Chapter 15

12 6 0
                                    

"Apa kau gugup, Pebe?"

Dylan berjalan tepat di samping Poebe. Di pagi hari kedua, sebelum keberangkatan mereka di esok hari dari kota Fang menuju Kota Seraphim. Selang rapat kemarin, Fede tahu bahwa para prajurit pengendaranya butuh pemanasan sebelum menuju kota Seraphim, Jadi Ia memutuskan untuk meminta Lusder meminjamkan tempat latihan besar di kota Fang untuk meningkatkan kemampuan mengendarai Para Jabarian.

Dylan yang memakai kaos Hitam dengan lengan baju tidak mencapai setengahnya, dan tetap dengan celana pengendaranya yang berupa celana hitam. Dihiasi beberapa kantong dan ikatan untuk menaruh senjata. Juga memakai boots hitam.

Dan Poebe dengan rambutnya yang dikuncir kuda, memakai pakaian kebaya lurik kutubaru berwarna hitam dengan sedikit corak elegan pada baju itu, serta celana hitam pengendara miliknya dan boots hitam.

Dengan kegugupan nya, seraya berjalan disamping Dylan. Poebe terus terlihat membetulkan sabuk sarung pistolnya di pinggang kecilnya, walau terlihat longgar sabuk itu masih terlihat sangat cantik pada tubuh Poebe.

{POEBE}

"Waktu aku pertama kali latihan, aku tidak memikirkan sebuah kegagalan. Tapi sebuah hal baru yang dapat kucoba dan yang lainnya tidak dapat. Menjadi seorang prajurit Jabarian adalah sebuah kehormatan, dimana kota kita memiliki hal yang kuat yang tidak dimiliki kota lainnya. Dan kota lain patut iri." Jelas Dylan mencoba menenangkan diriku.

Aku menatap Dylan secara perlahan, wajahnya mulai menunjukkan kepercayaan diri. "Aku juga menunggu saat ini, Dylan. Dari dulu orang terus melindungiku, bila aku ditakuti. Mengapa aku dilindungi?"

Dylan tersenyum letih memandangku. "Benar."

Lalu tepat di depannya banyak orang sudah menunggu, hingga para rakyat kota Fang sekalipun ikut menonton. Banyak motor sudah terparkir tertata rapi, dan beberapa pengendara yang ikut berlatih juga sudah mulai bersiap dengan atasan pilihan mereka masing- masing yang terlihat santai.

Dylan berhenti begitu saja, menjentikkan jarinya, mengarahkan badannya ke arah Aku berdiri. "Namun, Kekuasaan mu saja tidak cukup Pebe. Jika kamu kuat secara fisik juga, aku yakin mereka tidak hanya takut, tapi mengagumi mu juga. Dan tentu kau membutuhkan nya juga."

Aku jauh lebih rileks dari sebelumnya, Ia mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Dylan yang tersenyum sopan. Begitu dekat jarak kami, membuat diriku dapat berpikir bahwa kaos hitam yang dipakai Dylan sungguh mempresentasikan kejantanan Dylan dan bentuk tubuh Dylan yang juga bagus.

Aku selalu bertanya-tanya mengapa Jabarian mempunyai stereotype dengan tubuh bidang dan tinggi? Dibanding tubuh Farren, Dylan jauh lebih tinggi 5 cm, lamerlo lebih tinggi 3 cm dan Fede yang lebih tinggi 6 cm. Namun Aku juga jauh lebih bertanya-tanya mengapa diriku juga termasuk gadis dengan tubuh tinggi, dengan Bartley yang termasuk tinggi, Aku lebih tinggi 7 cm darinya.

Lalu Dylan memalingkan wajahnya dariku, ia menaruh pandangan fokusnya terhadap lapangan itu. "Oh, lihat. Di latihan pertama mu, kau sudah mendapatkan model Tracker."

Aku melihat ke arah Dylan melihat, Satu motor dengan Model Tracker yang terletak tepat sebelah Motor Fede berada. Dengan Area tangki depan berwarna Putih dengan garis hitam. Dan Jok duduk berwarna merah maroon, serta juga Hand grip berwarna merah. Dan juga, Fede yang tengah menunggu menyandarkan pinggang nya pada jok motor miliknya.

Dylan kembali lagi melihat ke arahku. "Nah, untuk pertama. Arena ini milik kita, Poebe. Gunakan sepuasmu."

Aku kembali melihat Dylan dengan muka tak percayaku, dan juga sedikit girang. Aku kemudian tersenyum dengan posisi mulut terbuka, lalu setelah itu aku berlari kecil menghampiri Fede dan motor baruku itu.

POEBE (Era Luxury)Where stories live. Discover now