🌿(44) Panik🌿

125 26 4
                                    

Tarik nafas terus buang, terus berdoa dalam hati mas akan bawa kamu ke rumah sakit sekarang!

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

“Bunda! Ayah! Kakak berangkat dulu ya!” ucap Alaric yang menggandeng tas sekolahnya.

“Iya kak, hati-hati ya. Adek mana?” kata Prilly.

“Adek masih di kamarnya bunda,” jawab Alaric, lalu Alana pun keluar dari kamar.

“Alana pergi dulu bunda!” ucap Alana yang menghampiri Prilly.

“Ayo bunda antar, Ayah kalian masih di kamar mandi soalnya,” ucap Prilly yang mengantarkan mereka sampai ke depan dan anak-anaknya langsung masuk mobil diantar supir. Prilly melambaikan tangannya sambil tersenyum dan mobil pun bergerak keluar dari pekarangan rumah.

Setelah itu Prilly kembali masuk ke dalam sambil mengelus perutnya, bersamaan dengan itu Ali keluar dari kamarnya.

“Sayang, anak-anak sudah berangkat?” tanya Ali.

“Udah kok mas barusan banget mereka pergi,” ucap Prilly yang diangguki Prilly, “mas berangkat jam berapa?” tanya Prilly.

“Nanti jam 9 sayang, hari ini kerjaan kantor tidak terlalu banyak kok,” ucap Ali, “sudah ada kerasa mules?” tanya Ali saat tangannya bergerak mengelus perut istrinya.

“Belum kok mas,” jawab Prilly sambil menggeleng pelan.

Sudah 2 Minggu ini Prilly memutuskan untuk cuti mengajar karena ia sudah kesulitan beraktivitas disaat perutnya yang semakin bertambah besar, ditambah ia kadang suka merasa sesak dadanya karena pergerakan bayinya yang aktif membuat dirinya sangat lelah, ia ingin fokus pada proses persalinan karena ia menginginkan melahirkan secara normal.

“Mas akan nelpon Lita atau mama biar ada yang jagain kamu disini selama mas pergi,” ucap Ali.

“Gak usah mas! Disini kan ada bi Darmi yang jagain,” cegah Prilly.

“Sayang tapi—”

“Lita kan sibuk di kantornya mas, mama juga ada kegiatan sekarang. Aku gak mau ganggu mereka, aku pasti akan kabarin mas kalau ada apa-apa,” kata Prilly yang mengusap lengan suaminya berusaha meyakinkan.

Ali akhirnya mengangguk, “yaudah deh, pokoknya apapun kabarin mas ya,” ucap Ali sekali lagi memperingatkan.

“Iya sayang, aku pasti kabarin mas.”

•••••

Prilly mencari-cari nama-nama bayi untuk anaknya di internet lewat laptopnya, sejauh ini Prilly sempat menemukan nama yang cocok namun ia belum memberitahu suaminya, ia pun penasaran ingin mencari lagi dan begitu banyak nama yang memiliki makna baik yang membuatnya bingung.

“Banyak banget nama yang bagus, jadi bingung deh nanti si cantik namanya siapa?” gumam Prilly.

Tiba-tiba ada suara ketukan yang membuat pandangannya beralih dari laptop, ia pun pelan-pelan beranjak dari sofa dan melangkah untuk membuka pintu.

“Lita!?” ucap Prilly yang terkejut.

“Mbak Prilly, aku kangen banget sama mbak!” ucap Lita yang memeluk tubuh kakak iparnya.

“Mbak juga, Ta. Kamu gak kerja?” tanya Prilly yang memandang adik iparnya.

“Kerja kok mbak, tapi gak ke kantor jadi kerja di rumah,” ucap Lita.

When Love Comes Back To Me [On Going]Where stories live. Discover now