3

559 80 15
                                    

Jika berbicara tentang Xavier, maka Samuel sebagai seorang ayah akan mengatakan bahwa Xavier benar-benar duplikatnya terlebih dari segi sikapnya.

Kaku dan tak banyak bicara, bedanya Xavier itu sangat penurut. Hidupnya selalu iya-iya saja dihadapkan pada perintah ayah atau ibunya, juga terhadap Elder dan Lunanya. Bahkan sang Luna sendiri sempat bercanda ingin menukar Xavier yang penurut menjadi anaknya, yang jika tidak dihentikan sang elder tepat waktu, pasti dituruti oleh Xavier.

Memang saat terjun menghadang para rogue dia akan menjadi sangat ganas dan tanpa ampun, namun di samping itu dia akan sangat berhati lembut, utamanya pada para anggota guardnya. Disisi lain sikap tegas dan kemampuannya dalam mengatur emosi, membuat Xavier banyak diidolakan oleh para guard, contoh saja Daniel si wakil kapten sebagai fans no. 1 nya.

Berbanding terbalik dengan sang calon elder muda. Alger sebagai ayahnya bahkan mengecap Orion dengan kata ‘Liar’ sikap keras kepala dan terkadang bertindak semaunya itu cukup membuat Alger sakit kepala.

Sebagai putra satu-satunya, tentu saja Alger mengetahui kesalahannya yang terlalu memanjakan Orion. Sangat berbeda dengan Xavier yang keras diluar dan lebut di dalam, Orion itu benar-benar keras luar dalam.

Tak banyak bicara, tetapi sekali membuka mulut membuat Alger terkadang ingin memukulnya. Namun dibalik itu semua, Orion memang memiliki kemampuan sebagai seorang Elder. Dia cerdas, bijaksana dan visioner, hanya perlu mengendalikan egoisme yang cukup tinggi dan kepala batunya itu.

****

Xavier memegangi bahu kanannya yang terasa panas semenjak dirinya mendekati area hall pesta pengangkatan Elder baru. Pandangannya menyusuri setiap sudut memastikan keamanan.

Semenjak tadi pagi, setelah diizinkan ayahnya untuk kembali menjalankan tugas. Alpha muda itu sudah berkeliaran ke seluruh tempat utamanya area sekitar hall, dan perbatasan. Mencegah hal yang tak diinginkan terjadi di acara yang cukup sakral ini.

Saat ini pukul 6 malam. Dengan setelan jas hitam lengkap disertai earpiece yang menempel apik ditelinganya. Xavier berada di area masuk hall. Melihat para tamu hilir mudik. Menyapa beberapa tetua yang dikenalnya. Mengabaikan tatapan beberapa pria dan wanita yang terang-terangan menatapnya tertarik.

“Kau sudah siap? Pesta pengangkatan Elder sebentar lagi. Pastikan setiap guard ada di posisi mereka.” Ucap sang Ayah yang baru memasuki hall, menghampiri Xavier yang terlihat sibuk  berbicara dengan seseorang di earpiecenya.

“Sudah ayah. Tinggal menunggu kehadiran Elder dan keluarga.”

Tak lama dari itu sebuah mobil Rolls Royce hitam memasuki area depan hall.

3 orang sosok sempurna keluar dari mobil mewah itu, Sang Elder, Alger yang masih nampak gagah di usia yang memasuki paruh baya, sang Luna, Angela yang nampak anggun dan tentunya si calon Elder, Orion.

Rasa panas di bahu kanan tempat tatonya mate milik Xavier  semakin membara saat pandangannya melirik sang Enigma muda yang usianya sepantaran dengannya itu juga tengah menatapnya balik.

Si Alpha sempat tertegun sejenak sebelum panggilan sang Ayah untuk segera memasuki hall menyadarkannya karena upacara pengangkatan Elder baru akan segera di mulai.

****

Semua rangkaian upacara pengangkatan sang Elder baru di lalui dengan lancar. Selepas acara inti dari pembacaan sumpah. Xavier sempat melipir pergi ke toilet.

Alpha muda itu tengah membasuh wajahnya. Nafasnya memburu semenjak kedatangan sang Elder baru ke hall. Dadanya berdegup kencang tangannya sedikit gemetar saat membuka kancing bajunya untuk memastikan sesuatu.

AlphaWhere stories live. Discover now