.
.
.
Malam ini Minho merasa ada yang sedikit berbeda dengan malam-malam sebelumnya, tiba-tiba ia tak dapat tidur. Sesekali ia akan memperbaiki posisi tidurnya yang mungkin saja menjadi alasan kenapa dirinya tak bisa masuk ke alam mimpi.
Lantas ia menghela napas dan mulai duduk sembari menyandarkan kepalanya di kepala ranjang. Netra kelam nya menerawang ke arah luar dimana angin berhembus mengantarkan hawa dingin juga ranting pohon yang sedari tadi menabrak kaca jendela, menimbulkan suara yang cukup membuat Minho terusik tentu nya.
"Ah, aku penasaran sebenarnya apa tengah mereka sembunyikan dariku?" Gerutunya kemudian, ia seratus persen yakin jika penyebab tidurnya tak nyenyak adalah hal-hal yang menganggu pikiran nya.
Apalagi kejadian aneh yang baru saja ia alami, dimana tak hanya Chris yang menunjukkan sebuah keanehan melainkan, Samuel, Daniel dan Lucy.
Saat tengah berpikir keras tiba-tiba lolongan serigala terdengar, membuat dirinya seketika terperanjat sebab lolongan itu sangat nyaring yang mungkin saja serigala tersebut berada di dekat rumahnya.
Belum lagi suara geraman hewan buas benar-benar membuatnya tak tenang. Lantas ia menyibak selimut dan beranjak dari ranjang menuju kaca jendela di kamarnya.
Jantung nya berdebar dengan langkah yang pelan ia mulai membuka kaca jendela itu sebelum tubuhnya tersentak begitu mendapati seekor serigala yang mungkin saja setinggi daun pintu berada tepat di bawah sana sembari menatapnya langsung.
Minho tertegun, tak pernah ia lihat ukuran serigala sebesar itu, ia hanya diam seraya memandang hewan buas tersebut dengan takut. Warna bulunya putih yang juga didominasi oleh abu-abu tua. Dan jangan lupakan bola mata nya yang terlihat menyala di kegelapan.
Namun, tak tau mengapa, bukannya takut Minho justru merasa sedikit tenang dan terlindungi berkat kehadiran serigala itu.
Cukup lama serigala di bawah sana memandang dirinya sebelum, beberapa saat kemudian hewan buas itu berlari ke arah hutan dengan cepat.
"Hei!" Minho mencoba untuk memanggil. Karena jujur saja ia sedikit sedih kala serigala itu pergi.
Dengan berat hati ia menutup kembali kaca jendela nya rapat kemudian membaringkan tubuhnya di kasur berharap bisa tidur nyenyak setelahnya.
..
.
Aroma tanah yang basah dan udara yang lembab menjadi pembuka di pagi hari. Lagi dan lagi cuaca mendung, banyak awan hitam yang memenuhi langit seolah menyembunyikan sang mentari di atas sana.
Minho membuka pintu belakang rumahnya dengan semangat, kali ini ia akan kembali berjoging santai di hutan dikarenakan tak ada kelas yang harus ia ikuti di kampusnya.
Di punggung nya tersampir tas yang cukup besar ditambah kedua kakinya yang telah dibalut oleh sepatu itu, lantas mulai melangkah masuk ke dalam hutan yang sudah pernah ia kunjungi sebelumnya.
Sayup-sayup terdengar suara kepakan sayap burung yang terbang dari dahan ke dahan, juga suara alami lainnya yang menyapa indra pendengar nya.
Minho mencoba untuk mengingat jalan menuju padang rumput indah yang sempat ia temukan dulu, otaknya bekerja keras selagi ingatan nya berusaha membawanya pada tempat itu dengan jalan-jalan setapak yang terlihat tak asing di matanya.
Dan syukurlah setelah beberapa saat mencari akhirnya ia sampai di tempat tujuannya, rasa penatnya hilang berganti dengan rasa puas dan senang akibat berhasil menemukan surga tersembunyi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full Moon [Banginho]
WerewolfMinho selalu mempertanyakan akan adanya mahkluk immortal seperti vampir dan werewolf di dunia ini? Apakah benar kedua makhluk itu benar-benar ada? Atau hanyalah sebuah mitos belaka. Entahlah tapi, semuanya terasa nyata kala dirinya terpaksa harus pi...