi se-gini, kalo di kali jadi se-gini tapi ini jawabannya gak ada yang cocok."

"Nomor dua 'a' tadi paragraf ke berapa ya?"

-setidaknya mereka tidak teriak teriak karena frustrasi.

Waktu terus berjalan setelah satu jam lebih terlewati dengan banyak soal yang membuat kepala hampir pecah akhirnya keenam gadis itu memilih mengistirahatkan kepala dengan menonton kartun di televisi.

"Kenapa ya kita bisa ngerti apa yang mereka bilang padahal kan mereka gak ngomong apapun," cetusan random Anya saat menonton televisi membuat beberapa pasang mata melihat ke arah nya.

"Gak tau, tapi aneh juga sih," si pirang yang tak lain Kaela menyahut.

"Gak usah di pikirin deh bikin kepala sakit doang," kali ini Reine yang menyahut.

"Tapi bener sih kok bisa ya kita paham kartun tanpa dialog kaya gini dan bisa bisanya kita suka," mahluk berambut ombak yang tak lain adalah Kobo ikut nimbrung pembicaraan.

"Kenapa kita gak bisa paham bahasa bayi, tapi kita bisa paham sama kartun yang tanpa dialog," kucing abu abu mulai membuka suara juga.

"Kamu sendiri kenapa gak bisa bahasa kucing Zet? Kan kamu sejenisnya," cetus Kaela.

Zeta memandang malas ke arah Kaela, "Aku 100% manusia loh, lebih aneh si Kobo. Kok dia gak bisa bahasa bayi padahal dia kan bayi," tunjuk Zeta pada Kobo.

"Umur kita cuma beda bulan loh -walau aku memang paling muda- tapi ya gak samain aku sama bayi dong. Kamu aja belum tentu bisa bahasa bayi," kesal Kobo karena di tunjuk.

Zeta memakan potongan buah terakhir di tangannya, "Kan aku bukan bayi," jawabnya singkat kemudian mengunyah buah di mulutnya.

"Perasaan kita cuma mau nonton loh," ucap gadis zombie, "ini ngapa malah nyambung ke bahasa bayi," lanjutnya kemudian.

Kobo mengangkat kedua bahunya acuh, "Anya senpai sama Zeta tuh yang mulai," balasnya menunjuk ke arah Anya lalu Zeta.

Anya mendelik, "Kamu juga juga ikutan kan," balasnya balik, "Lagi pula yang nyambungin ke bahasa bayi kan Zeta, aku loh cuma tanya kenapa kita bisa paham kartun tanpa dialog," kini Anya menunjuk Zeta.

"Kan aku cuma nanya, sama aja tuh kaya Anya senpai," ucap Zeta yang baru saja menelan potongan buah yang di makannya.

Selanjutnya hanya pertengkaran mulut antara Anya dan Zeta lah yang terdengar membuat empat orang lainnya menghela nafas.

Kobo yang tak ingin terlibat segera menyingkir dan mendekati televisi untuk mengganti saluran, Kobo mengambil remote di depan televisi dan mengganti saluran.

'-di hutan, di duga benda tersebut adalah UFO yang menjadi kendaraan mahluk asing, tapi apakah benar mahluk asing itu bukan hanya mitos belaka? Saat ini polisi dan ilmuwan masih menyelidiki-'

Suara dari berita yang di siarkan di televisi menarik atensi perhatian kumpulan gadis yang sebelumnya beradu mulut.

"Kalau ini menurut kalian gimana?" Tanya Reine tiba tiba.

"'Ini' itu maksudnya apa dulu?" Tanya Kaela balik.

Reine menunjuk televisi, "Soal UFO," balas nya.

"Yakin aja sih kenapa gak? Toh Alien dan UFO udah di teliti dari lama," cetus Zeta di angguki Kobo.

Anya menyengit, "Kok bisa seyakin itu?" Tanyanya kemudian.

Kobo menghela nafas, "Simpel nya gini. Di depan kami sekarang udah ada keris yang bisa berbicaralah dan berubah menjadi manusia, ada seorang putri dari kerajaan merak yang gak tau kenapa bisa nyasar ke dunia manusia dan punya sihir angin, satu lagi ada zombie yang masih punya akal sehat bahkan pinter matematika." Kobo menjelaskan sambil menunjuk satu persatu mahluk yang di maksud, "Nah sekarang lebih aneh mana UFO dan Alien yang sudah di teliti dari lama atau kalian yang muncul bahkan tanpa prediksi BMKG?" Tanya Kobo balik.

Ollie mendelik, "Kita bukan bencana kali sampe bawa bawa BMKG," ketusnya.

"Ya siapa tau kan," ucap Kobo seraya mengangkat kedua bahunya tak acuh.

Baru saja Ollie ingin membalas lagi suara dering dari ponsel di meja malah mengalihkan perhatiannya.

Kobo mengambil HP miliknya yang ternyata berbunyi, melihat siapa yang menelponnya Kobo segera menjauh untuk mengangkat telepon.

Perginya Kobo membuat suasana hening sejenak Ollie mengambil ponsel miliknya dan mengecek jam di hp.

"Lah udah mau magrib nih," ucap Ollie sedikit terkejut saat melihat jam di ponsel nya.

Kaela bangun dari duduk nya, "Yaudah yuk beres beres aku anter pulang." Kaela bangun dari duduk nya dan mengambil beberapa sampah yang berantakan.

"ELA! ANTERIN PULANG!" Teriakan itu berasal dari Kobo yang baru saja kembali.

"Bersin dulu baru pulang," suruh Kaela.

"Siap." Balas Kobo yang mulai membantu membereskan ruang tamu Kaela.

Setelah selesai Kaela akhirnya mengantar pulang satu per satu teman dan senpai nya itu.

🔨☔📜TBC📜☔🔨


Hero!? (HoloHero Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang