29 - Bella dn Nunew

286 38 98
                                    

(Bantu kode T untuk typo)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bantu kode T untuk typo)

▪︎¤▪︎

H A P P Y - R E A D I N G

▪︎¤▪︎

Ruangan asing lagi. Nunew menelisik kamar barunya dengan senyum yang di paksa terukir, tapi menyimpan sejuta luka dan kepedihan. Masih jelas di ingatan, bagaimana dia menolak untuk masuk ke rumah utama Panich. Tapi paksaan Nyonya Panich dan dua anaknya, serta bujukan dan keyakinan dari Zee, membuat Nunew sulit untuk menolak. Dia hampir merasa tenang, jika saja yang sekarang berdiri di depannya bukan sosok Tetua Panich, di dampingi oleh wanita yang sebelumnya dia lihat di rumah sakit.

Nunew tidak tahu untuk apa kehadiran dua orang itu di depannya. Tapi mengingat lagi rumah yang dia tempati saat ini adalah rumah pria dewasa di depannya, Nunew akhirnya tidak bisa protes. Matanya melirik sesekali ke arah pintu kamar, mencari dan bermohon dalam hati, agar Hianya segera menampakan diri disana. Nunew juga tidak mengerti, darimana semua itu berawal, hingga kejadian saat ini terjadi. Yang dia ingat, setelah wanita di depannya pergi karena kemarahan Zee, Tetua yang saat itu Panich juga seperti marah dan mengatakan sesuatu. Lalu, setelah semuanya mungkin saja sudah selesai, Dokter datang dan memeriksa dirinya kemudian mengizinkannya pulang.

Semua terjadi begitu cepat, seolah ada sihir waktu di sana. Dia yang berada di tengah kebingungan dan ketidaktahuan, hanya pasrah dan ikut dibawa kemana saja. Lalu? Apa yang harus dia lakukan saat ini untuk menghadapi dua orang yang yang hanya diam di depannya itu? Memberikan salam? Atau menunduk saja agar tidak di bentak karena mungkin saja, keduanya tidak akan menerima salam darinya.

"Ayah akan keluar. Kamu ajarkan dia etiket menjadi bagian dari panich."

Nunew mengerjap. Belajar? Etiket? Haruskah sampai seperti itu?

"Baik Ayah, Bella akan berusaha untuk itu."

Apa dia memang terlalu bodoh dan tidak berpendidikan hingga harus belajar lagi? Bisakah dia menolak. Karena entah kenapa, hatinya sedikit tidak suka dengan hal itu. Dia merasa hatinya menolak keras untuk bersama wanita cantik tersebut. Walau Nunew sadar, tidak seharusnya dia menilai seseorang sebelum melihat bagaimana sifat orang itu. Dan menurut dia juga, Tetua Panich bukan orang baik, tapi juga bukan juga orang jahat dalam satu waktu. Mungkin?

"Menjadi bagian dari Panich bukan hal yang mudah. Tapi daripada itu, aku ingin kita berkenalan lebih dulu. Aku Bella, tunangan Phi Zee, sekaligus teman masa kecilnya. Kami, bisa di bilang sudah seperti saudara, dan nampak seperti orang asing lebih tepatnya, daripada di katakan sepasang kekasih yang terikat ikatan cincin," ujar Bella membuka suara.

Wanita itu berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengintimidasi ataupun membuat Nunew tertekan. Tapi saat ini rupanya ada yang salah, karena sejak dia berucap, pria kecil di depannya terlihat membeku dan memaku seketika. Entah kata mana yang seharusnya tidak dia ucapkan, Bella hanya berpikir jika dia seharusnya tidak melakukan kesalahan apapun saat berucap tadi, sebab dia sudah berhati-hati.

ZeeNunew _ TRUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang