🌿(33) Kesedihan Alaric dan Alana 🌿

151 29 3
                                    

Kakak Alaric sudah anggap ibu Prilly itu seperti bunda

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Sesuai janji Ali, keesokkan harinya Ali menjemput anak-anaknya ke sekolah, Ali keluar dari mobil saat melihat anak-anak sudah bubar. Ali sedikit kesulitan saat mencari Alaric dan Alana diantara para siswa-siswi karena sekolah yang luas dan juga banyaknya para anak-anak sekolah.

“Om, ayahnya Alaric ya?” kata seorang anak perempuan yang tiba-tiba menghampiri Ali. 

Ali pun langsung menoleh, “iya, kamu temannya Alaric ya?” tebak Ali.

“Iya om, nama aku Nabila,” kata anak perempuan berambut ikal itu.

“Namanya cantik seperti orangnya,” puji Ali dan Nabila hanya tersenyum malu-malu.

“Makasih om. Oh iya, Nabila mau kasih tau kalau Alaric hari ini ada jadwal piket di kelas, jadi om tunggu aja Alaric sampai selesai,” ucap Nabila.

Ali mengangguk, “terima kasih banyak ya Nabila sudah kasih tau om,” kata Ali yang diangguki Nabila.

“Sama-sama om, Nabila pamit pulang dulu ya. Papa sudah menjemput Nabila soalnya,” ucap Nabila.

“Hati-hati ya nak,” kata Ali.

“Baik om!” Nabila pun pergi dan meninggalkan Ali, bisa ia lihat Nabila sudah dijemput oleh seorang laki-laki yang ia pastikan itu papanya dengan menggunakan motor.

“Manis sekali anak itu,” gumam Ali.

“Ayah!” panggil Alana yang berlari begitu melihat Ali, “ayah ayo kita ke rumah ibu guru cantik, ibu guru cantik masih belum masuk sekarang!” ajak Alana yang menarik tangan Ali.

“Sebentar sayang, kakak Alaric masih piket, kita tunggu ya,” ucap Ali yang diangguki Alana. 

Tak lama Alaric keluar dari kelas dan menemui ayah dan adiknya.

“Ayah sudah menunggu kakak lama ya?” tanya Alaric.

“Tidak kok, kakak sudah selesai kan?” tanya Ali.

“Sudah ayah, kita akan ke rumah ibu Prilly kan sekarang?” tanya Alaric.

“Iya sayang, kita ke rumah ibu Prilly,” ucap Ali.

Alana dan Alaric masuk ke mobil Ali dengan semangat, anak-anaknya itu selalu senang jika berhubungan dengan Prilly. 

“Ayah ayo!” kata Alana yang berteriak.

Ali terkekeh melihat Alana yang tidak sabar, ia pun masuk mobil dan memutar arah menuju jalan rumah Prilly. Alaric dan Alana pun banyak bercerita banyak tentang sekolahnya hari ini.

“Kita beli buah dulu untuk ibu Prilly ya,” kata Ali sambil menyetir.

“Oke ayah,” ucap Alaric dan Alana.

“Ayah Alana mau beli ice cream boleh tidak?” tanya Alana.

“Boleh kok, nanti ayah beli sekalian beli buah untuk ibu Prilly ya,” kata Ali.

Ali pun sampai di tempat buah langganan mama Diana, ia membeli satu buah keranjang untuk Prilly dan juga beberapa buah lainnya untuk stok di rumahnya, kebetulan anak-anaknya itu menyukai berbagai macam buah. Ia pun mampir ke minimarket bersama anak-anaknya untuk membeli ice cream dan cemilan lainnya yang diinginkan Alana dan Alaric lalu kembali ke mobil.

“Alana mau makan ice cream ayah! Bukain!” pinta Alana. Ali membuka bungkus ice cream dan memberikannya pada Alana.

“Pelan-pelan makannya ya, ayah sediain tisu buat lap nya,” ucap Ali, ia pun lanjut menyetir dan tak lama lagi akan sampai di rumah Prilly. 

When Love Comes Back To Me [On Going]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora