Jalan cerita 27

307 6 0
                                    

Vote dan komen ya, nggak bikin kalian rugi kok




["Aku orang yang mencintai mu, bukan orang yang ingin dijadikan milikmu"]


••••

HBM🤍💐

••••

Sudah sekitar satu minggu setelah Ceisya memberikan jawaban kepada Jefran, sifat Jefran tak ada yang berbeda.

Ceisya sendiri merasa bingung, kenapa lelaki ini bersikap seolah ia tak menyakiti perasaannya sama sekali.

Ceisya pernah bertanya akan hal itu. Dan jawaban Jefran membuat Ceisya tersikap.

"Aku orang yang mencintai mu, bukan orang yang ingin dijadikan milikmu,"

Ucapan itu membuat Ceisya semakin merasa bersalah sebetulnya. Tapi, lagi-lagi Jefran mengatakan kepada Ceisya untuk tak perlu merasa bersalah padanya.

"Ce kamu pulang duluan aja." Perintah Jefran saat Ceisya sedang membersihkan meja terkahir sebelum cafe tutup.

Ceisya menggeleng pelan. "Bentar lagi aja, Kak. Yang dibelakang masih belum selesai." Tolak Ceisya merasa enggan untuk pulang terlebih dahulu dibandingkan yang lain.

Meskipun sebenarnya Ceisya sudah membantu banyak sebelum cafe ditutupi. Karyawan lain juga sebenernya tak mempersoalkan hal itu. Karena mereka mengetahui batasan masuk di kost perempuan itu.

"Udah, Ce. Mending duluan aja! Ini juga udah jam setengah sembilan. Entar lo jadi gelandangan dadakan lagi." Ucap salah satu karyawan laki-laki.

Sedangkan Ceisya langsung melemparkan kain lap yang sedang dipegangnya ke arah teman kerjanya. "Rese!" balas Ceisya.

Sementara yang lain hanya tertawa melihatnya. Mereka memang sedekat ini. Canda dan tawa mereka selalu membuat Ceisya senang.

Setalah beberapa paksaan dari teman-temannya, Ceisya akhirnya memutuskan pulang lebih dulu. Paksaan mereka seakan mengusir Ceisya dari tempat itu.

••••

Suasana hati Ceisya saat ini benar-benar campur aduk. Ia sedang merasa gelisah, takut, dan khawatir menjadi satu.

Pasalnya tadi sekitar pukul sepuluh malam, ia dikabari, bahwa penyakit jantung milik papanya kambuh, sehingga perlu mendapatkan perawatan dan pantauan di salah satu rumah sakit yang tak terlalu jauh dari rumahnya.

Mendengar kabar tersebut, Ceisya tanpa pikir panjang langsung menuju ke rumah sakit tempat papanya di rawat.

Namun, di saat ia telah sampai di sana. Ceisya justru di perintahkan untuk pulang saja dan istirahat di rumah oleh papanya yang telah sadar dari pingsannya.

Awalnya perempuan itu terus menolak perintah kedua orang tuanya. Tapi, akhirnya ia menurut. Kedua orang tuanya mengatakan pada Ceisya untuk mengurus toko roti milik mereka sementara waktu, selama sang papa berada di rumah sakit.

Pagi harinya Ceisya bersiap pergi ke rumah sakit lalu ke toko roti, tanpa sarapan. Ia masih belum mempunyai nafsu untuk makan sarapan hari ini.

Setelah menengok keadaan sang papa ia pergi ke toko roti. Namun, Ceisya terlebih dulu mengecek smartphone miliknya. Ada pesan dari beberapa orang. Salah satunya Jefran yang menuliskan pesan untuk papa Ceisya agar bisa cepat pulih. Ceisya juga susah meminta izin pada Jefran untuk tak masuk kerja selama beberapa hari ke depan.

Ada juga pesan dari sahabat-sahabatnya yang menyemangati Ceisya dan juga mendoakan papanya.

"Pagi," salam salah seorang karyawan di toko roti sesaat setelah Ceisya masuk ke dalam.

"Pagi juga," balas Ceisya dengan ramah. Ia masuk ke dalam dan langsung menuju tempat pembuatan roti.

Ia berjalan dengan santai melihat bagaimana proses pembuatan roti-roti yang di jual di toko orang tuanya.

"Itu apa?" tanya Ceisya pada seorang karyawan lelaki yang tengah membuat adonan.

"Ini untuk adonan croissant," balasnya.

Ceisya mengangguk. "Boleh saya bantu?" tanya Ceisya dengan sungguh-sungguh.

Di saat seperti ini tangan Ceisya seakan tak bisa untuk diam saja. Melihat bagaimana proses pembuatan roti-roti ini membuat Ceisya ingin ikut membantu.

Ketika Ceisya menaruh tasnya di sebuah ruangan dan bersiap kembali ke belakang. Smartphone miliknya berbunyi.

"Hallo," ucap Ceisya lebih dulu.

Bukannya menjawab sapaan Ceisya. Orang yang menelponnya justru diam saja.

Ceisya melihat sesaat smartphone nya dan mengecek apakah signalnya bermasalah. Ia berjalan ke luar mencoba mencari signal.

Namun, betapa terkejut ia melihat siapa yang berada di depan toko. Orang tersebut juga tampak sedang menelpon seseorang.

"Hallo," ucap orang tersebut.

••••

Terima kasih yg udah nyempetin vote dan baca💐🤍

Tambahin ke perpus dan follow akun ini biar nggak ketinggalan

Follow juga Instagram aku @pearly.celestial

Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang