Chapter 24

26 19 0
                                    

Sebelum membaca jangan lupa follow ya~ Terima kasih~
Happy Reading~

•••

•••

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

•••

Keduanya berjalan bersama menyusuri taman indah itu. Gemilang berjalan lebih dulu sambil melihat pohon-pohon tinggi disana. Kharisma mengikutinya dari belakang dan melihat punggung gadis didepannya.

'Dia cantik,' batinnya.

Lagi dia memuji.

Langkah Gemilang terhenti namun Kharisma tetap melangkah hingga ke belakangnya. Ia berbalik, tangan kanannya terbuka.

"Mau jalan berdampingan?" tawar Gemilang.

Kharisma sedikit terkejut, terkejutannya terlihat dari wajahnya. Hanya sebentar. Tangan Kharisma terangkat dan menggenggam tangannya,

"Boleh,"

Senyum Gemilang mengembang dan kemudian berjalan bersama Kharisma dengan tangan yang saling bergenggam. Keduanya mengitari taman yang indah itu bersama-sama.

Dan setelah cukup lelah berjalan bersama, Gemilang dan Kharisma duduk di ayunan sambil berayun pelan di bawah pohon yang rimbun. Sesekali angin menerpa pelan kulit mereka, rambut panjang Gemilang berterbangan mengikuti tiap tiupannya. Mereka berbincang ringan disana dan melihat ke arah langit sore yang cerah.

"Lo percaya gak kalo reinkarnasi itu ada?" tanya Gemilang menatap lurus ke depan.

Kharisma menoleh melihatnya.
"Reinkarnasi? Hm, entahlah. Gue gak terlalu yakin kalo reinkarnasi itu ada," jawabnya.

"Kalo gue percaya."

"Oh.."
Kharisma mengangguk pelan dan kembali menatap pemandangan di depannya. Gemilang terus mengayunkan  pelan ayunannya sembari menikmati keindahan pemandangan taman yang luas itu.

"Seandainya jika reinkarnasi itu benar adanya berarti di kehidupan selanjutnya kita gak bakal ketemu lagi, kita hanya jadi orang asing antara satu sama lain." ujarnya.

Lagi, pandangan Kharisma teralih padanya setelah mendengar penuturan kata gadis itu.

"Kenapa bisa gitu?"

Gemilang melihat ke arah Kharisma sembari tersenyum lembut dan manis. Sekarang, dia terlihat seperti bukan lagi gadis menyebalkan yang sering di katakan pria itu. Melainkan gadis cantik dan lembut dengan senyuman manis yang tak pernah lepas dari bibirnya.

"Katanya sih gitu, kalo kita udah bertemu dengan orang yang sekarang kita temui di kehidupan sekarang, nanti di kehidupan yang akan datang kita udah gak ketemu lagi. Gak tau itu bener apa  ngga," ujar Gemilang tenang.

"Tapi, gue pernah baca di salah satu web kalo kita masih bisa bertemu dengan orang yang kita temui sekarang di kehidupan yang akan datang, walaupun belum pasti," ucap Kharisma.

"Oh yah?" Gemilang terdiam beberapa saat, setelah itu kembali berbicara, "Kira-kira kita bakal ketemu ga ya?" gumamnya.

"Entahlah,"

Ayunan gadis itu perlahan memelan dan Kharisma terus menatapnya seakan tak ingin mengalihkan pandangannya.

"Seandainya reinkarnasi itu benar ada, lo mau gak ketemu sama gue nanti?" tanya Gemilang, "kita jauh lebih dekat," lanjutnya.

"Kenapa harus nanti? Emang sekarang gak bisa?" tanya Kharisma.

Gemilang tertawa kecil dan berdiri dari sana berjalan mendekati Kharisma dan berdiri tepat didepannya. Kharisma melihat Gemilang yang kian menunduk mensejajarkan wajahnya pada wajah miliknya. Diam. Mata saling menatap seakan memberikan pesan tersirat di sana.

"Nanti aja," tiba-tiba Gemilang bersuara.

Wajahnya semakin mendekat mengikis jarak di antara mereka, kecupan bibir gadis itu terasa lembut di dahi Kharisma.

Kharisma mematung dengan mata membulat sempurna, ia tak menyangka gadis itu melakukan hal ini padanya.

Gemilang menjauhkan wajahnya dan berbalik melihat pemandangan di depannya, wajah merah merona yang terlihat di pipinya.

Jantung keduanya berdebar kencang karena perlakuan tiba-tiba Gemilang itu. Entah apa yang dia pikirkan hingga membuatnya melakukan hal itu, namun ia juga malu.

"Kharisma," panggilnya tanpa berbalik menatap pria itu.

"Ya?"

"Gue mau lo janji sama gue,"

"Janji?"

Gemilang berbalik menatapnya dengan sedikit tersenyum.

"Iya! Lo harus janji sama gue kalo lo akan bahagia, bukan pura-pura bahagia. Lo bertemu dengan orang yang buat lo bahagia, bukan orang yang pura-pura biar bisa bikin lo bahagia. Paham kan?"

Kharisma menatap matanya lekat kemudian mengangguk kepalanya.

"Iya,"

"Janji?" Gemilang mengulurkan kelingkingnya.

Senyum tipis terukir di wajah Kharisma, ia mengulurkan kelingkingnya juga dan mengaitkan jarinya dengan milik Gemilang.

"Gue janji," ujarnya.

Entah apa yang membuat gadis itu seperti ini. Namun dia hanya ingin mengutarakan isi hatinya.

Pinky Promise - [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora