15 - BROTHER: "Where are you now?"

236 36 42
                                    

Sinar rembulan menerangi malam itu, Fang mengendarai mobilnya menuju rumahnya. Ini sudah jam 10 malam, cafe baru saja tutup.

Tapi Fang tidak berasal dari sana, ia mengurus sesuatu yang sangat penting di tempat lain.

Fang menatap jalanan di depannya, terdapat sedikit kemacetan. Ia menunggu hingga jalanan sedikit melonggar dan ia bisa kembali melaju, menuju rumahnya.

Setelah memarkir mobilnya di garasi, ia berjalan menuju pintu rumah. Mengeluarkan kunci pintu, lalu memasukkannya ke lubang kunci dan membuka pintu.

Fang berjalan ke ruang tamu, ia merebahkan dirinya di sofa tanpa mengganti pakaiannya. Tasnya ia letakkan di meja, lalu tangannya meraih remote di atas meja dan menyalakan televisi.

Layar televisi itu menampilkan berita, namun Fang tidak tertarik melihatnya. Ia melepaskan kacamatanya, iris merah darah miliknya melihat sebuah pigura foto yang berada di rak televisi.

Fang berdiri lalu mengambil pigura tersebut, lalu kembali duduk di sofa, kali ini ia sudah melepas jas nya hingga tersisa kemeja berwarna putih dan celana berwarna hitam.

Ia perlahan mengusap pigura foto yang terlihat berdebu itu, "udah jarang ya gue bersihin?"

Di foto itu, menampilkan seorang pria dan juga wanita yang tengah memeluk anak kecil─yang dapat kita yakini sebagai anak dari dua orang itu.

Tapi saat melihat foto itu, perlahan air mata membasahi pipi Fang. Sadar bahwa ia menangis, Fang mengambil tisu di atas meja lalu mengelap air matanya.

Di bangian bawah pigura itu, terdapat 3 nama orang yang ada di foto itu:

Kaizo Sakha Narendra, Iryssa Kirana Anantari, dan anak mereka yaitu Gentar Narendra.

-flashback on.

Saat itu, Fang tengah menemani si keponakan di cafe milik kakak iparnya yaitu Kirana. Ia mengurus tempat itu setelah Kirana memberikan cafe tersebut padanya.

Fang ditugaskan untuk mengurus cafe itu karena Kirana sedang sibuk mengurus pekerjaannya yang lain, dan Fang menerima itu dengan senang hati.

"PangPang! Ini baterainya gimana cara pasangnya?" Gentar yang masih kecil saat itu menunjukkan sebuah baterai, juga dengan robot di tangan kirinya.

Fang yang fokus ke ponselnya langsung menoleh, lalu mengambil robot dan baterai di tangan Gentar.

"GenGen mau pasang ini?" Fang bertanya pada Gentar, yang dibalas anggukan lucu oleh Gentar.

Ia terkekeh lalu mengusak rambut Gentar. Fang berdiri dari tempatnya, lalu mengangkat tubuh Gentar untuk duduk di kursinya tadi.

Fang mulai memperlihatkan kepada Gentar bagaimana cara untuk memasang baterai di robot miliknya itu.

Saat ini Gentar memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi, ia akan melakukan apa saja bahkan ia bisa membongkar mainannya dan berakhir mainan itu rusak karena Gentar tidak bisa memperbaikinya lagi.

Mata Gentar berbinar saat melihat robot itu sudah bisa bergerak lagi, lalu ia terpekik riang dan melompat-lompat senang. "Makasih, PangPang!"

Fang hanya mengangguk, lalu Gentar pun kembali memainkan robot itu dengan pacar Fang yang ada di cafe tersebut.

Fang sendiri kembali memainkan ponselnya, lalu tiba-tiba sebuah notifikasi masuk ke ponselnya dan itu telepon dari kakaknya yaitu Kaizo.

Melihat panggilan itu, ia merasa malas untuk mengangkatnya. Namun siapa tahu panggilan itu penting, ia pun mengangkatnya.

BROTHER - Falling From Happiness: BBB Gentar ft. Halilintar & Gempa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang