15). Perempuan Sial

1.7K 330 105
                                    

| Gleaming Veil Ep

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| Gleaming Veil Ep. 15 (Sudah melewati proses revisi)

Tas dan beberapa pakaian yang terendam air laut kemarin kini sudah kering. Sunghoon sibuk mengemas barang-barang mereka ke dalam tas, sedangkan Jaeyun berusaha berjalan sembari menahan nyeri di selangkangannya.

"Jangan ketawa!" rengek Jaeyun sebal mendengarkan tawa kekasihnya.

"Hmm, lanjutlah," balas Sunghoon menutup mulutnya yang hampir menyemburkan tawa.

"Jaeyun tidak mau pulang kalau begini," gerutu merman itu berjalan mengangkang, menghempaskan tubuhnya ke ranjang.

"Keretanya berangkat jam 1 siang, kalau nunggu besok gak bisa. Akhir pekan pasti ramai."

Laki-laki cantik itu menggelengkan kepala berusaha mempertahankan kemauannya. Tak peduli Jaeyun kereta atau apalah itu. Selangkangannya sakit, intinya bengkak, punggungnya juga lelah kalau tidak berbaring.

"Jaeyun mau bobo aja. Badan aku sakit semua, tidak bisa sembuh. Jalannya aneh karena pantat Jaeyun bengkak. Rasanya seperti terbelah dua!" curhat Jaeyun merengek-rengek.

"Ya, sudah. Nanti aku gendong sampai ke rumah," jawab Sunghoon santai.

"Malu, nanti teman-teman tau!" sungut si merman memukul-mukul ranjangnya.

"Sekarang udah ngerti malu, lumayan progres," balas pria itu mengancing tas jinjingnya.

"Nanti ditanya-tanya, nanti ditanya-tanya. Kenapa digendong? Malu. Jadi merman aja, ya, Jaeyun!"

"Buat apa? Ketahuan manusia nanti."

"Aku bisa berenang di laut."

"Memang kau tau jalan ke rumah?" Sunghoon berjalan mengambil bunga yang kemarin ia beli untuk Jaeyun. "Bunganya mau dibawa atau dibuang?"

"Tidak tahu. Bunganya Jaeyun mau bawa!"

Bunga tulip itu diikat rapi, Sunghoon menghampiri Jaeyun yang berbaring telungkup pada ranjang. Diusapnya rambut sang kekasih sambil mendengarkan gerutu lucu milik Jaeyun. Seperti biasa, kalau tidurnya kurang pasti si cantik ini jadi sensitif moodnya.

"Nanti digendong saja kalau pantatnya sakit. Tidak ada yang berani mengejek. Tidurnya kurang jadi begini, hm?" Sunghoon menunduk mencium rambut Jaeyun yang sewangi melon dari shampo.

Dalam elusannya kepala bulat lucu itu mengangguk. "Capek, tidak banyak tidur Jaeyun tidak punya tenaga sembuh-sembuhin diri."

"Berarti digendong aja, oke?" tawar Sunghoon.

Jaeyun memunculkan wajahnya yang bersembunyi di ranjang. "Tapi nanti kalau diejek Sunghoon marah mereka, ya," pintanya.

"Iya, nanti aku marahi mereka."

"Oke, Jaeyun mau pakai jaketnya!"

Beberapa dari mereka berkumpul di lorong hotel sambil menunggu yang lain selesai berkemas. Sayup-sayup mata Jaeyun hampir terlelap di gendongan kekasihnya karena Riki dan Sunoo lama sekali. Di tangannya ia genggam erat bunga tulip pemberian Sunghoon. Masih sama cantiknya. Belum terlalu layu, Jaeyun optimis bunganya tetap hidup sampai di rumah.

Gleaming Veil | SungJakeWhere stories live. Discover now