Chapter 37 - Kasus Kematian Thomas

1K 12 0
                                    

"Bagaimana, Nyonya Reinata? Bisakah Anda membantu tugas kami?"

Polisi itu kembali berkata. Matanya menatap heran melihat ekpresi Reinata.

Wanita itu menarik napas seraya memejamkan mata. Tidak, tidak, dia tak boleh kelihatan gugup. Bisa saja para polisi itu menaruh curiga padanya.

Dia harus tenang. Reinata berusaha menetralkan rasa takutnya.

"Silakan."

Dia tersenyum tipis lantas mendaratkan bokongnya pada sofa kosong di samping Beni.

Polisi itu turut duduk kembali. Kemudian mereka mulai melontarkan beberapa pertanyaan pada Reinata dan Beni.

"Kasus ini sudah hampir ditutup, tapi pihak hotel menelepon kami. Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian, kami mencurigai Anda."

"Apa? Jangan bicara sembarangan! Reinata tidak mungkin melakukan perbuatan keji seperti itu. Bahkan pada Thomas?!"

Beni langsung naik pitam mendengar ucapan para polisi yang kembali menyudutkan Reinata.

"Kami tidak menuduh istri Anda pelakunya. Namun, rekaman CCTV itu tak bisa dipalsukan. Nyonya Reinata wanita yang terlihat di lokasi kejadian 20 menit sebelum Thomas tewas," sanggah satu orang petugas polisi yang juga mulai ikut geram.

Reinata menaikan sudut bibirnya melihat situasi mulai panas di ruang tamu itu.

Sial!

Kenapa Anjing Hitam melupakan untuk merusak sistem kerja kamera pengawas di lorong hotel malam itu?

Ini bisa berakibat buruk baginya. Dia harus segera melakukan sesuatu.

"Apa? Aku membunuh Thomas? Itu terdengar sangat lucu. Bahkan, aku tak tega menepuk seekor nyamuk apalagi menghabisi nyawa orang. Lucu sekali," cibir Reinata disertai tawa kecilnya.

Meski dirinya memang pelaku sadis itu, tapi dia harus tetap berpura-pura di depan Beni dan para polisi.

Melihat ekpresi Reinata yang tampak biasa saja dua orang petugas polisi menjadi saling pandang.

Biasanya si pelaku akan menunjukkan wajah ketakutan atau mimik yang cemas meski dirinya sedang berusaha mengelabui para polisi, tapi mereka tak melihat semua itu dari rahut wajah Reinata.

"Kalian dengar itu? Istriku tidak mungkin melakukannya. Sekarang lebih baik kalian tinggalkan rumah ini. Lekas pergi dari hadapan kami," ucap Beni dengan tatapan dingin pada para petugas polisi di hadapannya.

Melihat sikap tuannya, Endrike segera menghampiri dua orang berseragam polisi itu, lalu membuka satu tangannya mempersilakan mereka untuk segera pergi.

Dua orang petugas polisi hanya saling pandang. Satu orang dari mereka menoleh sesaat pada Reinata sebelum memutar tubuhnya pergi.

Reinata tersenyum sinis melihat punggung dua orang polisi itu menjauh dari ruang tamu.

Sial!

Hampir saja dia ketahuan. Sekarang dia harus melakukan sesuatu.

Ya, dia harus menghubungi Anjing Hitam untuk melakukan rencana selanjutnya.

"Bodoh! Kenapa kamu lupa merusak sistem kerja CCTV di lorong hotel malam itu?! Karena kebodohanmu itu aku hampir ditangkap polisi!"

Terdengar suara lantang Reinata dari balik dinding teras balkon kamarnya.

Wanita itu sedang bicara dengan seseorang lewat sambungan ponsel.

"Malam ini juga cepat kamu kacaukan semuanya. Ingat, lakukan dengan episien. Jangan sampai ada yang tahu, paham?!"

HOT PASSIONWhere stories live. Discover now