prolog: leave

393 24 3
                                    

.

.

.

"Kau harus kembali ke sana Minho"

Pria yang tengah duduk dengan ekpresi muram itu lantas mendongak, ia menatap pria paruh baya di depannya yang merupakan teman dari kedua orang tua nya.

"Paman aku sudah nyaman tinggal di sini. Lagipula terakhir aku ke sana saat umurku masih 10 tahun"

Lee Minho harus menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya tewas dalam kecelakaan beruntun sekitar satu minggu yang lalu.

Atas tragedi itu hari ini teman dekat ayahnya, yang ia ketahui bernama; William datang jauh-jauh dari Irlandia hanya untuk membujuknya agar mau ikut bersamanya ke sana.

Ia diharuskan untuk pindah dari kota kelahirannya Seoul. Ke sebuah kota yang berada di bagian utara Eropa. Sebab kedua orang tuanya tinggal di sana sejak umurnya beranjak 17 tahun.

Selama itu ia tinggal di Seoul sendiri dengan uang yang orang tuanya kirimkan setiap minggunya sampai saat ini.

"Minho...." William menghembuskan napas panjang, sebelum melanjutkan, "Aku kemari untuk membawa mu kembali, kasihan orang tuamu mereka sudah mempersiapkan banyak hal untuk mu di sana"

Untuk sebentar Minho tampak bimbang, banyak yang ia pikirkan.

"Tapi—"

"Apa kau tak mau mengunjungi mereka? Juga apa kau tidak sayang pada semua peninggalan orang tuamu yang berada di sana?" Potong William cepat.

"Aku bisa membawanya kemari, dan mungkin aku akan tinggal di sana selama seminggu sebelum kembali lagi ke Seoul." Kelit Minho lagi. Ia merupakan orang yang keras kepala dan cenderung sulit untuk mempercayai orang lain.

"Tidak kau tak bisa melakukan itu Minho. Sudah aku tak mau bicara lebih banyak lagi, sekarang mulai kemasi barang-barang mu kita berangkat nanti sore" finalnya sebelum bangkit dan meninggalkan Minho yang hanya bisa terdiam.

Pikirannya berkecamuk. Ia benar-benar enggan untuk pergi dari sini, terlalu banyak kenangan yang ia lewati sejak usianya dini, remaja hingga sekarang ia dewasa.

Tapi menolak pun dirasa percuma karena pasti William akan tetap memaksa. Jadi dengan berat hati ia beranjak, memasuki kamarnya dan mulai mengemas semua barang-barang miliknya untuk dibawa.
.

.

.

Cork, Ireland.

"Ini rumah kedua orang tuamu"

Minho terpukau begitu melihat sebuah rumah di depannya, yang bahkan jauh lebih baik daripada apartemen nya di Seoul.

Ya, akhirnya ia menyetujui rencana untuk pindah itu. Mereka berdua baru saja tiba usai perjalanan panjang menggunakan pesawat yang memakan waktu.

 Mereka berdua baru saja tiba usai perjalanan panjang menggunakan pesawat yang memakan waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Full Moon [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang