55. Bab 55

51 6 37
                                    

Jungkook duduk di dalam taksi yang sedang melaju dengan lumayan kencang. Pria Jeon itu menggerakkan kakinya terus menerus. Ia bahkan menggigiti kuku-kukunya. Sangat terlihat bahwa pria itu memang tengah gelisah.

Kenapa taksi ini lama banget sih? Batinnya.

Ingin menghubungi Nuna tapi pria itu bahkan tak membawa serta gawainya sejak mengantar gadisnya itu pulang tadi. Sial memang. Di moment sepenting ini bahkan gawainya bisa terlupa. Ia bahkan tak memiliki bukti apapun tentang perselingkuhan si biadap Bayu itu. Tapi sudah terlanjur, meski tak ada bukti apapun tapi Jungkook sudah bertekad untuk mengatakannya pada Nuna. Setidaknya gadis itu pasti mempercayai kata-kata Jungkook kan? Mmm...semoga saja.

" Pak? Bisa lebih cepat lagi?" Tanya Jungkook pada sang pengemudi taksi.

" Kita sudah hampir sampai pak." Ucap sang pengemudi.

Dan benar saja, tak lama sejak pembicaraan itu, mobil yang di tumpangi Jungkook berhenti persis di depan gerbang rumah Nuna. Jungkook segera membayar ongkos taksi kemudian dengan cepat keluar dari kendaraan berjenis sedan itu. Untung saja hanya ponsel yang ia lupakan, dompetnya tidak. Kalau saja pria itu tak membawa serta dompetnya sudah barang tentu ia akan mendapat masalah lain lagi. Ah lupakan, ini bukan masalah yang perlu kita bahas sekarang. Ada yang lebih penting dari sekedar membicarakan apa yang terlupa oleh Jungkook. Pria itu berlari masuk kemudian mengetuk pintu rumah Nuna dengan keras.

Tok... Tok... Tok....

" Nuna?" Panggilnya.

Ia terus mengetuk bahkan melupakan waktu yang kini sudah mulai masuk dini hari.

Tok... Tok... Tok....

Tok.... Tok... Tok....

Tok.... Tok... Tok...

" Nuna? Buka pintunya! Nuna?" Pria itu masih terus mengetuk. Ah tidak, ini mungkin bisa di bilang menggedor karena saking keras dan bertenaganya ketukan pintu itu. Lagipula Jungkook bahkan tak menjeda sama sekali ketukannya.

Hingga setelah beberapa saat pintu itu pun terbuka.

" Jey? Kenap..."

Bahkan gadis yang membuka pintu itu tak bisa menyelesaikan kalimatnya. Jungkook sudah lebih dulu menghambur memeluk Nuna.

" Sayang? Aku engga tau ini berita baik atau buruk buat kamu tapi aku menganggap ini kesempatan yang di berikan Tuhan untuk hubungan kita." Ucap pria itu memeluk tubuh mungil sang gadis. Maniknya bahkan sampai berkaca-kaca.

" Jj..jey? A..ada apa? Lepasin dulu nanti ada mas Bara kita..."

Bahkan sebelum Nuna menyelesaikan kalimatnya, orang yang di takuti gadis itu sudah lebih dulu memisahkan pelukan keduanya. Pria itu menarik sang adik dengan keras hingga membuat tautan mereka terlepas.

" Apa-apaan ini?" Bentak Bara dengan wajah marahnya.

" Kamu." Tunjuk pria itu pada Jungkook yang kini berdiri di ambang pintu rumah Nuna.

" Sudah saya bilang kamu jangan pernah muncul lagi...."

" Mas?" Potong Jungkook atas kalimat Bara.

" Saya ke sini mau mengabarkan sesuatu yang mungkin ini adalah kabar buruk untuk keluarga ini." Ucap Jungkook cepat, tak ingin di potong oleh Bara. Pria itu ingin segera menyampaikan berita perselingkuhan Bayu, sang calon adik ipar dari Bara.

" Sesuatu apa? Kamu engga tahu ini jam berapa? Kamu bahkan engga punya sopan santun sama sekali Jungkook. Lagi pula..."

" Mas? Tolong biarin Jungkook ngomong dulu." Potong Nuna yang untungnya kali ini Bara mau mendengarkan perkataan sang adik. Pria itu diam kemudian bersedekap dada.

NUNA I'M CRAZY OVER YOUWhere stories live. Discover now