Chapter 65 - Kayla Harus Disingkirkan

467 7 0
                                    

Pagi itu Joshua baru saja tiba di mansion Danuarta. Pria itu pulang dengan mengemudikan mobilnya sendiri.

Endrike yang sedang berdiri di teras melihat Joshua yang baru keluar dari mobil. Bergegas pria berpakaian stelan pelayan itu memberitahu Kayla.

"Kenapa kamu tidak pulang semalam? Bahkan kamu pergi dari kantor polisi dengan Reinata. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu bisa pergi dengan wanita itu?"

Sederet pertanyaan Kayla lontarkan pada Joshua saat menemukan sang suami di kamarnya.

Tak ada tanggapan dari Joshua. Punggung itu bergerak dengan tangan yang sedang sibuk melepaskan arloji buatan Paris yang melingkar di pergelangan kirinya.

Joshua hanya terdiam sambil mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan istrinya.

Kayla masih berdiri seraya melipat kedua tangan di depan dada. Amarah berkumpul di hatinya.

Kediaman Joshua benar-benar membuatnya kesal. Hingga saat pria itu hendak pergi, dia buru-buru mencekal lengannya.

"Joshua, katakan padaku. Ada hubungan apa kamu dengan Reinata?!" tanyanya seraya menarik lengan Joshua sampai pria itu memutar padanya.

Kayla menatapnya tajam sambil menahan emosi.

"Apa maksudmu? Dia ibu tiri mu, wajar saja jika dia datang menjemputku ke kantor polisi."

Joshua tetap tenang. Matanya menatap lembut pada wanita di depannya.

"Padamkan emosimu. Jangan berpikir yang bukan-bukan," lanjutnya lagi.

Kayla dibuat tertegun saat Joshua mengusap pipinya. "Joshua, kamu tidak sedang berbohong padaku 'kan?" tanyanya dengan wajah polos.

Joshua menggeleng seraya tersenyum tipis. "Tidak. Semuanya baik-baik saja," ucapnya.

Kayla terlihat sedikit lega. Hingga saat Joshua menariknya ke dada, wanita itu hanya bisa memeluk suaminya dengan erat. Dia tak ingin kehilangan Joshua.

'Maafkan aku, Kay. Aku belum bisa mengatakan yang sebenarnya padamu. Aku tahu, Reinata tak pernah main-main dengan ucapannya. Bisa saja wanita itu mencelakaimu dan bayi kita.' Joshua bicara dalam hati seraya mengusap pucuk kepala istrinya.

"Apakah kamu sudah mau pergi lagi? Tak bisakah tinggal dulu hari ini? Kamu baru saja mengalami masa yang buruk, pasti menakutkan sekali," ucap Kayla setelah mengendurkan pelukannya akan Joshua. Matanya terangkat ke wajah pria itu.

"Ya, aku ketakutan." Joshua tersenyum tipis.

Kemudian dia menggiring Kayla menuju pada sofa panjang di teras balkon kamar.

"Kay, maafkan aku. Belakangan ini aku sering mengabaikan kamu," ucap Joshua setelah dirinya dan Kayla duduk bersisian. Digenggam erat jemari istrinya. Bibirnya mengulas senyum manis saat Kayla menatap.

"Aku pun minta maaf karena sering mencurigaimu. Mulai sekarang aku janji, aku tidak akan kekanak-kanakan lagi."

Kayla bersandar di bahu Joshua. Kedamaian menelusup sanubarinya. Saat-saat seperti inilah yang dia inginkan, bisa berduaan dengan Joshua.

"Kay, aku ingin jujur padamu. Namun, apakah kamu tidak akan marah?"

Joshua kembali bicara setelah hening beberapa saat. Ekor matanya melirik pada wanita yang sedang bersandar di bahunya.

Kayla memejamkan mata?

Apakah dia tertidur?

Joshua tersenyum gemas. Rupanya Kayla ketiduran. Pasti istrinya tidak bisa tidur dengan baik saat dia berada di penjara.

HOT PASSIONWhere stories live. Discover now