Playfull Kiss

191 36 12
                                    

Sebenernya aku mau up jam 8 tadi malem, tapi pas aku balik kerja, aku mandi dan langsung tidur karena kecapean.. 🥲
Cerita ini emang ga memiliki konflik seberat ceritaku sebelumnya. Pembahasannya lebih ke masalah keluarga yang rumit dan ninggalin luka yang Ara dapet di masa kecil..

Aku ga tau kalian punya masa kecil yang seindah atau seburuk apa, tapi memang ada seorang anak di luar sana yang memiliki kekecewaan terhadap perceraian kedua orang tuanya sama seperti Ara..
Memang ada seorang anak perempuan yang ngerasa cemburu liat Ayahnya ninggalin Ibunya lalu menyayangi perempuan dan anaknya dari perempuan itu..

Memang ada seseorang yang menyimpan dan merawat lukanya sendiri karena kesalahan yang dilakukan oleh orang tuanya dalam waktu yang lama dan sulit sembuh, sehingga bikin dia jadi mikir 'semua cowok tu sama aja'..
Tapi disini Ara malah dapet cowok yang matahin stigma itu. Bahwa ga semua cowok itu tukang selingkuh, ga semua cowok ga bisa nge-treat pacarnya layaknya seorang princess..

Untuk kalian, anak² yang punya kekecewaan yang sama dengan orang tua mereka, aku harap kalian bisa menjadi Ara yang akhirnya menemukan pasangan yang bisa bikin kalian merasa diterima, setia sama kalian dan memperlakukan kalian layaknya ratu dalam hidupnya..

Sekali lagi aku ingetin, cerita Jingga itu isinya buat healing-nya si capek yang lelah dengan drama kehidupan diluar sana. Berisi tentang bacaan yang Jingga harap bisa memperbaiki hari kalian yang mungkin tadinya buruk atau bikin kesel, tentang moodbooster yang Jingga harap bisa bikin kalian happy..

Selamat membaca, yaaa.. 🤍

🍁🍁🍁
.
.
.
.
.

"Ara...."

Isakan Ara terhenti di kala ia mendengar Seojoon memanggil namanya. Namanya adalah Aera. Tetapi sang Ayah memanggilnya Ara dan itu melekat hingga sekarang. Tubuhnya membeku dan kedipannya seakan terkunci membuat kelopak mata sang puan enggan bergerak.

Menyadari jika langkah kaki itu kian mendekat, Ara seakan baru mendapatkan oksigen dan ia meraupnya rakus. Kedua matanya kini sibuk bergerak ke sana kemari dengan pelupuk menggenang, siap mengguyur air untuk membasahi permukaan wajahnya.

Genggaman Ara pada kaus Jungkook semakin kuat hingga membuat telapak tangannya mengepal dan memucat. Ada kemarahan, kecewa dan luka yang sulit ia jelaskan, tetapi Jungkook memahaminya. Tak sia-sia Jungkook sering memindai wajah, ekspresi maupun gerakan yang Ara lakukan. Hal itu membuat Jungkook dapat memahami Ara meski gadis itu tak mengatakan dan menjelaskan apapun padanya.

"Mereka orangnya?" ucap Jungkook pelan dan hanya Ara yang dapat mendengarnya.

Ara masih diam tanpa kata. Isi kepalanya sungguh berisik. Ada suara Ara kecil dan Ayahnya sedang bermain dan tertawa bersama, ada Ara remaja yang berkelahi dengan batinnya, ada Ara dewasa yang berusaha bangkit dari lembah kelam yang menenggelamkannya selama ini.

"Kau kemana saja, Ara? Kenapa tak pernah menjawab panggilan Ayah?" tanya Seojoon. Ayunan kakinya berhenti tepat di depan sepasang kekasih yang tengah berpelukan tersebut.

Jungkook menggeser tubuh Ara ke belakangnya seakan sedang melindungi dari Seojoon dan Aeri. Setelah itu dia membuka masker dan topinya, kemudian dia membungkuk 90°.

"Aku Jeon Jungkook," ucap Jungkook memperkenalkan dirinya pada Seojoon. Dia berdiri dengan tegak setelahnya. "Maaf jika aku menyapamu ditempat seperti ini. Seharusnya aku menyapa dengan lebih resmi jika aku tahu akan bertemu denganmu disini, Paman."

Blinded By LoveWhere stories live. Discover now